Militer Indonesia Tembak 4 Anggota TPNPB Dan Seorang Anak Berusia Sembilan Tahun Di Intan Jaya Dalam Keadaan Kritis
Siaran Pers Ke IV Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Jumat, 7 November 2025.
Silahkan Ikuti Laporan Dibawa Ini.!
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya pada hari Jumat, 7 November 2025 dari Markas TPNPB bahwa telah terjadi operasi militer indonesia di Kampung Eknemba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada tanggal 6-7 November 2025 dalam operasi yang terjadi sejak kemarin pagi sekitar jam 05.00 hingga hari ini mengakibatkan lima orang mengalami luka tembak dan terjadi serangan bom melalui drone, satu orang anak dibawa umur dan seorang anggota TPNPB kritis sementara tiga anggota TPNPB gugur.
Pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya juga melaporkan bahwa tiga anggota TPNPB yang ditembak hingga gugur diantaranya (1) Habaku Sani, (2) Ayub Hagismijau (3) Agustinus Mujijau dan (4) Yaku Sani dalam keadaan luka-luka. Sementara satu orang anak laki-laki dibawa umur atas nama Onianus Hagisimijau berusia 9 tahun mengalami luka tembak dibagian kaki. Aparat Militer Indonesia juga melakukan serangan bom dari udara yang dijatuhkan dari drone yang juga mengakibatkan warga sipil ketakutan dan mengungsi sementara Onianus Hagisimijau anak dibawa umur telah dievakuasi oleh keluarga korban dan pengungsi dari Kampung Eknemba ke Kota Sugapa untuk menjalani pengangkatan proyektil dalam tubuh korban dan Yaku Sani sedang dalam perawatan medis seadanya di Intan Jaya.
PIS TPNPB juga melaporkan bahwa akibat dari operasi militer indonesia yang terjadi sejak kemarin dan hari ini di Kampung Eknemba dan wilayah-wilayah Distrik Sugapa menyebabkan jemaat dari 4 gereja mengungsi ke hutan dan pusat Kota Sugapa, yaitu: Jemaat dari Gereja Katolik Ekenemba, Gereja KINGMI Pusage, Gereja KINGMI Kaitawa dan Gereja KINGMI Peyangelambah mereka terpaksa mengungsi akibat operasi militer indonesia dalam rangka pengejaran terhadap pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya.
Dalam laporan lebih lanjut PIS TPNPB mengatakan bahwa Onianus Hagisimijau anak berusia 9 tahun yang ditembak oleh aparat militer indonesia di Kampung Eknemba di evakuasi oleh keluarga dan para pengungsi dari Kampung Eknemba ke pusat Kota Sugapa untuk menjalani perawatan medis, keluarga korban dan pengungsi telah menempuh jalan berkilo-kilo meter untuk menyelamatkan seorang anak yang ditembak hingga berhasil ke Kota Sugapa untuk menjalani perawatan medis.
Dalam hal tersebut, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menghimbau kepada aparat militer indonesia untuk melakukan penembakan dan serangan bom secara liar yang berdampak pada jatuhnya korban jiwa dari warga sipil, terutama anak-anak dan ibu. Kami juga mendesak kepada lembaga-lembaga kemanusiaan untuk dapat membantu warga sipil yang sedang mengungsi di hutan-hutan yang berada di seluruh tanah Papua demi menjamin kebutuhan para pengungsi.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga menghimbau kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI untuk hentikan serangan bom melalui udara dan darat serta mematuhi hukum humaniter internasional selama konflik bersenjata sedang terjadi di atas Tanah Papua antara TPNPB dengan Militer Pemerintah Indonesia guna menjauhi jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil. Dan juga Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB secara resmi menggumumkan duka nasional atas gugurnya tiga anggota TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dan mengecam aksi serangan bom dan penembakan terhadap seorang anak dibawa umur di Intan Jaya.
Demikian Siaran Pers Ke IV Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Jumat, 7 November 2025 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.
Penanggung Jawab Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM.
Jenderal Goliat Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM
Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM
Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM
Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM

Tidak ada komentar:
Posting Komentar