TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel Bakar Bendera Indonesia Dan Menolak Pendudukan Ilegal Diatas Tanah Papua.
Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Jumat, 8 Agustus 2025
Silahkan Ikuti Laporan Dibawa Ini.!
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap Kodap XV Ngalum Kupel, Brigjend Lamek Taplo bersama pasukannya dari Pegunungan Bintang pada hari Jumat, 8 Agustus 2025 bahwa kami telah melakukan perampasan bendera indonesia dari tangan aparat militer indonesia pada hari Kamis, 7 Agustus 2025 di Kiwirok dan telah membakarnya sebagai bentuk penolakan terhadap pendudukan ilegal negara indonesia diatas Tanah Papua dan menolak semua kebijakan Presiden Prabowo Subianto diatas tanah leluhur kami. Tanah Papua bukan milik negara indonesia sehingga pengibaran Bendera Indonesia pada 17 Agustus 2025 kami siap eksekusi siapa saja yang terlibat.
Terkait dengan hal tersebut, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menyampaikan kepada seluruh rakyat Papua baik secara Nasional dan Internasional bahwa bendera yang sah milik rakyat Papua adalah Bendera Bintang Fajar bukan merah putih versi bangsa kolonial indonesia sehingga bagi seluruh rakyat Papua wajib membakar bendera merah putih dan simbol-simbol negara kolonial indonesia diatas Tanah Papua karena bagi kami kedudukan negara indonesia diatas Tanah Papua adalah ilegal dan telah melanggar hukum internasional.
Kami juga sampaikan kepada seluruh pelajar dan rakyat Papua untuk berhenti menghafal sejarah indonesia yang semestinya bukan milik rakyat Papua. Dan negara indonesia memaksa pelajar untuk menghafal pahlawan indonesia, menyanyi lagu kebangsaan indonesia dan menghafal undang-undangnya adalah pembodohan bagi orang Papua karena itu cara-cara licik yang digunakan oleh negara indonesia untuk menghilangkan sejarah dan perjuangan orang Papua untuk merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua dari jajahan indonesia.
Rakyat Papua harus ingat baik-baik "Pancasila" yang semestinya melindugi rakyat indonesia saja telah di perkosa oleh pemimpin negara indonesia. Terjadi penistaan agama di indonesia, negara selalu melindugi para pelaku penistaan. Soal kemanusian di Papua negara indonesia selalu melindungi para pelaku pembunuhan terhadap orang Papua dan melindungi para pelaku, tidak ada keadilan diatas Tanah Papua bagi orang Papua selama masih dijajah dan kami menilai bahwa persatuan di indonesia telah hancur akibat para pemimpin negara indonesia selalu menindas rakyat di indonesia, para pemimpin negara indonesia rakus atas kekuasan dan koruptor dan kami juga sampaikan kepada seluruh rakyat indonesia bahwa tidak ada keadilan bagi rakyat miskin sehingga bagi suku bangsa yang sedang dijajah oleh negara kolonial indonesia segera bangkit dan berjuang merebut kemerdekaannya masing-masing dan hancurkan indonesia sebelum anda dihancurkan oleh kebijakan pemerintah indonesia yang secara masive membunuh manusia, merampas hak-hak masyarakat adat dan mencuri kekayaan alam anda demi kepentingan Presiden dan pejabat-pejabatnya tanpa memihak kepada rakyat miskin.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB lebih khususnya menghimbau kepada pasukan TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan di seluruh Tanah Papua untuk segera membakar seluruh aset negara indonesia diatas Tanah Papua dan tetap berjuang merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua karena kemerdekaan adalah satu keselamatan bagi alam dan rakyat Papua yang sedang dirampas dan dibunuh oleh negara indonesia.
Demikian Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Jumat, 8 Agustus 2025 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.
Penanggung Jawab Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM
Jenderal Goliat Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM
Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM
Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM
Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM
0 komentar:
Posting Komentar