NYANYIAN PERANG REVOLUSI TOTAL
(Untuk Tanah dan Darah Papua)
Dari rimba gelap hingga lereng gunung, TPNPB OPM bernyanyi di antara peluru dan doa, Senapan gerilya bukan untuk membunuh, namun untuk membangunkan dunia yang tuli.
TPNPB OPM adalah bayangan dalam kabut pagi, Prajurit dari luka dan tanah dirampas, Suara gerilya tak nyaring di kota besar, Tapi menggema di akar yang masih bernapas.
Anak pana kini Besi tua AK4, Jiwa TPNPB OPM masih luka sejak pertama, Gerilya tak menunggu janji dari meja bundar, TPNPB OPM menulis sejarah dengan darah merdeka.
Bukan TPNPB OPM tak tahu arti damai, tapi damai yang kalian tawarkan adalah borgol, Dengan senyum dan bendera palsu, Kalian datang, menamai kami pemberontak.
Lihat kami dari lubang sejarah, Dari noken ibu yang merintih sunyi, Dari peluh yang tak dibayar hak, Dari hutan yang dibakar demi tambang dan janji.
Gerilyawan sejati bertarung bukan untuk bintang di pundak, Tapi untuk langit biru di atas kepala TPNPB OPM, Untuk anak-anak yang bertanya, Mengapa kulit mereka dianggap durhaka?
Gerilya ini bukan jalan singkat, Tapi medan panjang penuh aral, Revolusi tak lahir di ruang tamu, Ia tumbuh di tapak kaki yang diburu.
TPNPB OPMkenang para martir dalam bisu, Yang jatuh tanpa nisan, tanpa tanya, Tiap letusan senapan adalah bait lagu, Nyanyian perang, nyanyian pembebasan.
Kalian bisa sebut gerilya pemberontak, Tapi siapa waras dalam penjajahan abadi? TPNPB OPM hanya ingin tanah kami kembali, Tanpa bayang bendera asing di pagi hari.
Revolusi total bukan sekadar senjata, Ia adalah semangat yang tak bisa mati, Walau satu gugur, seribu tumbuh, TPNPB OPM tidak gentar kami batu yang bangkit lagi.
Dan bila suatu hari dunia bertanya, Mengapa kami tak pernah menyerah, Katakan: karena cinta TPNPB OPM pada Papua, Lebih dalam dari luka, lebih besar dari nyawa.
Ditulis Oleh: May
Medan Pemberontakkan
Minggu 10 Agustus 2025.
0 komentar:
Posting Komentar