TPNPB OPM TEMBAK SATU ANGHOTA TNI DAN KENDARAAN TEMPUR DIBAKAR - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , , » TPNPB OPM TEMBAK SATU ANGHOTA TNI DAN KENDARAAN TEMPUR DIBAKAR

TPNPB OPM TEMBAK SATU ANGHOTA TNI DAN KENDARAAN TEMPUR DIBAKAR

Written By Suara Wiyaimana Papua on Kamis, 01 Mei 2025 | Kamis, Mei 01, 2025

Pimpinan Aibon Kogoya

TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Tembak Satu Anggota TNI Di Titigi dan Kendaraan Tempur Dibakar Serta Militer Indonesia Sedang Mendirikan Pos Pertahanannya Di Rumah Misionaris Di Yahukimo 

Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Rabu, 30 April 2025

Silahkan Ikuti Laporan Dibawah Ini.!

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Brigadir Jenderal Undius Kogoya pada hari ini bahwa; Kami bertanggung jawab atas penembakan aparat militer pemerintah Indonesia di pos pertahanan militernya di Titigi pada hari Rabu, 30 April 2025 sekitar jam 4.30 yang mengakibatkan satu anggota TNI mengalami luka tembak. 

Sementara dalam penyerangan tersebut, terjadi baku tembak antara militer pemerintah Indonesia dengan pasukan TPNPB. Namun pasukan TPNPB dalam keadaan aman dan telah kembali ke markas pertahanan.

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga melaporkan kepada semua pihak bahwa; Pasukan TPNPB dibawa pimpinan Mayor Aibon Kogoya dan pasukannya telah berhasil melakukan penembakan dan pembakaran terhadap kendaraan tempur milik angkatan militer pemerintah indonesia di Intan Jaya selama pertempuran berlangsung antara TPNPB dan militer Indonesia sejak April 2025 di pertengahan Sugapa dan Kampung Titigi yang mengakibatkan satu prajurit TNI mengalami luka tembak.

Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Brigadir Jenderal Elkius Kobak juga melaporkan bahwa; Militer Pemerintah Indonesia telah mengambil alih rumah misionaris dan membendung pintu masuk dengan tanah yang diisikan dalam karung lalu menjadikan rumah misionaris sebagai pos pertahanan militer.

Sementara PIS TPNPB melaporkan dari Distrik Anggruk bahwa;  Warga sipil dari Distrik Anggruk banyak telah melarikan diri ke hutan setelah aparat militer menjadikan rumah misionaris sebagai pos pertahanan militer. Dan juga warga sipil yang telah melarikan diri dari Distrik Anggruk akibat konflik bersenjata di Yahukimo dipaksa oleh aparat militer Indonesia untuk kembali ke kampung halamannya. Dan juga PIS TPNPB meminta kepada Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli dan wakilnya untuk segera menarik aparat militer pemerintah Indonesia wilayah pemukiman warga sipil. Sebab, selama pos militer pemerintah Indonesia dibentuk, seluruh warga sipil tidak beraktivitas baik terutama aktivitas di Gereja.

Terkait dengan hal tersebut, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menyatakan kepada semua pihak bahwa; TPNPB akan terus melakukan perang melawan militer pemerintah Indonesia di seluruh tanah Papua dan menghimbau kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI untuk segera mematuhi hukum humaniter di wilayah perang di tanah Papua dan hentikan ambil alih Gereja, Sekolah, Rumah Misionaris dan bangunan warga sipil sebagai pos pertahanan militer pemerintah Indonesia.

Demikian Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Rabu, 30 April 2025 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.

Dan terima kasih atas kerja sama yang baik.

Penanggungjawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM. 

Jenderal Goliath Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM 

Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM 

Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM


Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA