GROUP AKSI AMNESTY INTERNASIONAL PAPUA PERINGATI MELAWAN LUPA 10 TAHUN PANIAI BERDARAH.
West Papua - 09 Desember 2024, 06:50WP
Nabire - Group Aksi Amnesty Internasional Papua Bersama Komunitas Sastra Papua (KoSaPa), IMAPA, Chapter Amnesty UNIPA, BEM STIH Manokwari, dan Media Lao-Lao Papua Serta Pemuda Papua Tengah telah memperingati Melawan Lupa 10 tahun Paniai berdarah 8 Desember 2014 hingga 8 Desember 2024 bertempat di Asrama Intan Jaya Kalibobo Nabire tepat pada tanggal 08 Desember 2024.
Koordinator Group Aksi Amnesty Internasional Papua, Marsel Pigai Mengatakan Kemarin Kami telah melakukan kegiatan seminar yaitu "Sa Pu HAM" dan Hari Ini 08 Desember adalah Kegiatan Melawan Lupa Paniai Berdarah yaitu di isi dengan Nobar, Diskusi dan pemasangan lilin serta pernyataan sikap secara lisan. Kegiatan tersebut adalah Lanjutan dari Rangkaian Menuju Hari HAM Internasional 10 Desember Yaitu dengan Nobar, Diskusi dan Menulis Serta Pemasangan Lilin untuk Korban Pelanggaran HAM Papua.
Lanjut Pigai, Dalam memperingati hari melawan lupa Paniai berdarah yang ke-10 tahun sejak terjadi setelah kerusuhan dilapangan Karel Gobai Paniai Enarotali Papua Tengah. Kami Kaum Muda, Mahasiswa dan pemuda Papua sebagai agen Penerus Bangsa Papua meminta kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sesuai janjinya agar supaya usut tuntas kasus pelanggaran HAM Berat Paniai Berdarah. tutup Pigai dalam Pernyataan Sikapnya
Natalia Tebai (Aktivis Perempuan) dalam Pernyataan Sikapnya “Kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto agar sesuai Janji Presiden Saat Debat Ke Dua Berlangsung agar usut tuntas kasus paniai berdarah dan semua Pelanggaran HAM di tanah Papua sebagai bentuk penghormatan terhadap hak asasi manusia Papua.
“Ini pernyataan Pernyataan Sikap yang disampaikan secara lisan setelah Diskusi, Nobar dan Pemasangan Lilin:
1. Kami Minta Adili semua pelaku Pelanggaran HAM Berat yang terlibat dalam menewaskan 4 (empat) pelajar di lapangan Karel Gobai - Paniai Pada 08 Desember 2014;
2. Kami bersama keluarga korban merasa kecewa terhadap penegakan yang berjalan hanya dari perspektif pemerintah sehingga hakim menjatuhkan vonis bebas terhadap terdakwa tunggal di pengadilan HAM Negeri Makassar Sulawesi Selatan;
3. Kami Menolak Segala Bentuk Program Nasional seperti Program Strategis Nasional (PSN) yang justru menghilangkan Hak Hidup seluruh makhluk hidup dan Hutan Adat Papua yang merupakan Warisan Bangsa Papua untuk Anak Cucu Papua;
4. Kami Menolak Program Pembangunan 5 Batalyon di Tanah Papua sebab akan terjadi Pelanggaran HAM Berlipat Ganda dan akan makin brutal terhadap HAM Papua;
5. Menolak Seluruh Investor yang mendapat ijin Investasi di Tanah Papua sebab masyarakat adat Papua akan kehilangan tanah adat yang merupakan sumber kehidupan bagi bangsa Papua.
Kegiatan Bertajuk "Para- Para Bacarita Papua" yang di sisi dengan Nobar, Diskusi dan Menulis serta Pemasangan Lilin dan penyampaian pernyataan sikap telah dilaksanakan bersama keluarga korban, Aktivis perempuan, Pelajar dan masiswa Papua dengan aman sampai selesai.
#MelawanLupa #PaniaiBerdarah #Desember #BulanNatal #HariHAMInternasional #KorbanPelanggaranHAM #Sorotan #Pengikut #SemuaOrang #EmilEWakei
0 komentar:
Posting Komentar