Dr. Phil Erari : Lima Skandal
sebagai Akar Masalah Papua, untuk dikaji dan dipahami oleh semua elemen
perjuangan papua merdeka.
=================================================================
Saya titipkan sebuah Power Point yang berisi Refleksi dari rentetan Skandal yang menimpa Papua, yang melibatkan empat pihak: PBB, atau UN, US, Belanda dan Indonesia.
#Skandal Pertama : Hasil KMB, Den Haag, 27 Desember 1949, sebagai Konperensi yang meninggalkan Bom Waktu, ketika Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, minus Papua. Inilah Skandal Hukum, yang berujung pada Trikora, 19 Desember 1961.
#Skandal Kedua : Assasinasi atas diri Dag Hammarskjold Sekjen PBB pertama di lapter Ndola, (Pesawat dicarter UN dalamnya terdapat Sekjen, dan 19 pejabat UN bersama Penyanyi legendaris Jim Reeves , terbakar di wilayah perbatasan Kongo dan Rhodesia,kini Zimbabwe; 19 September 1961, yang melibatkan Direktur CIA Allen Dulles. Untuk mengakhiri proposal Dag Hammarskjold "Papua for the Papuans", sebagai solusi Sengketa Belanda- Indonesia tentang status Papua. Inilah Skandal Politik yang terparah dalam sejarah Intervensi PBB.
#Skandal Ketiga :
Perobahan atas Prinsip Act Of Free Choice, dalam Perjajian New York, 15 Agustus
1962, sesuai prinsip Internasional : One Man, One Vote menjadi Pelaksaan
Pendapat Rakyat oleh 1025 anggota DMP, sesuai prakter Musyawarah Mufakat, yang
berlangsung, di bawah tekanan intimidasi. Prinsip Menyeleksi untuk Memilih (To
Select to Elect) under gun-point merupakan Skandal Hukum yang tidak beradab dan
tidak demokratis.
#Skandal keempat : terjadi ketika terjadi pelanggaran HAM secara terencana melalui berbagai jenis Operasi Militer pasca Pepera hingga puncaknya pada tahun 1998. Biak Berdarah 2-7 Juli, dan rentetan operasi militer sebelumya. a.l Wamena Berdarah 1977 dll, meninggalkan situs situs pelanggaran HAM, yang telah melhirkan bangkitnya Nasionalisme Papua.
#Skandal Kelima : Merupakan , kegagalan Pemerintahan serta Ecosoc dan Ekologis yang mengakibatkan ribuan rakyat kehilangan hak dasarnya, kehilangan Tanah dan terpinggirkan. Dalam Skandal kelima ini tecatat tentang Pelaksanaan OTSUS yang gagal, dimana Pendidikan ,Kesehatan dan Ekonomi Rakyat merosot .Rakyat miskin diatas Kekayaan Alamnya. PT Freeport Indonesia merupakan monumen dari skandal Ekologis terbesar di Planit ini.
*
GKI dan Dewan Gereja se Dunia , WARC-WCRC serta CCA, sudah membahas Masalah Papuan dan mengeluarkan rekomendasi sesuai protokol PBB untuk Right For Self Determination ( Hak Menentukan Nasib Sendiri Papua).
#Skandal keempat : terjadi ketika terjadi pelanggaran HAM secara terencana melalui berbagai jenis Operasi Militer pasca Pepera hingga puncaknya pada tahun 1998. Biak Berdarah 2-7 Juli, dan rentetan operasi militer sebelumya. a.l Wamena Berdarah 1977 dll, meninggalkan situs situs pelanggaran HAM, yang telah melhirkan bangkitnya Nasionalisme Papua.
#Skandal Kelima : Merupakan , kegagalan Pemerintahan serta Ecosoc dan Ekologis yang mengakibatkan ribuan rakyat kehilangan hak dasarnya, kehilangan Tanah dan terpinggirkan. Dalam Skandal kelima ini tecatat tentang Pelaksanaan OTSUS yang gagal, dimana Pendidikan ,Kesehatan dan Ekonomi Rakyat merosot .Rakyat miskin diatas Kekayaan Alamnya. PT Freeport Indonesia merupakan monumen dari skandal Ekologis terbesar di Planit ini.
*
GKI dan Dewan Gereja se Dunia , WARC-WCRC serta CCA, sudah membahas Masalah Papuan dan mengeluarkan rekomendasi sesuai protokol PBB untuk Right For Self Determination ( Hak Menentukan Nasib Sendiri Papua).
Disposkan: Suara Wiyaimana Papua (SWP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar