Prajurit TPNPB |
Pernyataan TPNPB kepada gabungan militer Indonesia, dalam perlawanan
revolusi perjuangan hak penentuan nasib sendiri bangsa Papua tidak akan
berhenti. Sebelum mencapai pada tujuan kemerdekaan bangsa Papua. TPNPB siapkan
peralatan perang hanya apa yang dimiliki beberapa jenis laras panjang dan
pendek. berprinsip bahwa dengan senjata yang dimiliki TPNPB akan menggunakan,
dalam perang menuntut kebabasan nasib bangsa Papua tidak ada selain senjata,
secanggi peralatan yang dimiliki musuh. Medan perang persenjataan harus
seimbang bagi Indonesia.
Dengan demikian kepada TNI-POLRI atau gabungan militer Indonesia,
ditetapkan sebagai musuh abadi yang harus ditembak mati, apabilah memasuki
daerah perang yang telah TPNPB tentukan. Yaitu prosait, Gresberg, Banti dan
Kembeli.
Isi pernyataan yang dapat sampaikan langsung Gusby Waker dari Markas Perang
di Tembagapura Papua, pada pukul: 07:56 am waktu Papua, Sabtu 18/11/2017. Poin
pernyataan TPNPB yang disebutkan melalui telepon seluler diantaranya sebagai
berikut:
1. Hari ini 18 November 2017, Kami istrahat, besok dan
selanjutnya kami akan lanjut perang lawan gabungan militer Indonesia.
2. Kami TPNPB sampaikan kepada militer Indonesia, agar
tidak melakukan serangan dengan bom roket lagi pada perang selanjutnya.
3. Kami TPNPB dari sejak perang mulai tanggal puluhan
bulan Oktober sampai hari ini 18 November 2017, 2 prajurit telah korban dan 6
luka-luka kemarin 17 November 2017.
4. TPNPB meminta kepada negara-negara pendukung
perjuangan hak penentuan nasib sendiri rakyat Papua, bahwa militer Indonesia
menggunakan serangan bom, maka segera mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
mengirim pasukan misi perdamaian kemanan PBB di Papua.
5. Kepada semua media Indonesia, bahwa kami bukan
“Kelompok Sipil Bersenjata (KKB)”, kami adalah “Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat (TPNPB)”, berjuang lawan Militer Indonesia demi hak Politik bangsa
Papua untuk menentukan nasib sendiri dari negara Indonesia.
6. TPNPB tidak akan terima, upaya negosiasi apapun dari
TNI-Polri, melalui Tokoh Gereja, LSM, tokoh adat dan tim apa pun yang dibentuk
pemerintah Indonesia, sebelum ada keterlibatan pihak netral yaitu Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah Papua.
7. Kepada semua organisasi perjuangan kemerdekaan bangsa
Papua, bahwa wajib turut mendukung dan menyampikan kepada Internasional dan
rakyat Indonesia, Rakyat Papua yang ada di Papua maupun di pulau Jawa agar
menyampaikan “TPNPB lawan militer Indonesia di Tembagapura adalah berjuang
untuk kemerdekaan bangsa Papua”.
8. Kepada dunia Internasional bahwa, TNI anggatan laut
mengirim kapal perang, “Slamet 352” sedang berlayar menuju wilayah Timika
Papua, kapal ini membawa peralatan persenjataan bagi militer Indonesia, maka
segerah mengambil langkah tindakan keselamatan rakyat Papua, mendesak PBB
untuk kirim misi perdamaian keamanan PBB, sebagai bentuk Intervensi
Internasional di Papua.
9. TPNPB mendesak United Liberation Movement for West
Papua (ULMWP), segerah melakukan negosiasi tingkat negara pendukung untuk
mendesak PBB, bahwa misi perdamaian keamanan PBB Intervensi di Papua
Barat.
Demikian pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Gabungan dari
5 Komando Daerah Pertahanan (KODAP) di Tembagapura Papua.
Tembagapura Mimika, Papua 18 November 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar