BANGKIT dan LAWAN atau DIAM SAMPAI PUNAH HABIS
"SOLUSI HANYA REFERENDUM"
Perjuangan Papua menjadi perhatian penuh dari dunia Internasional dengan isu “Hak Penentuan Nasib Sendiri”. Negara-negara pendukung di tingkat Regional, Internasional dan terutama di Negara-negara Melanesia MSG, Pasific Island Forum PIF, dan juga Negara-negara Kulit Hitam di Dunia.
Yang tergabung dalam
forum ACP yang akan dilakukan pertemuan besar-besaran di PNG dalam
waktu dekat ini juga, dengan agenda utama yang akan dibahas adalah
keluhan-keluhan atau nasib Kulit Hitam di berbagai belahan dunia yang
ada. Termasuk kita di Papua agar West Papua menjadi sebuah Negara
seperti bangsa-bangsa lain di dunia.
Bertepatan juga tidak terlepas dari agenda diatas ini, Di London inggris Tanggal, 03 Mei 2016, IPWP akan buat seruan untuk REFERENDUM di Papua dan membentuk "We Need International Supervised Vote for West Papua".
Semua mata dunia terus melihat perjuangan West Papua dan juga dalam pertemuan akan hadir para-para cendekiawan dari berbagai negara. Sudah waktunya bangsa Papua tidak tinggal diam. Ini waktunya bergerak dan melawan PENJAJAH. Tanggl, 02 Mei ini kita berikan dukungan kepada IPWP.
Upaya-upaya yang di lakukan oleh para diplomat Papua di dunia Internasiol membentuk solidariatas pendukung perjuangan Papua di tingkatan Internasional bahkan terbentuknya lembaga-lembaga Internasional untuk Papua.
Masalah Papua bukan di Indonesia lagi, Tetapi masalah Papua ada di Internasional. Para pendukung Papua juga lakukan tindakan-tindakan nyata untuk mendorong proses perjuangan Papua merdeka melalui REFERENDUM.
Dalam waktu yang sama juga ULMWP akan hadiri dalam pertemuan MSG di port villa Vanutu tanggal, 03-05 Mei besok. Sudah jelas sikap pimpinan Negara Vanuatu bahwa ULMWP akan tetapkan anggota Penuh di MSG. Untuk mendukung agenda berturut-turut Tanggal, 02 Mei 2016 adalah hari Aksi Nasional untuk orang Papua bergerak untuk mendukung proses perjuangan kita.
Waktu yang sama juga Tanggal; 01 Mei adalah hari aneksasi wilayah Papua Barat pencaplokan kedalam Negara Kolonial Indonesaia. Tampa persetujuan orang Papua. Dan kita juga katakan kepada Indonesia bahwa Indonesia datang di Papua membuat Negara diatas Negara.
Papua adalah wilayah bekas jajahan oleh kolonial Belanda. Belanda pernah membina dan mempersiapkan kerangka Negara West Papua. Rakyat Papua harus rebut kembali melalu jalur yang demokratis yang jujung tinggi di mata Internasional melalui REFERENDUM. Referendum adalah jalur yang demokratis untuk menyelesaikan status politik Bangsa West Papua.
Rakyat Papua jangan kita sandiwara dengan hegemoni local sukuis dll, tetapi mari kita bersama mengajak kepada rakyat untuk melawan system colonial Indonesia ini. Dan sikap kita jelas bahwa jangan bersandiwara juga dalam berbagai macam kunjungan ke Papua. Jakarta yang masih tidak mau mengijinkan Tim Pencari Fakta pelanggaran HAM dari Pasific Island Forum (PIF) ke Papua.
Kita juga mencermati baik-baik pada; pembentukan tim pencari fakta buatan Jakarta dan Komnas HAM Papua FRID RAMANDEY, MATIUS MURIB Dkk, yang di Falitasi melalui oleh Kapolda Papua,PAULUS WATERPAU untuk menklabui kedatangan Tim pencari fakta pelanggaran HAM dari PIF.
Maka kami menyeruhkan kepada Tokoh Gereja, Kepala Suku, Tokoh Adat,Tokoh Pemuda Gubernur, Bupati, Anggota DPR, PNS, TNI-POLRI, Barisan Merah Putih, Karyawan, Nelayan, Buruh, Swasta, Anak-anak sekolah dari TK, SD, SMP. SMA/STM, dan Mahasiswa/i serta kepada semua Komponen Rakyat Bangsa Papua Barat di Timika segerah meliburkan diri. Karena Rakyat Papua akan memberikan dukungan kepada pertemuan IPWP dilondon [Inggris].
Lembaga perjuangan Papua Merdeka di Internasional IPWP, siap akan buat seruan bagi Referendum Papua dengan membentuk International Supervised Vote for West Papua. Akan saksikan oleh para cendekiawan Negara-negara di dunia. Dengan isu Central “REFERENDUM UNTUK PAPUA BARAT”
By: Chontrack'soon Nawim
Bertepatan juga tidak terlepas dari agenda diatas ini, Di London inggris Tanggal, 03 Mei 2016, IPWP akan buat seruan untuk REFERENDUM di Papua dan membentuk "We Need International Supervised Vote for West Papua".
Semua mata dunia terus melihat perjuangan West Papua dan juga dalam pertemuan akan hadir para-para cendekiawan dari berbagai negara. Sudah waktunya bangsa Papua tidak tinggal diam. Ini waktunya bergerak dan melawan PENJAJAH. Tanggl, 02 Mei ini kita berikan dukungan kepada IPWP.
Upaya-upaya yang di lakukan oleh para diplomat Papua di dunia Internasiol membentuk solidariatas pendukung perjuangan Papua di tingkatan Internasional bahkan terbentuknya lembaga-lembaga Internasional untuk Papua.
Masalah Papua bukan di Indonesia lagi, Tetapi masalah Papua ada di Internasional. Para pendukung Papua juga lakukan tindakan-tindakan nyata untuk mendorong proses perjuangan Papua merdeka melalui REFERENDUM.
Dalam waktu yang sama juga ULMWP akan hadiri dalam pertemuan MSG di port villa Vanutu tanggal, 03-05 Mei besok. Sudah jelas sikap pimpinan Negara Vanuatu bahwa ULMWP akan tetapkan anggota Penuh di MSG. Untuk mendukung agenda berturut-turut Tanggal, 02 Mei 2016 adalah hari Aksi Nasional untuk orang Papua bergerak untuk mendukung proses perjuangan kita.
Waktu yang sama juga Tanggal; 01 Mei adalah hari aneksasi wilayah Papua Barat pencaplokan kedalam Negara Kolonial Indonesaia. Tampa persetujuan orang Papua. Dan kita juga katakan kepada Indonesia bahwa Indonesia datang di Papua membuat Negara diatas Negara.
Papua adalah wilayah bekas jajahan oleh kolonial Belanda. Belanda pernah membina dan mempersiapkan kerangka Negara West Papua. Rakyat Papua harus rebut kembali melalu jalur yang demokratis yang jujung tinggi di mata Internasional melalui REFERENDUM. Referendum adalah jalur yang demokratis untuk menyelesaikan status politik Bangsa West Papua.
Rakyat Papua jangan kita sandiwara dengan hegemoni local sukuis dll, tetapi mari kita bersama mengajak kepada rakyat untuk melawan system colonial Indonesia ini. Dan sikap kita jelas bahwa jangan bersandiwara juga dalam berbagai macam kunjungan ke Papua. Jakarta yang masih tidak mau mengijinkan Tim Pencari Fakta pelanggaran HAM dari Pasific Island Forum (PIF) ke Papua.
Kita juga mencermati baik-baik pada; pembentukan tim pencari fakta buatan Jakarta dan Komnas HAM Papua FRID RAMANDEY, MATIUS MURIB Dkk, yang di Falitasi melalui oleh Kapolda Papua,PAULUS WATERPAU untuk menklabui kedatangan Tim pencari fakta pelanggaran HAM dari PIF.
Maka kami menyeruhkan kepada Tokoh Gereja, Kepala Suku, Tokoh Adat,Tokoh Pemuda Gubernur, Bupati, Anggota DPR, PNS, TNI-POLRI, Barisan Merah Putih, Karyawan, Nelayan, Buruh, Swasta, Anak-anak sekolah dari TK, SD, SMP. SMA/STM, dan Mahasiswa/i serta kepada semua Komponen Rakyat Bangsa Papua Barat di Timika segerah meliburkan diri. Karena Rakyat Papua akan memberikan dukungan kepada pertemuan IPWP dilondon [Inggris].
Lembaga perjuangan Papua Merdeka di Internasional IPWP, siap akan buat seruan bagi Referendum Papua dengan membentuk International Supervised Vote for West Papua. Akan saksikan oleh para cendekiawan Negara-negara di dunia. Dengan isu Central “REFERENDUM UNTUK PAPUA BARAT”
By: Chontrack'soon Nawim
0 komentar:
Posting Komentar