Jumat, 01 Juli 2016

RAKYAT PAPUA MENUNTUT “REFERENDUM” DI MOMEN 1 JULI 2016


 
TIMIKA, KNPBNews---  Rakyat Papua di mediasi Komite Nasional Papua Barat Wilayah Timika memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Papua Barat yang ke 54 Tahun lahir pada  1 juli 1971 di Victoria dibawah pimpinan Presiden Zeth Jafet Rumkorem (Brigadir-Jenderal).

Dalam momen sejarah ini, rakyat Papua menuntut referendum, segerah digelar teritori west papua sebagai  solusi demokrasi bagi rakyat papua untuk menentukan nasib sendiri melalui jalur damai. Harapan rakyat papuadi timika, 

Rakyat papua di Timika juga, mendesak Perserikatan-Bangsa-Bangsa (PBB), segerah mendesak Indonesia agar, Indonesia membuka ruang demokrasi bagi pakyat papua untuk menentukan nasib sendiri melalui “Referendum

Rakyat Papua wilayah timika dan sekaligus mengheningkan lagu kebangsaan Negara Papua Barat Yaitu “HAI TANAKU PAPUA”. untuk membuka ibadah dan doa. Dengan Thema: “ REFERENDUM FOR WEST PAPUA”.   Di halaman Kantor Sekertariat KNPB dan PRD  Wilayah Timika. dengan aman. Pada jumat (01/07/2016

Dalam kegiatan  ibadah dan doa untuk memperingati 45 tahun proklamasi kemerdekaan  Negara Republik Papua Barat yang di prokamirkan oleh Presiden Zeth Jafet Rumkorem (Brigadir - Jenderal).

Ketua Knpb I  Yanto Awerkion, menyatakan  Pembungkaman terhadap ruang demokrasi semakin nyata dilakukan oleh aparat negara (TNI-Polri) dengan melarang adanya kebebasan berekspresi bagi rakyat Papua didepan muka umum serta penangkapan disertai penganiayaan terhadap aktivis-aktivis pro kemerdekaan Papua maupun rakyat sipil di tanah papua. 

“Pembumkaman dilakukan Indonesia ini, kita jangan kalah tapi, kita lawan sistim Kolonial yang tidak manusiawi ini. Musuh abadi rakyat papua adalah sistim kolonil, bukan dengan Manusia, kita dawan berdoa bekerja dan berjuang sampai papua merdeka, itu harga mati.”pungkasnya.

Lanjut, Negara dalam Ketakutan  mengangani Masala Papua, jadi yang jelas kami akan merdeka enta waktu kapan. Kemerdekaan bangsa papua barat adalah sama dengan kerajaan sorga. Kita ambil bagian dalam perjuangan suci ini.

Pemberjuangkan papua berdeka sama juga dengan memperjuangkan masuk kedalam kerajaan sorga, jadi rakyat papua jangan malas pemperjuangkan nilai kebenaran diatas Tanah Papua. Ajaknya.

Pesan yanto, juga perjuangan kebenaran adalah bukan kata-kata tapi, harus bertindak memikul salib seperti Tuhan Yesus, rakyat Papua harus memikul sabib beban Rakyat kerinduan bebas dari Penindasan, penjajah  Indonesia dan kapitalieme global.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris KNPB Wilayah Timika, SEM Ukago, juga menjelaskan perkembangan politik Papua merdeka, dari Papua sampai tingkat Internasional, dalam agenda-agenda proses perjuangan papua yang sudah lalui selama beberapa bulan kemarin,  mulai dari bulan maret sampai  juni 2016.

Ukago, juga mengutuk..! dan Stop….! Jadi Yudas diatas  Tanah ini bagi orang asli Papua, yang  mengangkal dan menjual orang Papua dan perjuangan Papua untuk menjadikan bisnis, melalui agen Inteljen, Bais, BMP, segera bertobat sebelum kalian mengesal. “Kalian jual kalian punya mama sendiri berarti kalian akan masuk naraka”, Ungkapnya.

Lanjut, rakyat papua jangan terpengaruh dengan Isu-isu yang dibangun oleh Indonesia melalui Program-program  baik tingkat Propinsi dan desa.

Kegiatan diakiri dengan doa bersama dalam doa bahasa Ibu atau bahasa daerah masing-masing, berakhir dengan aman. (Admin)


KNPB- PRD Timika
http://knpb-timika.blogspot.co.id/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar