Jubir KNPB Sorong Raya Agustinus Aud Saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Aksi Ibadah di Kantor KNPB Sorong Raya, tgl 31 Mei 2016 ( Dok.KNPB Sorong Raya) |
Sorong. zonadinamika.com. Komite Nasional Papua Barat [KNPB] Wilayah Sorong Raya melakukan aksi bentuk ibadah untuk menyatakan siap menjadi anggota Penuh di Melanesia Spearhead Group (MSG), dan memitaagar negara-negara Asia, Pasifik dan Karibia peduli pada persoalan Papua serta membebaskan tahanan Politik Papua merdeka Steven Itlay dan Alexander Nenekem Ibadah berlangsung dikantor Papua Merdeka Sekertariat KNPB Wilayah Sorong”.Kata Juru Bicara KNPB Wilayah Sorong Raya Agustinus Aud Alias Gusty Prabu melalui Pers release, Selasa (31/05/20016) Siang.
Jelaskan Gusty Prabu Ibadah mulai Jam 09.00 – 12. 00 Waktu Papua yang dihadiri ribuan massa rakyat Papua dari Setiap Sektor KNPB Wilayah Sorong Raya antara lain Sektor Maybrat, Sorong Selatan, Tambrauw, Raja Ampat, Sorong dan Sorong Kota ibadah berlangsung aman sampai selesai.
Seusai Ibadah dilanjutkan dengan Penjelasan perkembangan diplomasi ULMWP di MSG serta perjalanan kegiatan Benny Wenda dan Ockovianus Mote di Port Moresby setelah mendengarkan masyarakat tumbuk tanah dari pagi sampai malam sesuai adat Sorong” Tutup Jubir KNPB Sorong.
Ini Peryataan sikap Politik rakyat Papua wilayah Sorong raya yang ditanda tangani oleh Ketua Komite Nasinoal Papua Barat (KNPB) Sorong RayaKantius Heselo dan Sekertaris KNPB Sorong Raya Leonardus Turot :
Kami tidak akan pernah berhenti selama hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua belum terpenuhi. Hari ini, 31 Mei 2016, kami berdiri bersama rakyat kami menyatakan sikap kami secara damai dan bermartabat. Perlawanan kami hari ini berdasarkan alasan yang dapat kami pertanggung jawabkan dengan logika hukum dan moral di Indonesia dan internasional
Kehendak bangsa Papua untuk bergabung dalam organisasi sub-regional, Melanesian Spearhead Group (MSG) bagian dari restorasi sosial, ekonomi dan politik bangsa-bangsa Melanesia, di regional Melanesia; Sebagai bagian dari rumpun Melanesia di Pasifik, Hak penentuan nasib sendiri bagi West Papua harus menjadi isu yang harus diangkat dalam pertemuan kelompok negara-negara Afrika, Caribbean, dan Pacific (ACP).
Di Port Moresby, 30-1 Juni 2016. Negara-negara Afrika dan Karibia dalam sejarah aneksasi West Papua, telah berdiri di PBB menolak hasil rekayasa Pepera (act of free choice) tahun 1969 di West Papua, yang menyebabkan PBB hanya mencatat (take note) hasil rekayasa itu tanpa keputusan tetap,
Ini adalah sesuatu yang penting mengingat tensi politik yang sangat panas dimana Indonesia terus menciptakan konflik kekerasan, penangkapan aktivis politik, pembunuhan, dan eksploitasi sumber daya alam secara serius. Berdasarkan kenyataan diatas ini, Kami rakyat West Papua yang dimediasi oleh KNPB menuntut dan menyampaikan :
Satu Kami rakyat West Papua melalui sudah siap menjadi anggota penuh MSG, dan berpartisipasi dalam membangun bangsa-bangsa Melanesia sesuai prinsip-prinsip dan komunike MSG.
Kedua meminta kepada negara-negara Afrika, Karibia, dan Pasifik yang tergabung dalam ACP agar peduli masalah Papua dan memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua di teritori West Papua.
Ketiga mendesak Pembebasan tanpa syarat terhadap seluruh Tahanan Politik Papua merdeka, termasuk Steven Itlay dan Alexander Nekenem yang ditahan hanya karena memimpin ibadah dan demo damai bagi perjuangan bangsa Papua bersama rakyat West Papua demi menyelamatkan manusia dan tanah Papua dari pemusnahan. (Bernardo Boma)
Sumber: www.zonadinamika.com
0 komentar:
Posting Komentar