Aksi demonstrasi KNPB, Selasa (31/5/2016) – IST |
Jayapura,
Jubi – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura
menekan semua aktivis Papua tidak memperjuangkan kemerdekaan Papua dengan dasar
kebencian. Ia mengajak meletakkan perjuangan atas dasar kebenaran.
“Jangan
teriak Papua merdeka karena kebencian,”ungkap Nelius Wenda ketua BEM USTJ dalam
orasi politiknya dalam demonstrasi damai yang difasilitasi Komite Nasional
Papua Barat (KNPB) pada 31 Mei 2016 di Putaran Taxi, Waena, Kota Jayapura,
Papua.
Karena,
kata dia, perjuangan berdasarkan kebencian pada dasarnya tidak kuat. Dasar
perjuangannya hanya emosional belaka dan itu gampang terprovokasi dan
terpatahkan pihak lawan.
“Kita
harus berjuang karena kebenaran,” ungkap satu-satunya presiden mahasiswa yang
terang-terangan naik panggung memberikan orasi politik mendukung gerakan Papua
Merdeka sejak menjabat presiden mahasiswa ini.
Kata
dia, kalau berjuang karena kebenaran, musuh tidak mudah patahkan. Karena,
kebenaran itu milik semua orang yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun,
dengan alasan apapun.
Agust
Kossay,ketua I KNPB pusat mengatakan aktivis Papua yang memperjuangkan Papua
Merdeka tidak pernah datang dari luar gereja. Pejuang yang mendorong agenda
rakyat Papua hari ini lahir dari gereja, yang mendengarkan kebenaran Injil yang
diwartakan.
“Kami
yang memperjuangkan Papua merdeka ini tidak datang dari jalan-jalan tetapi
datang dari gereja. Gereja yang mendidik kami memperjuangkan kebenaran,”
tegasnya dalam orasi politik beberapa waktu lalu di Expo Waena, kota Jayapura.
Karena
itu, pihak-pihak yang terlibat mendukung perjuangan dengan dasar kebencian
harus mulai sadar, mengedepankan nilai-nilai kebenaran. Kebenaran sejarah,
kebenaran hak menentukan nasib sendiri harus menjadi pedoman perjuangan,
katanya.
“Mari
kita pegang teguh nilai kebenaran, bukan manipulasi dan provokasi untuk memutar
balikan fakta sejarah kebenaran,” tegasnya.
Kata
dia, sebagian orang Papua sudah masuk ke dalam kelompok yang diprovokasi untuk
membela tipu daya kolonial Indonesia. Kelompok-kelompok itu sedang menyebarkan
kebencian dengan tindakan provokasi.
“Membakar
bendera KNPB, Bintang Fajar itu provokasi, kebencian itu tidak akan mengalahkan
kebenaran yang sedang kami perjuangkan,” tegasnya.
Sumber: tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar