Foto Doc Jeremy Corbyn
Oleh Viktor Yeimo.
Saya yakin
Indonesia kaget dengan Jeremy Corbyn dalam pertemuan International
Parlementarians for West Papua (IPWP), 3 Mei 2016 kemarin di Gedung
Parlemen Inggris. Ini pukulan besar Pemerintahan Jokowi yang baru saja,
pada 20 April 2016 lalu, berkunjung ke Inggris menyepakati kerja sama
Ekonomi dan Perdagangan dengan Pemerintahan David Cameron. Belum lagi,
pertemuan IPWP ini dihadiri dan didukung oleh Pemimpin Negara seperti
Tonga, Vanuatu, Solomon Islands, dan Guyana. Siapa sebenarnya Jeremy
Corbyn, dan maknanya bagi perjuangan melawan kolonialisme dan
imperialism?
Jeremy Corbin (66) adalah tokoh sayap kiri yang
kental di Inggris. Dia dipilih dengan suara yang dominan dalam partai
haluan kiri, yakni Partai Buruh (Labor Party) Inggris. Dia kini menjadi
Pemimpin Partai Opisisi terbesar di Inggris. Ia menolak kebijakan Luar
Negeri Inggris di Timor Tengah. Ia menawarkan kebijakan sosialis di
Inggris dan menolak kebijakan imperialis. Ia bahkan mengatakan ISIS
adalah buatan barat (termasuk Inggris).
Terlepas dari bagaimana
peluang politik Corbyn kedepan dalam pemerintahan Inggris, saya hendak
mengambil makna dari pada dukungannya secara tegas terhadap hak
penentuan nasib sendiri West Papua. Pertama, Jeremy Corbyn konsisten
pada sikap politiknya sebagai sosialis yang mendukung hak penentuan
nasib sendiri. Ia tidak hanya mendukung West Papua, ia juga mendukung
self-determination untuk Tamil dari Sri Langka. Ia juga mendukung
Kepulauan Falkans berpisa dari Argentina, begitu juga sikapnya pada
Irlandia dan skotlandia.
Kedua, dalam pernyataan terhadap West
Papua ia justru lebih jauh menyampaikan solusi strategis menuju PBB.
“Sudah saatnya rakyat West Papua membuat pilihan mereka tentang masa
depan politik mereka. Ini tentang strategi politik untuk membawa
penderitaan rakyat West Papua diketahui oleh dunia, untuk menjadikannya
agenda agenda politik, membawanya ke PBB, dan akhirnya memungkinkan
rakyat West Papua untuk membuat pilihan terhadap tentang jenis
pemerintahan yang mereka inginkan dan apa jenis masyarakat yang ingin
mereka hidupi,” Kata Jeremy dalam pertemuan IPWP.
Pernyataan ini
sesungguhnya menggambarkan posisi politik yang sangat kuat terhadap
pentingnya West Papua memilih untuk memiliki negara dan bentuk ideologi
politiknya sendiri. Tentu sebagai seorang sosialis, sebagaimana Lenin
dalam esai tentang sosialisme dan hak penentuan nasib sendiri, Corbyn
memahami pentingnya sebuah wilayah yang terjajah untuk menentukan
nasibnya sendiri sebagai solusi pokok dalam membentuk kehidupan
bermasyarakat yang lepas dari intervensi kolonialis-imperialis.
Sebagai pemimpin partai kiri sosialis, ia tentu memahami perlawanan
rakyat tertindas, terlepas dari hubungan bilateral Pemerintah Indonesia
dan Inggris yang terjalin baik atas dasar kepentingan ekonomi politik
kedua negara. Inggris adalah penjajah tertua di dunia, yang sementara
berada pada semangat dekolonisasi dalam keanggotaanya sebagai pemegang
hak veto di PBB.
Sosialis Jeremy Corbyn dibuktikan dalam
dukungannya terhadap hak penentuan nasib sendiri dari bangsa-bangsa yang
terjajah. Gerakan politik yang berbasis sosialis tidak pernah lepas
dari keberpihakannya terhadap wilayah-wilayah tertindas di dunia, tanpa
batas politik colonial dan imperialis. Pertanyaannya, apa dan bagaimana
dukungan Jeremy Corbyn selanjutnya terhadap isu West Papua di Inggris
menuju PBB?
Bagi rakyat West Papua, adalah suatu hal maju bahwa
Pemimpin teras atas di Parlemen Inggris Raya, yakni Pemimpin Oposisi
terbesar Inggris dapat hadir memberikan dukungan referendum di West
Papua di pertemuan IPWP lalu. Sebagaimana Corbyn menyatakan bahwa
pertemuan itu sebagai pertemuan bersejarah.
Viktor Yeimo adalah Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar