Kamis, 10 September 2015

Perdana Menteri PNG Peter O’Neill Memberikan Jaminan Tentang Masa Depan Papua Barat Di Satu Meja

PM (PNG)
Port Meresby, Suara Wiyaimana Papua--(09-09-2015), Perdana Menteru Papua New Guinea Peter O’Neill meyakinkan kepada TROIKA Kepulauan Pasifik dan pejabat organisasi masyarakat sipil, kemarin bahwa Pemerintahnya positif terlibat dengan Pemerintah Indonesia terkait Papua Barat.

Dia memberi jaminan bahwa Papua Nugini akan mendorong Agenda Papua Barat, tetapi dia menyatakan dengan jelas bahwa itu akan dilakukan bersatu dengan Pacifik dan tidak dipisahkan. Pemimpin TROIKA dan masyarakat sipil mengajukan desakan ke pemimpin PNG, Marshall dan Palau untuk menggalang dukungan politik untuk agenda ini, ketika mereka pertemuan di Port Moresby kemarin.

Perdana Menteri Hon. Peter O’Neill mengatakan ia ingin mengambil pendekatan diplomatik untuk masalah masa depan Papua Barat dan dikhususkan bahwa para pemimpin Pasifik tidak bisa bicara tentang Papua Barat dalam isolasi, tetapi harus bicara dengan Indonesia di atas satu meja.

Pelanggaran HAM Papua
CSO dan TROIKA mengatakan kemarin bahwa Papua Barat adalah tragedi kemanusiaan yang sangat nyata, yang telah berlangsung di Pasifik selama 54 tahun terakhir. Sejak pendudukan Papua secara paksa di Indonesia sebagai setengah dari bagian barat pulaui New Guinea. Orang-orang kita di Papua Barat telah mengalami penindasan brutal dan ketidakadilan yang ekstrem.

Perkiraan saat ini menunjukkan lebih dari 500.000 Papua Barat telah meninggal di bawah kekuasaan kolonial indonesia. Meskipun jaminan situasi hak asasi manusia terus publikasikan oleh Pemerintah Indonesia bahwa baik-baik saja, tetapi urusan saat ini, menunjukkan sebaliknya.
Masyarakat Sipil Pasifik  juga percaya bahwa; temukan hanya dua resolusi pasti harus dikejar melalui  hak asasi manusia dan jalan dekolonisasi,  memanfaatkan semua mekanisme yang tepat dan inisiatif di tingkat nasional dan internasional.
Menteri Luar Negeri (PNG)
Selain komentar dari Perdana menteri, Peter Oneil, “Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato mengatakan negaranya tidak akan melakukan apapun untuk membahayakan hubungan baik yang telah dengan Indonesia ketika datang ke Papua Barat,” kabarnya.
Situasi di wilayah Indonesia adalah salah satu dari lima agenda di Forum Kepulauan Pasifik pemimpin puncak di Port Moresby dan ada panggilan untuk misi pencari fakta ke provinsi.
Pertemuan pleno juga telah ditandai oleh pengunjuk rasa di luar tempat menyerukan tindakan lebih di Papua Barat.
Rimbink Pato mengatakan ia mengakui panggilan untuk misi forum dan akan dibahas namun PNG adalah melihat metode lain.
Rekomendasi kami terkuat akan bekerja bersama Indonesia. Indonesia baru saja membuat anggota asosiasi dari MSG yang merupakan badan sub-regional dan itu adalah titik awal, dan harus ada beberapa masalah yang kita akan mencari untuk bekerja melalui itu dan bekerja sama dengan Indonesia”.
Komentar Mr Pato datang setelah ia rekan Selandia Baru Murray McCully mengatakan ia tidak mendukung misi pencari fakta ke wilayah Indonesia oleh Forum.
Para Pemimpin Pasifik (PIF)
“Saya belum melihat peran untuk misi pencarian fakta tapi saya pikir diskusi yang sehat tentang hal ini di antara para pemimpin akan berguna dan saya berpikir bahwa Papua Nugini dan kursi akan membawa rasa yang baik dari keseimbangan dan penilaian untuk diskusi yang di diberitakan di Radio New Zealand”.
“Kemudian hanya dapat resolusi yang berarti direalisasikan. Dalam hal ini, Masyarakat Sipil Pasifik berkomitmen untuk mendukung Forum Pemimpin, harus mereka memutuskan untuk berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Papua Barat dan hanya ditemukan melalui resolusi,” kata mereka. Sumber: news.pngfact.com/ ( Redaksi: ADMIN/SWP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar