Sabtu, 05 September 2015

Amerika Intervensi Menekan Soal Papua di Pasifik

Bendera Amerika dan Indonesia (Ils).
Jakarta (KM) -- Ternyata negara pemilik perusahaan PT.Freeport Indonesia yang terletak Timika- Papua ini, biang dibalik keputusan pemimpin-pemimpin negara anggota Malanesia, di Pasifik. 

Meskipun solidaritas Pasifik yang tergabung dalam LSM, gereja-gereja, perempuan, partai oposisi makin tumbuh dukungan untuk Papua Barat akan tetapi negara adikuasa ini terus berhasil merasuki hati sehingga para Perdana Menteri di Pasifik ragu untuk mengambil keputusan dukungan ULMWP menjadi anggota Malanesian Sperhead Group  (MSG) dan Forum Pasifik Island (FIP). 

Negara Amerika Serikat seringkali berkemontar menghargai kadulatan Indonesia untuk Papua. Setelah Solomon memberikan dukungan penuh bagi ULMWP menjadi pengamat (observer) di Malanesian Sperhead Group (MSG), Amerika mencari jalan untuk melumpuhkan dukungan dari Solomon kepada Papua Barat yaitu United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Isu ini yang dibangun oleh duta besar Amerika untuk negara Solomon Island yaitu kesejahteraan semakin membaik dengan bantuan otonomi khusus di Papua.

Media onlain THEISLANDSUN.com, edisi Rabu, 2 September 2015 mempublikasikan informasi pertemuan dengan Perdana Menteri Sogavare. Duta besar Amerika Serikat itu menyarankan bahwa Hon Sogavare harus mempertimbangkan mengunjungi Jakarta dalam kapasitasnya sebagai ketua kelompok sub-regional, (MSG).

Ini saran yang perlu dicatat dengan berbagai alasan.

Pertama, Kepulauan Solomon bisa menyelamatkan dirinya terhadap disetiap acara internasional lain berpihak Jakarta pada penyebab Papua Barat. Negara - negara seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Selandia Baru mendukung klaim kedaulatan Indonesia atas Papua Barat.

Tetangga Kepulauan Pasifik seperti Fiji dan Papua Nugini tentu saja mendukung klaim Indonesia atas Papua Barat.

Tentu saja, saya tidak menunjukkan bahwa isu Papua Barat harus diletakkan di bagian belakang kita. Tidak semuanya. Apa yang saya katakan adalah bahwa kita harus bekerja sama dengan Indonesia untuk resolusi damai untuk masalah Papua Barat.

Kedua, Indonesia adalah negara strategis penting di kawasan Asia-Pasifik. Ini adalah anggota yang sangat berpengaruh dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Dengan 251 juta orang, ekonomi dikatakan terbesar di Asia Timur.

Dua poin diatas adalah komentar dari duta besar USA di Solomon mekan dukungan dari Perdana Menteri "Hon Soverage untuk Papua Barat. Komentar ini menunjukan bahwa Amerika Serikat tidak punya hati untuk kemanusiaan. Padahal pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua Barat hingga kini di urutan kedua setelah Timur Tengah. (Marinus Gobai). 

Sumber: KABAR MAPEGAA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar