Jayapura, Jubi – Pawai massa Rakyat West Papua dan sejumlah tokoh faksi politik Papua merdeka dipastikan akan menyambut pembebasan paksa Filep Karma di seluruh wilayah tanah air West Papua, Sorong hingga Merauke.
" Kami menunggu surat keputusan. Filep Karma keluar, rakyat West Papua akan sambut dengan pawai,”kata Victor Teimo, ketua Umum KNPB, sekaligus koordinator aksi penyambutan, dalam jumpa pers yang didampingi sejumlah pejuang Papua merdeka, di Abepura, Kota Jayapura, Rabu (19/8/2015).
Kata Yeimo, rakyat akan menyambut dia sebagai tokoh politik Papua merdeka yang konsisten membela rakyat Papua dan rela dipenjara bertahun-tahun, tanpa lelah dan mengeluh walaupun hukum penjara hanyalah suatu pemaksaan negara pada eks PNS Pemprov Papua ini.
Katanya, lebih dari itu, Filep Karma akan disambut sebagai simbol perlawanan bangsa, simbol pemenjarahan dan simbol penghinaan Pemerintah kolonial terhadap rakyat West Papua. “Rakyat West Papua sudah tahu itu. Dia baik dengan semua. Euvoria pembebasan rakyat pasti akan muncul.
“Kita tidak akan bisa membendung euvoria ini. Rakyat mana saja pasti akan menyambut Filep Karma dan Kita harap semua menyambut tanpa memanfaatkan keberadaan Filep Karma. Yang selama ini, dari luar negeri dan dalam, berhenti manfaatkan,”tegasnya.
Sem Awom, Humas aksi penyambutan dari GARDA P mengatakan rakyat West Papua layak menyambut Filep Karma sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintah kolonial yang berbicara penegakan hukum tetapi tidak benar dalam pelaksanaannya.
Pelaksanaan hukum yang tidak benar itu terbukti terhadap Filep Karma. Negara melalui pengadilan menjatuhi putusan 15 tahun penjara terhadap Karma tetapi belum pernah ada penjelasan unsur-unsur pidana. Negara malah memenjarakan Karma tanpa dasar hukum.
Katanya, penahanan ini suatu penghinaan dan itu suatu kesalahan dalam negara demokrasi. Negara lalai menegakkan hukum yang menjadi alat menciptakan kehidupan yang adil dan jujur. “Karena itu, negara wajib meminta maaf kepada Filep dan seluruh rakyat Papua,”tegasnya.
Samuel Womsiwor, wakil Kordonator aksi penyambutan, mengatakan pemerintah Indonesia harus memulihkan nama baik Filep Karma. Karena, negara melakukan penahanan tanpa alasan hukum yang jelas, sama seperti aktivis Papua yang lain. Penahanan Karma tanpa alasan ini membuktikan status Papua saat ini.
“Adanya banyak tahanan politik Papua ini membuktikan Papua bangsa yang beda. Indonesia harus jujur kepada dunia soal ini dan membebaskan semua tahanan politik tanpa syarat,”ungkap aktivis. Gerakan Mahasiswa Pemuda Rakyat Papua (GempaR). (Mawel Benny)
0 komentar:
Posting Komentar