Coretan dari Vietnam Mabes KNPB oleh: Mecky Yeimo
Membayangkan identitas Papua kini bagai serial yang menuntun kita untuk memeriksa kembali perjalanan sejarah rakyat west Papua. Di dalam fragmen-fragmen sejarah itu, terdapat satu hal yang seolah terlupakan dan dianggap dengan mudah diselesaikan melalui gelontoran triliunan rupiah berbentuk kesejahteraan ekonomi yang ditawarkanoleh Otsus Papua.
Jika rakyat west Papua mengasosiasikan dirinya berada dalam lingkaran memoria passionis, menjadi bagian dari penderitaan yang dialami oleh rakyat sebelumnya, maka memoria passionis ini telah menjadi “identitas” dan momentum bagi rakyat west Papua untuk melanjutkannya menjadi sebuah gerakan Perlawan, dimana kemudian rakyat west Papua menjalin solidaritas terhadap pengalaman memoria passionis ini.
Namun tantangannya justru tidak ringan. Keterpecahan sosial di tengah rakyat Papua dan gula-gula kesejahteraan ekonomi mengancam solidaritas tersebut. Perbaikan ekonomi dan kesejahteraan tentu saja penting bagi rakyat Papua kini dan seterusnya. Namun, kesejahteraan ekonomi dan Otsus hadir seolah-olah menutup rapat luka memoria passionis ini. Hal ini misalnya ditunjukkan dengan pernyataan bahwa permasalahan di Papua adalah (seolah-olah hanya) kesejahteraan ekonomi. Jadi logikanya adalah cukup dengan memberikan uang dan persoalan Papua akan selesai. Dan secara tidak langsung saya kira itu menyederhanakan permasalahan dan menganggap rakyat west Papua (di)miskin(kan). Justru yang terjadi adalah rakyat west Papua dimiskinkan di tanahnya yang sangat kaya itu.
Mengimajinasikan identitas Papua adalah perjuangan untuk memediasi pengalaman memoria passionis menjadi semangat dan solidaritas bersama bagi rakyat west Papua. Hal ini semata-mata dilakukan karena memoria passionis menjadi salah satu bagian sejarah terbentuknya sejarah, identitas, dan perjuangan rakyat Papua untuk menegakkan harkat dan martabatnya.
#Mecky medawogii Yeimo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar