Jayapura-SP/SWP-24 Juli
2015, Jurnalist Indenpendent Dan Kontributor TabloidJubi.com danMajalahselangkah.com, Ditangkap
Oleh Intelkam (Inteligen Polres Kota Tomohon dan Polsek Tomohon Tengah,
ditangkap ketika sedang Meliput Berita yang saat itu Demo dari anggota
Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Yordan Ranotana Weru, mendatangi
Kantor Sinode GMIM “meminta kepada Sinode GMIM agar tidak memindahkan ketua
jemaatnya dan menyelidiki dugaan penggelapan keuangan jemaat yang belum ditindaklanjuti
meski telah lama dilaporkan”.
Menurut
Laporan yang Kami Terima Dari Rekannya Melaporkan bahwa karena adanya
penangkapan terhadap Jurnalis Indenpeden dan Kontributor Tabloidjubi.com di
Sulawesi Utara. pada 24 Juli 2015 Kemarin Jurnalis Indenpenden dan Kontributor
Tabloidjubi.com atas nama Piter Lokon telah ditangkap ketika keluar dari Asrama
Yahukimo Sesudah Membeli Pulsa di salah satu Konter yang berada tak Jauh dari
Kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa, Saat itu ada melihat Aksi
mintah Keadilan dari salah satu Gereja di Manado. Maka sebelum masuk ke dalam
Kantor sinode Meminta Izin Kepada aparat keamanan yang saat itu sedang bertugas
di Pintu masuk yaitu Pos Piket.
Kemudian disitu ada percakapan, sebelum kedalam
Komandan yang sedang jaga mejelaskan bahwa Kegiatan Sudah Seesai tetapi kalau
ketemu dengan Koordinator silahkan Masuk saja kedalam sehingga, Pergi kedalam
kebetulan diluar situ ada teman-teman Jurnalis dan juga Kamandan-komandan dari
Intelkam Polres Tomohon. Kemudian saat itu koordinator ada sedang wawancara
dengan Salah satu Wartawan.
Kemudian
sesudah Sesampainya di sebelum wawancara dengan Koordinator Lapangan Aksi Demo
Ujuk Rasa “meminta kepada Sinode GMIM agar tidak memindahkan ketua
jemaatnya dan menyelidiki dugaan penggelapan keuangan jemaat yang belum
ditindaklanjuti meski telah lama dilaporkan”.
Kemudian
dalam gedung yang mana sedang bercerita antara Pejabat Kantor sinode kemudia
kepala Intelkam Polres Tomohon datang mendekati lalu bertanya dengan tujuan apa
datang Kesini, Jawab Lokon, saya datang mau liput berita kegiatan hari ini,
lalu ditanya ID Card pa tidak ada Sehingga langsung ditangkap dan dibawah Ke
Polsek di Ruang Intelkam Polsek Tomohon Tengah Untuk di Interogasi.
Sesudah
itu kembali bawah ke Polres Kota Tomohon di Ruang Intelkam dan “Intelijen
Sistem Informasi Sidiksasi (ISIS)” lalu kemudian dilanjutkan kembali
menginterogasi dari awal Jam 13.00 Sampai jam 16.40 Wita. Setelah Selesai
Disuruh Buat surat Pernyataan dan tanda tangan bahwa saya tidak akan meliput
berita, tetapi saya Menolak karena saya Jurnalis Bukan Baru, Karena saya sudah
dari Tahun 2014, dan Kami mahasiswa sangat butuh informasi agar Orang Tua kami
di Papua bisa ada respon mengenai Keluhana Mahasiswa disini tetapi tak ada
informasi di publik sehingga mereka tak tahu apa isi hati mahasiswa Papua ingin
disamapaikan kepada Orang Tua Mereka.
Karena
Beberapa Waktu lalu media di sulut terjadinya masalah kemarin itu media Sulut
dibungkam, semua beritanya sangat Memihak dan kejadian sebenarnya ada tatetapi
di Bungkam Makan Itu saya Tolak untuk buat pernyataan dan Menanda tangani.
Dibawa
ini Saat Interogasi ditangkap karena ada beberapa alasan. Diantaranya:
1). Karena Berbeda Ras yang
hadir saat Kegiatan di Kantor Sinode sehingga ditanggap dengan Mencurikan bahwa Mata-Mata.
2) Karena tidak
senangnya Meliput Berita Kepada Publik Mengenai Penangkapan Hiskia Meage tangga
21 Juni 201 Lalu.
3) Tidak senangnya wawancara
dari Media Tabloidjubi.com Melalui
Telpon seluler atas penangkapan Hiskia oleh Polres Kota Tomohon Beberapa Bulan
Lalu.
Maka
Kami Dari Kami Jurnalis Independen Menyampaikan Bahwa Keamanan Negara Republik
Indonesia Agar tidak ada dikriminasi dan Menutup Ruang demokrasi kepada
jurnalist untuk meliput berita. Karena Kami Mempunyai dan Tahu Etika dalam
Memeberitakan atau Meliput Berita.
Dimohon
untuk memeberikan Ruang Demokrasi Kepada Kami Jurnalist Indenpendent untuk
meliput berita Rakyat Indonesia dan Khusus Papua. Kami Bukan Pengacau, Kami
Bukan Mata-mata, Kami bukan Membuat Keributan.
Terima Kasih Kami Tahu Mana yang
layak diluput mana yang tak layak untuk dipublikasikan berita. (SP/SWP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar