Boycott Pilkada Bupati Nabire, Rakyat Memilih Hidup Sederhana.
Suara Wiyaimana Papua, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nabire, Periode 5 tahun kedepan persiapan membentuk Provinsi Papua Tengah Menuju Kematian rakyat Papua.
Suara Wiyaimana Papua, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nabire, Periode 5 tahun kedepan persiapan membentuk Provinsi Papua Tengah Menuju Kematian rakyat Papua.
Pemilihan Bupati di Nabire adalah Pemilihan Persiapan Pemerintah untuk menangani Provinsi Papua tengah, Yang di rencanakan pemerintah maupun para Inteligent Negara Indonesia yaitu program perebutan Papua, setelah Provinsi Papua terbagi menjadi dua, kekuatan persatuan rakyat Papua barat juga terisolir menjadi dua kenyataan yang mana memekarkan provinsi Papua barat.
Sebelumnya perlawanan dan solidaritas terlihat warna asli, dan perlawanan hanya terhadap satu kekuasan Pemerintah Indonesia, namun sekarang mempersulit perlawanan kita terhadap sisitem penjajahan, akibat adanya Pemekaran. Apa yang rakyat Papua barat alami setelahnya memilih para calon bupati? tentu menderita, itulah hidup bagi kaum tertindas, yang kaya tertawa dan berpestapora diatas penderitaan rakyat Papua, sifat dasar seluruh pemerintah yang diajarkan oleh sistem Indonesia, bahwa mereka akan memandang ke-rakyat kecil, ketika memtuhkan suara, tetapi setelah terpilih menjadi bupati atau gubernur mereka terlihat seperti binatang liar, yang akan lari kedalam hutang besar ketika terdengar suara manusia yang melarikan diri.
Rakyat harus Pintar Menilai, terapan kapitalisme yang sedang bermain di Papua ini, bagai Hujan berbalik Ke langit, sebelumnya dia yang malas tahu dengan Kehidupan anda sekarang datang ke anda adalah hal yang tidak mungkin.
Oleh sebab itu rakyat jangan sibuk dengan program Pembunuhan yang di adakan oleh para kapitalisme, lebih khusus di Nabire dalam moment ini akan mrnjadi program paling utama oleh Negara Indonesia melalui bupati maka hadirnya Provinsi Papua Tengah apa yang akan terjadi..?
Perebutan Tanah Adat (Tanah kosong yang ada di Nabire)
Sementara hanya tata kota kabupaten saja Nabire hampir habis, bahkan kadang terjadi perang suku akibat tanah kososng, bila provinsi Papua tengah yang di rencanakan ini terwujud, terwujudlah perang antara suku dan suku, namun mampukah perang dengan Pemerintah Indonesia..? tentu tidak sebab mereka mempunyai kekuatan bersenjata melalui TNI/POLRI.
Proses Islamisasi
Proses Islamisasi
Bagaiamana kita melawan terhadap perang Indonesia yang bermain melalui Agama, Agama Isla adalah sebuah Agama yang berasal dari Arab lebihnya mengontribusi taktik panca selat dan pelatihan lainya. Sehingga kita sebagai umat kristen tentu tidak sanggup melawan sistem ini, contohnya di Toolikara, sebuah musola yang terbakar bersama api yang berawal dari kios di bersampingan namun untuk menyembunyikan kejahatan mereka menciptakan skenario seperti demikian, banyak mesjid dan mushola di nabire, sat terjadi provinsi Papua tengah terbentuk bangsa Arab, agama sebenarnya akan lupa dengan pengaruh solat, maupun ras terhilang dalam banyaknya jumlah pendatang tertandah pemusnahan.
Proses Transimigrasi>
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk, jakarta akan mengirimi trans untuk menempati di tanah yang kososng untuk berkebun dan beranak cucu, seperti di SP-3 Nabire, sehingga rakyat jangan memilih calon dari setiap pasangan, sebab semua terkontaminasi dengan sistem barat yang disebut kapitalisme atau kolonialisme.
Bahkan Pemerintah akan mengizingkan bar-bir, toger, dan tempat-tempat lain berbisnis minuman keras. Kemungkian akan terjadi tempat hiburan para muda-mudi tempat yang dapat menerima penyakit LIMA huruf, sehingga merugikan jati dirinya sebagai anak negeri didaerah wilayah itu. Dan seakan-akan menghabiskan waktu, tenaga dan dana, itulah target pemerintah Indonesia.
Dalam hal ini, jangan memilih karena dia orang Gereja, atau karena sekali saja menyumbangkan ke Gereja, tetapi rakyat harus berprinsip menentukan nasib anda melalui pertimbangan 4 points diatas ini untuk kehidupan Papua kedepan, sebab itulah politik Politik matang kaum-kaum ini, karena Gereja juga salah satu pembunuh rakayt Papua, mereka tidak pernah berdoa karent stuasi terjadi diataas negeri Papua melaingkan berdoa untuk roda pemerintah Indonesia.
Dan kita harus melihat apa yang terjadi di beberpa Kabupaten-Kabupaten yang ada "Meeuwodide" setelah mereka menjabat menjadi Bupati, Kematian rakyat papua semakin bertambah, melalui banyak cara yang digunakan yakni, di racuni, ditikam, ditabrak, dan ditembak, bahkan banyak yang tidak di sebutkan pembunuhan secara terstruktur ini. Sehingga rakyat Papua seakan-akan bagaikan manusia setengah binatang diatas negerinya sendiri, menurut FILEP KARMA, seorang prisoner. Maka untuk mengembangkan hidup tradisi dan mempertahankan hidup bangsa Melanesia, jangan kita memilih sipapun dia yang akan mencalonkannya. (Anton Amoyee Epa G / SWP)
Bahkan Pemerintah akan mengizingkan bar-bir, toger, dan tempat-tempat lain berbisnis minuman keras. Kemungkian akan terjadi tempat hiburan para muda-mudi tempat yang dapat menerima penyakit LIMA huruf, sehingga merugikan jati dirinya sebagai anak negeri didaerah wilayah itu. Dan seakan-akan menghabiskan waktu, tenaga dan dana, itulah target pemerintah Indonesia.
Dalam hal ini, jangan memilih karena dia orang Gereja, atau karena sekali saja menyumbangkan ke Gereja, tetapi rakyat harus berprinsip menentukan nasib anda melalui pertimbangan 4 points diatas ini untuk kehidupan Papua kedepan, sebab itulah politik Politik matang kaum-kaum ini, karena Gereja juga salah satu pembunuh rakayt Papua, mereka tidak pernah berdoa karent stuasi terjadi diataas negeri Papua melaingkan berdoa untuk roda pemerintah Indonesia.
Dan kita harus melihat apa yang terjadi di beberpa Kabupaten-Kabupaten yang ada "Meeuwodide" setelah mereka menjabat menjadi Bupati, Kematian rakyat papua semakin bertambah, melalui banyak cara yang digunakan yakni, di racuni, ditikam, ditabrak, dan ditembak, bahkan banyak yang tidak di sebutkan pembunuhan secara terstruktur ini. Sehingga rakyat Papua seakan-akan bagaikan manusia setengah binatang diatas negerinya sendiri, menurut FILEP KARMA, seorang prisoner. Maka untuk mengembangkan hidup tradisi dan mempertahankan hidup bangsa Melanesia, jangan kita memilih sipapun dia yang akan mencalonkannya. (Anton Amoyee Epa G / SWP)
Ayoo, Lawan Pemerintah indonesia yang Ilegal diatas Negeri Papua Ini.
Disposkan: Suara Wiyaimana Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar