SERUAN AKSI
NASIONAL MENOLAK MELINDO DAN MENDUKUNG ULMWP JADI ANGGOTA PENUH MSG 24 JUNI 2015
" Salam Revolusi "
Tuntutan Rakyat Papua Barat untuk merdeka lepas
dari Neo-Kolonialisme Republic Indonesia (NKRI) dan Neo Kapitalisme Negara
dunia pertama kini sedang mengema di seantero Wilayah Asia dan Pasifik. Setelah
sebelumnya tuntutan itu dilakukan secara gerilya dan diplomasi di luar negeri
(Internasional), maka sejak
bergulirnya reformasi di Indonesia (1998) tuntutan itu disampaikan secara
terbuka.
Situasi
keamanan dan Hak Asasi Manusia di wilayah teritori West Papua mulai terganggu
sejak Ir. Soekarno Presiden pertama Repulbik Indonesia mengambil inisiatif
bersama militer Indonesia melakukan upaya untuk merebut wilayah koloni
Nederlands Nieuw Guinea dan menguasai West Papua dari kekuasaan Pemerintah
Colonial Nederland. Tanpa ada Hak dan inisiatif Soekarno tersebut, di tantang
keras oleh Wakil Presiden Republic Indonesia Drs. Mohamad Hatta dengan alasan
bahwa; Bangsa Papua memiliki Ras dan Kebangsaan yang berbeda dengan Indonesia,
maka Pemerintah RI patut serta wajib menghormati hak penentuan nasib sendiri
bagi Bangsa Papua. Namun Ir. Soekarno Presiden RI tetap pada kehendaknya yang
bertentangan dengan Piagam PBB 26 juni 1945, Resolusi PBB nomor 1514 (xv)
tanggal 20 Desember 1960 dan Alinea pertama pembukaan undang-undang dasar
Negara republic Indonesia tahun 1945.
Dalam
sejarah hidup, Rakyat Papua Barat telah menunjukkan bahwa mereka mampu untuk
mengatur hidupnya sendiri.
Hal itu
terlihat dari kepemimpinan setiap suku, yang telah mendiami Papua Barat sejak
lebih dari 50.000 tahun silam, dipimpin oleh Ondofolo, kepala-kepala suku
(Tribal Leaders). setiap kepala suku dipilih secara demokratis sedangkan
dibeberapa daerah lainnya kepala suku diangkat secara turun-temurun seperti
Ondoafi masih disegani oleh masyarakat sekitar Yotefa di Numbay.
Selain
kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri (tidak dipengaruhi oleh pihak asing),
juga sangat nyata didepan mata bahwa antara Papua Barat dan Indonesia mempunyai
perbedaan yang sangat jauh. Bangsa Papua adalah Ras Melanesia sedangkan Bangsa
Indonesia pada umumnya adalah Ras Melayu. Dengan perbedaan Ras ini menimbulkan
perbedaan yang lainnya, entah perbedaan fisik maupun mental, dan kedua bangsa
ini sama sekali tidak pernah mempunyai hubungan apapun dalam sejarah kehidupan
di masa silam. Masing-masing hidup sebagai bangsanya sendiri dengan
karakteristiknya yang berbeda pula. Sehingga tindakan pencaplokan Papua Barat
oleh Indonesia ini dianggap tindakan menjajah.
Kami Bangsa
Papua tahu dan sadar akan diri kami bahwa kami sangat berbeda dengan bangsa
Indonesia. Bangsa Papua termasuk Ras Melanesia suku bangsa Negroid di Pasifik
selatan. Maka kita menempatkan diri dan mengikuti secara bijak dalam
pertarungan matematika politik yang sedang melangkah maju, modern, alamiah dan
ilmiah yang sedang di dorong oleh ULMWP di dalam forum MSG tersebut.
Oleh sebab
itu, KNPB menyeruhkan Kepada Rakyat Melanesia di Papua Barat dari Sorong sampai
Merauke untuk terus mendukung dalam bentuk apapun, entah berdoa dengan bahasa
ibu, berpuasa, berbusana adat, yosim, melukis, menyanyi, menulis, berpidato,
berorasi, berteriak yang penting tidak keluar dari rumus 1x1=11x2=200. Dukungan
rakyat yang dimaksud terutama pada tanggal 17, 18,dan 19 juni 2015 agendanya
Meeting senior Political MSG, tanggal 20 dan 21 juni 2015 pertemuan menteri
luar negeri MSG, Tanggal 24- 25 juni 2015 adalah persiapan dan sidang KTT MSG
di Honiara, serta puncaknya pada 26 juni 2015 akan menentukan status West Papua
Secara resmi masuk dan bergabung dengan MSG atau tidak.
Oleh sebabnya kita harus dukung dalam bentuk Doa dan ibadah Puasa secara khusus serta Demo damai. Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus tahu, kalau kita tidak tahu dan malas tahu maka, Mau salahkan siapa.? Pemerintah Pusat?, Pemerintah provinsi?, Para Gembala Gereja?, Para Dosen? Atau Para Wartawan media Indonesia yang tertutup ini? Atau Kepada Polisi yang hadang-hadang ini? Atau kepada anda sendiri? Makanya, KNPB hadir di tengah-tengah rakyat Indonesia dan West Papua untuk menyampaikan Informasi yang benar, nyata dan langsung kepada seluruh suku bangsa yang ada di muka bumi ini.
Dengan
demikian maka, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai Media Nasional Rakyat
Papua Barat dan di dukung penuh oleh Tiga Komponen Perjuangan yakni: WPNCL,
PNWP dan NRFPB untuk terus memediasi dan kampanye dalam negeri, sehingga pada
kesempatan yang berbahagia ini, KNPB menyerukan Pesan Moral dan Politik secara
terbuka kepada masyarakat West Papua (Melanesia) dan Indonesia (Melayu)
dimanapun dan kapanpun engkau berada. Aksi demo damai yang dimaksud akan
dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu 24 juni 2015
Agenda :Mendukung
ULMWP mengantarkan Bangsa West Papua ke Melanesia (MSG)
Sasaran aksi: Halaman
Kantror DPR-Papua.
Tempat titik
kumpul : Wilayah sentani di depan Mata jln pos 7, kampung harapan di mata jln
masuk danau, di expo depan Museum, di waena putaran taxi perumnas 3, Abepura di
Merpati, di Kamkey depan pangkalan garuda, di Kota raja luar dan dalam di depan
kampus Umel Mandiri, di Entrop, polimak, dok 2-9, yapis dan angkasa kumpul
depan Taman Imbi.
Demikian
seruan aksi kami, atas partisipasi dan antusiasnya rakyat West Papua dalam
negeri, regional, internasional dan Indonesia di Jakarta kami menyampaikan
terimakasih.
“Kita Harus Mengakhiri”
KNPB Pusat, Minggu, 21 Juni 2015
Badan Pengurus Pusat
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT
Agus A. Kosay Ones Suhuniap
Ketua I Sekertaris umum
Disposkan: Suara Duka Dari Papua
0 komentar:
Posting Komentar