KNPB/PRD TIMIKA: GERAKAN DOA LINTAS BANGSA
Thema: "PAPUA BERSYUKUR." Sub Thema: “ DOA KAMI DIJAWAB OLEH TUHAN ATAU TIDAK, BANGSA MALANESIA DI PAPUA BARAT BERSYUKUR ” 1 Tesalonika, 5:18.
==================================================
Thema: "PAPUA BERSYUKUR." Sub Thema: “ DOA KAMI DIJAWAB OLEH TUHAN ATAU TIDAK, BANGSA MALANESIA DI PAPUA BARAT BERSYUKUR ” 1 Tesalonika, 5:18.
==================================================
1. APA ITU BERSYKUR KEPADA ALLAH?
Bersyukur artinya ungkapan rasa
terimakasih kepada Allah atas segala berkat pertolongan dalam hidup dan apa
yang kita terima dari Tuhan. Dengan bersyukur hati kita akan merasa damai
karena kita tidak lagi khawatir terhadap apa yang ada didiri kita. Seperti
apapun kondisi kita sekarang, kita wajib mensyukurinya. Baik saat kita dalam
keadaan yang sulit ataupun dalam keadaan yang tidak sulit, Baik saat kita
diberi kebutuhan kita yang berlimpah maupun yang diberi kebutuhan seadanya oleh
Allah, maka kita WAJIB bersyukur. Dalam Ibadah Gerakan Doa Lintas Bangsa (GDLB)
ini kita memberikan sebuah sorotan Thema “PAPUA BERSYKUR” dan Sub Thema “ DOA
KAMI DI JAWAB OLEH TUHAN ATAU TIDAK, BANGSA MALANESIA DI PAPUA BARAT BERSYUKUR
KEPADA ALLAH.” 1Tesalonika, 5:18.
Inti kegiatan dalam Ibadah Papua Bersyukur ini adalah karena Bangsa Papua belakangan ini kita berdoa dan berpuasa secara pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat secara berkelompok, dimana kita bergumul dengan satu pokok doa yaitu : “BANGSA PAPUA MAU MASUK DI KELUARGA MALANESIA.” Maka hari ini adalah hari dimana kita menanti Jawaban Doa kita. Jawaban doa akan datang dengan 3 (tiga) Jabawan yaitu:
Inti kegiatan dalam Ibadah Papua Bersyukur ini adalah karena Bangsa Papua belakangan ini kita berdoa dan berpuasa secara pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat secara berkelompok, dimana kita bergumul dengan satu pokok doa yaitu : “BANGSA PAPUA MAU MASUK DI KELUARGA MALANESIA.” Maka hari ini adalah hari dimana kita menanti Jawaban Doa kita. Jawaban doa akan datang dengan 3 (tiga) Jabawan yaitu:
a. Ya, Sudah
b. Tunggu
c. Tidak
Kalau Tuhan bilang “Ya, Sudah”
Berarti doa kita di jawab langsung oleh Tuhan, Kalau Tuhan bilang “Tunggu”
berarti belum ada waktunya Tuhan, Kalau Tuhan bilang “Tidak” berarti Tuhan
tidak setuju doa kita karena kita belum beres dengan Tuhan.
2. TERHADAP APA YANG HARUS KITA
SYUKURI?
Melalui Ibadah “Papua Bersyukur” ini
kita bersyukur terhadap:
a) Bersyukur karena Pribadi,
Keluarga, Suku, Bangsa Papua dilindungi dalam hidup kita.
b) Bersyukur karena Pimpinan 3
(tiga) wadah Politik dalam Negeri sudah bersatu yaitu PNWP, NRFPB, WPNCL dan
berhasil melahirkan sebuah wadah koordinatif nama ULMWP di tingkat Internasional.
c) Bersyukur karena ULMWP bisa ikut
KTT MSG di Honiara, Solomon dengan keadaan aman dan tenang.
d) Bersyukur karena Petisi Dukungan
Rakyat Papua bisa dilihat, dibaca, dan dipelajari oleh Pimpinan MSG, Pimpinan
Negara-Negara Malanesia dan rakyat Malanesia.
e) Bersyukur karena masalah Papua
bisa di bicarakan didalam Group Malanesia, Forum Fasifik, dan Sidang PBB dan
dunia bisa dengar tangisan anak negeri Papua Barat.
f) Bersyukur kita di terima sebagai
Anggota MSG atau sebagai Observer (Pengamat) atau tidak diterima sebagai
anggota karena Tuhan punya rencana lain untuk membebaskan umat Tuhan di Tanah
Papua.
g) Bersyukur karena Pasti PAPUA
MERDEKA.
3. APA MAMFAATNYA
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab
Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Mazmur 118:1
Masih ingatkah kita kapan
terakhir. Kita bersyukur kepada Tuhan? Mungkin kita tidak menyadari bahwa sudah
cukup lama kita tidak mengucapkan syukur lagi kepada Tuhan. Atau kita merasa
bahwa apa yang kita perbuat adalah hasil dari usaha dan kerja keras kita
sendiri, jadi untuk apa kita bersyukur kepada Tuhan?
Mungkin sebagian dari kita berkata bahwa sudah sekian lama juga berdoa dan berharap kepada Tuhan, tetapi tidak juga menerima jawaban atas segala masalah, jadi untuk apalagi kita berharap dan bersyukur kepada-Nya?
Mungkin sebagian dari kita berkata bahwa sudah sekian lama juga berdoa dan berharap kepada Tuhan, tetapi tidak juga menerima jawaban atas segala masalah, jadi untuk apalagi kita berharap dan bersyukur kepada-Nya?
Banyak hal yang bisa membuat kita
tidak lagi bersyukur kepada Tuhan. Melalui keadaan, masalah, pekerjaan,
keluarga dan banyak lagi yang bisa membuat kita justru malah bersungut-sungut
di hadapan Tuhan. Bahkan kita juga menyalahkan Tuhan atas apa yang kita alami
dalam kehidupan kita. Kita merasa bahwa Tuhan tidak adil bagi kita. Padahal,
kalau kita mau merenung sejenak, kita akan menyadari bahwa masih banyak yang
bisa kita syukuri dalam kehidupan kita. Mungkin saat ini kita belum mendapatkan
apapun yang menjadi keinginan kita. Sekalipun kita belum mendapat sesuatu dari
Tuhan kita tetap bersyukur kepada Tuhan, karena maksud Tuhan lain dalam hidup
kita. Tuhan punya rencana yang indah dalam hidup kita.
Kita harus menyadari bahwa selalu
ada yang bisa dibandingkan jika memang kita sendiri mau membanding-bandingkan
kehidupan kita.
“Mengucap syukurlah dalam segala
hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1
Tes5:18.
Apapun kondisi dan masalah yang
kita hadapi, entah itu baik ataupun buruk, Tuhan menginginkan agar kita
senantiasa mengucap syukur. Bersyukur dengan apa yang masih kita miliki saat
ini. Bersyukur kalau kita masih bisa menikmati hidangan walaupun sangat
sederhana. Kalaupun kita berjuang Papua merdeka sampai kita dipenjarakan,
dibunuh, di tembak atau dianiaya kita tetap mengucap syukur kepada Tuhan oleh
karena semuanya itu. “Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku,
aku hendak meninggikan Engkau.” Mazmur, 118:28.
4. KESIMPULAN
Bersyukurlah kepada Tuhan dalam
segala hal, kita diterima atau tidak diterima sebagai anggota MSG kita tetap
bersyukur, kita tetap memuji Tuhan, kita tetap berdoa, kita tetap berpuasa
Pasti Tuhan akan membebaskan Bangsa Malanesia di Papua Barat. Suatu saat Tuhan
bahwa kita di alam kebebasan untuk menuju pembebasan. Kita bersyukur Allah
kita, Allah perkasa, Allah yang heran, Allah yang dasyat. Allah yang
memperhatikan tangisan dan jeritan Bangsa Malanesia di Papua Barat.
Timika, 26 Juni 2015
Pdt. Deserius Adii, S.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar