Para wakil wakyat Papua Barat dalam ULMWP di depan kantor MSG. Foto: Ist. Pemimpin Bangsa Papua Menasuki MSG melalui ULMWP |
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menilai pengajuan aplikasi Melanesia Indonesia (Melindo) untuk menjadi anggota resmi Melanesian Spearhead Group (MSG) hanya upaya menghalangi aplikasi The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).
"Untuk Fiji dan PNG, pertimbangkan dengan baik aplikasi dari Melindo," ujar sekretaris KNPB Pusat, Ones Suhuniap, kepada majalahselangkah.com melalui telepon seluler, Sabtu (20/6/2015) dari Jayapura, Papua.
Ia menyatakan, "Indonesia menggunakan nama Melanesia Indonesia untuk menjadi anggota penuh MSG tidak tepat, karena Indonesia bukan ras Melanesia. Maka, stop dukung dorang!"
Klaim Indonesia mengajukan aplikasi mewakili 5 provinsi, menurut Ones, tidak benar karena Provinsi Maluku dan Maluku Utara bukan ras Melanesia.
"Dua Provinsi Papua dan Papua Barat dengan resmi memberikan legitimasi kepada ULMWP. Oleh karena itu, Perdana Mentri PNG dan Fiji harus mempertimbangkan dukungan terhadap aplikasi Melanesia Indonesia," ujar Ones.
Lanjut Ones, "Jika PNG tetap mendukung aplikasi Indonesia akan menghancurkan Melanesia."
Lebih lanjut dikemukakan, kekuatan Asia Tenggara di Melanesia menghancurkan Melanesia dari perdagangan ekonomi, sumberdaya alam. Empat negara Melanesia hanya pulau kecil, sedangkan pulau besar adalah West Papua dan PNG, jika perubahan iklim atau pemanasan global, maka pulau-pulau kecil tenggelam, mesti selamatkan rakyat Melanesia di Pasifik.
"Indonesia dengan segala kekuatan terus mengancam West Papua untuk misi menguasai. Jika West Papua dikuasai Indonesia, maka akan mudah menghancurkan Melanesia. Sehingga PNG dan Fiji hari ini harus memahami itu, karena aplikasi ULMWP itu untuk selamatkan Melanesia," tutur Ones.
Ia secara tegas minta kepada PNG dan Fiji tidak usah pusing dengan aplikasi dari Melindo. "Untuk selamatkan keutuhan Melanesia berarti harus terima West Papua menjadi anggota penuh MSG. Aplikasi Melindo hanya untuk menghambat West Papua masuk ke MSG, dan itu bukti sikap kolonialismenya di Papua Barat," tandasnya.
Ones menegaskan, "Jika PNG dan Fiji menolak West Papua berarti secara tidak terhormat menolak saudara kandung yang saat ini mau kembali ke rumah atau keluarga kandung. Berarti menghancurkan Melanesia dan memberikan peluang untuk Asia Tenggara menguasai Melanesia." (Hendrikus Yeimo/MS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar