Senin, 15 Juni 2015

Kapolda Ancam, Jubir KNPB: Semua Anggota KNPB Dipenjara, Kami Senang

Juru bicara KNPB pusat, Bazoka Logo (kiri, dengan kaos bergambar Bintang Kejora) bersama Sekretaris KNPB pusat, Ones Nesta Suhuniap (kanan, berjas hitam). Foto: Dok. MS.

Jayapura, MAJALAH SELKANGKAH -- Kapolda Papua Yodje Mende mengatakan akan menangkap anggota Komita Nasional Papua Barat (KNPB) yang akan melakukan aksi damai, dilansir bintang Papua edisi 5 Juni 2015. Hal ini ditanggapi Bazoka Logo Juru Bicara (Jubir)  Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat.

"Kami pengurus dan anggota KNPB kami lebih senang bila kami semua dapat tangkap dan masuk penuhi penjara kolonial," ujar Logo kepadamajalahselangkah.com, Minggu (14/06/2015). 

Hal ini artinya, KNPB tetap bertekad memediasi masyarakat sipil di tanah Papua untuk berdemonstrasi damai, menyampaikan aspirasi-aspirasi masyarakat akar rumput untuk didengar, tanpa takut dengan cara-cara damai. 

Logo tidak besar mulut. Sebelumnya, selama Mei 2015, sebanyak 470 lebih aktivis KNPB dan rakyat sipil ditangkap aparat karena demonstrasi damai dan hari ini KNPB tetap eksis memediasi suara rakyat Papua (baca: Sepanjang Mei 2015, 474 Orang di Papua Ditangkap).

"Aparat keamanan di Papua harus diproses sesuai hukum karena cederung melanggar aturan yang ditetapkan di negara Indonesia yang berlaku. Demonstrasi damai dijamin, katanya negara demokrasi.  Jadi kami Komite Nasional Papua Barat tidak merasa bersalah apabilla kami melakukan aksi damai," tegas Logo.

Walau tidak dijamin dalam undang-undang, ujar Logo, Papua bukan bagian dari negara Indonesia sehingga tidak wajib mematuhi hukum dan ketetapan yang berlaku di negara Indonesia. 

"Kami bangsa Papua sangat menghargai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negera yang merdeka dari Sabang sampai Amboina. Maka kami rakyat Papua tidak bisa tunduk pada konstitusi Indonesia bila aksi-aksi  kami bertentangan dengannya,. Kita beda bangsa," jelas Jubir KNPB lagi.

"Kalapun ada pernyataan Kapolda demikian, kami anggap itu hanya suara burung belaka. Kami meminta hargai kami rakyat Papua yang sedang berjuang demi kebebasan bangsa kami dengan cara  damai," tegas Logo. (Hendrikus Yeimo/MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar