Minggu, 14 Juni 2015

Jubir KNPB: Kami Percaya Rakyat Vanuatu, Bukan Perdana Menterinya

Bazoka Logo, Juru Bicara KNPB. Foto: Ist.

Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Bazoka Logo mengatakan, mosi tidak percaya dari parlemen terhadap Joe Natuman yang berimbas menggantikan Sato Kilman sebagai perdana menteri Vanuatu tak akan berpengaruh pada dukungan rakyat Vanuatu untuk Pembebasan Rakyat Papua Barat keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Kata Logo, sesuai dengan keputusan bersama di New Caledonia untuk menyerukan agar harus ada penyatuan internal orang Papua sesuai dengan arahan negara-negara Melanesia yang tergabung dalam forum Melanesian Spearhead Group (MSG) sebagai wadah penyatuan rakyat Papua The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk menawarkan proposal rakyat Papua ke MSG. 

"Kami bekerja sesuai dengan arahan tanggal 23 Juni di Papua New Guinea bahwa orang Papua berjuang dan membentuk ULMWP untuk berikan dukungan rakyat agar proposal masyarakat West Papua diterima di MSG atas usulkan itu," kata Logo kepada majalahselangkah.com, melalui telepon selulernya, Sabtu (13/6/15) dari Jayapura, Papua. 

Ia menegaskan jika pihaknya akan terus berjuang di bawah payung ULMWP meski dinamika politik di negara-negara Melanesia berubah-ubah atas diplomasi tingkat tinggi dari Indonesia untuk berusaha menghadang Papua menjadi bagian dari MSG. 

"Dengan adanya pergantian perdana menteri Vanuatu, kami KNPB tidak ragu dan sebagai media rakyat, kami lebih percaya kepada masyarakat akar rumput, gereja dengan tua-tua adat di sana. Kami percaya rakyat Vanuatu, bukan perdana menterinya," jelas dia. 

Bazoka percaya agenda rakyat Papua akan terwujud dan tidak menunggu kebijakan seperti pada tahun 2011 lalu. Rakyat Papua antusias dengan keputusan MSG untuk menerima aplikasi rakyat Papua yang ditawarkan melalui ULMWP.

Pihaknya meminta masyarakat Papua melakukan doa dan aksi rutinitas agar harapan masyarakat Papua bisa tercapai. 

Untuk diketahui, Sato Kilman menggantikan Joe Natuman setelah digulingkan melalui mosi tidak percaya di parlemen, namun belum genap dua hari memimpin PM Vanuatu yang baru kini dihadapkan dengan kenyataan lahirnya mosi tidak percaya kepadanya yang bergulir kembali hari Jumat (12/6/2015). Sebanyak 10 anggota parlemen Vanuatu menandatanganinya, dan mosi tak percaya ini akan disidangkan hari Kamis (18/6/2015) minggu depan. (Hendrikus Yeimo/MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar