Kamis, 25 Juni 2015

Gereja Vanuatu : MSG Hanya Untuk Bangsa Melanesia

Bintang Kejora dikibarkan bersama-sama bendera Fiji, Vanuatu, Kepulauan Solomon, FLNKS dan PNG di depan Hotel King Solomon, Honiara, tempat sebagian delegasi MSG dari negara-negara anggotanya menginap - (Victor Mambor)
Honiara, Jubi – Perdana Menteri Papua Nugini (PNG), Peter O’Neil kembali mengingatkan keterlibatan dua Gubernur di Tanah Papua, Yakni Lukas Enembe dan Abraham Ataruri dalam Melanesia Spearhead Group.
“Yang kami coba lakukan saat ini adalah mencari organisasi mana yang bisa mewakili Papua Barat di MSG,” kata O’Neill, Rabu (24/6/2015) sebelum meninggalkan PNG menuju Honiara, Kepulauan Solomon untuk menghadiri pertemuan para pemimpin MSG, 25-26 Juni.
O’Neill menegaskan, mereka yang mewakili Papua haruslah orang yang diberi mandat, dipilih dan ditunjuk untuk mewakili Papua.
O’Neill juga membantah para pemimpin MSG melupakan Papua Barat yang merupakan bangsa Melanesia juga.
“Kami semua ingin Papua Barat ada bersama kami, seperti yang kami lakukan pada bangsa Kanak. Tapi kami harus melakukannya secara tersturtur,” ujar O’Neill.
Perdana Menteri PNG ini menjelaskan pertemuannya dengan presiden Indonesia, Joko Widodo yang menyebutkan ada sekitar 11 juta orang Melanesia di Indonesia yang hidup di lima provinsi Indonesia.
Namun Pimpinan Gereja Vanuatu, Bishop James Ligo menolak klaim Presiden Indonesia itu.
“Bagaimana mungkin para pemimpin MSG memberikan tempat pada Indonesia yang sama sekali bukan bangsa Melanesia sebagai pengamat di MSG namun tidak memberikan tempat pada bangsa Papua Barat yang benar-benar Melanesia?” kata Ligo kepada Jubi (24/6/2015).
Ligo mengingatkan para pemimpin Melanesia bahwa MSG adalah “sacred nasara”. MSG hanya untuk bangsa Melanesia, bukan untuk orang asing seperti Indonesia.
“Jika MSG melibatkan bangsa lain, bagaimana kita bisa mengatakan sebagai Melanesia Spearhead Group lagi?” tegas Ligo.

Ratusan ribu petisi yang dibawa oleh Bangsa Papua melalui United Liberation Movement or West Papua (ULMWP) disebut oleh Ligo sebagai bukti bahwa rakyat Papua menyerahkan mandat mereka kepada ULMWP.
“Mereka (ULMWP) telah dipilih oleh rakyat Papua sebagai pemimpin, mereka bangsa Papua dan mereka bukan ras lain dari Melanesia. Mereka seharusnya bisa mewakili Papua di MSG. Indonesia tidak bisa masuk sebagai anggota MSG, karena mereka bukan bangsa Melanesia, sangat simple,” ujar Ligo. (Victor Mambor)

Sumber: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar