Sabtu, 25 April 2015

Gempar Akan Aksi Sikapi Pembungkaman Ruang Demokrasi di Papua

Para Aktivis GempaR saat Jumpa pers dengan wartawan di Abepura, 22/4/2015. Jubi/Arnold Belau
Jayapura, Jubi – Untuk menyikapi kevakuman dan pembungkaman ruang demokrasi di Tanah Papua yang dilakukan oleh negara melalui aparatur negaranya maka Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (GempaR) Papua akan menggelar aksi demo damai ke DPR Papua untuk mendesak pemerintah Indonesia agar segera membuka ruang demokrasi di tanah papua.

Sekjen Gempar, Samuel Womsiwor mengatakan, Gempar akan melakukan demo damai dengan sasaran aksi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua agar pemerintah membuka ruang demokrasi dan membuka akses jurnalis asing untuk bebas meliput di Papua.

“Aksi damai yang kami maksudkan itu dengan tujuan untuk menuntut pemerintah Indonesia untuk membuka ruang demokrasi di Papua. Selain itu membuka jalur untuk wartawan asing melakukan liputan ke Papua dengan bebas tanpa intervensi dari pihak apa pun,” katanya.
Kata dia, Jokowi harus menepati janjinya untuk membuka akses bagi jurnalis asing dan juga membuka ruang demokrasi di tanah Papua.

Sementara itu, Benny Hisage, koordinator aksi yang akan mengkoordinir aksi Gempar menambahkan, dirinya siap untuk melakukan aksi ke DPR Papua pada tanggal 29 Arpil mendatang.

“Kami siap untuk mendesak pemerintah agar buka ruang demokrasi dan membuka akses bagi jurnalis asing ke Papua. Kami minta supaya Indonesia jangan tutup ruang demokrasi di tanah Papua,” katanya.

Selain itu, Philipus Robaha yang juga aktivis GempaR yang mewakili kaum pemuda mengatakan, beberapa tahun terakhir ini ruang demokrasi diperkosa oleh negara melalui aparat, TNI maupun Polri yang ditugaskan di Papua.

“Kami minta aparat untuk agar jangan sampai berjuang pada membina demokrasi yang baik di Papua,” katanya. (Arnold Belau)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar