Bantuan tiba di Port Vila, Vanuatu. Foto: RNZ / Koroi Hawkins |
Jakarta,
Jubi – Bantuan kemanuasiaan bagi masyarakat Vanuatu masih dinantikan. Nyawa
direnggut, masyarakat terluka, juga menderita kerugian material. Rumah-rumah
hancur porak poranda, sekolah dan rumah sakit tak dapat beroperasi lagi
seperti semestinya.
Dalam
pantauan Jubi melalui media, bantuan berupa dana, bahan-bahan kebutuhan
darurat, serta tenaga ahli terus berdatangan dari negara-negara yang jauh pasca
Topan Pam yang merusak Vanuatu pada Jumat hingga Sabtu, pekan lalu.
Radio
New Zealand edisi Selasa (17/3) melaporkan, Komisi Eropa memberikan bantuan lebih
dari US $ 1juta dalam upayapenanggulangan darurat.
Komisi Eropa juga
mengirim dua tenaga ahli untuk menilai kebutuhan kemanusiaan dan
bekerja sama dengan organisasi mitra yang beroperasi di wilayah tersebut.
Pendanaan dari Uni
Eropa bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap kebutuhan yang
paling mendesak di Vanuatu, dengan penekanan khusus pada korban yang paling
rentan.
Bantuan
ini akan dilaksanakan melalui organisasi mitra kemanusiaan yang bekerja untuk
pemenuhuhan kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, air bersih dan
obat-obatan.
“Eropa hadir
dengan penuh kasih sayang, berdiri bersama-sama keluarga korban
di Vanuatu,”kata Wakil Presiden Komisi, Federica Mogherini, Selasa.
Sebelumnya, ABC
Australia melaporkan, bantuan dari Australia yang diumumkan Menteri
Luar Negeri Julie Bishop sebesar $ 5 juta.
Bishop
mengatakan, paket bantuan untuk “menyelamatkan jiwa” itu akan
disampaikan melalui lembaga non-pemerintah dan sebagai tanggapan atas
permintaan bantuan dari Pemerintah Vanuatu.
Bishop
mengatakan, tidak ada laporan tentang korban orang Australia di antara korban yangmeninggal
itu. Namun, pihaknya masih terus akan melakukan pemantauan. Ia mengatakan, saat
ini, lebih dari 1.100 warga Australia terdaftar di Vanuatu.
Berikutnya
adalah Cina. Melalui juru bicara Departemen Luar Negeri seperti
dilansir Radio New Zealand, mengatakan, Palang Merah Cina telah
menawarkan bantuan kemanusiaan darurat ke Vanuatu sebesar US $ 100.000.
Juru
bicara itu mengatakan, pemerintah akan mencoba yang terbaik untuk mendukung
pemerintah dan rakyat Vanuatu dalam memerangi bencana dan membangun kembali
tanah air mereka.
Sebuah
pesawat dari kerajaan di Inggris, Royal Airforce, yang mengangkut bala
bantuan sedang dalam perjalanan ke Australia. Ia membawa ratusan
shelter kits dan lentera surya.
Inggris
berjanji, dalam waktu dekat akan memberikan AS $ 3 juta
pada akhir pekan terhadap upaya bantuan PBB. Perancis
dan Amerika Serikat juga dilaporkan telah mengirimkan bantuan.
Topan
Pam meninggalkan jejak kehancuran di seluruh negara pulau Pasifik, Sabtu,
dengankecepatan angin 250 km/jam, dan meratakan seluruh desa di
ibukota, Port Vila. Laporan sementara menyebutkan, korban meninggal yang
sudah terdata sebanyak 10 orang. (Yuliana Lantipo)
Sumber:Topan Pam: Vanuatu Butuh Uluran Tangan Bangun Kembali Negerinya
0 komentar:
Posting Komentar