Peta Negara Republik Vanuatu |
Port Villa, CNN
Indonesia -- Badai topan dengan angin berkecepatan hingga 250 kilometer
per jam telah meluluhlantakkan negara kepulauan Vanuatu pada Sabtu (14/3).
Lebih dari 40 orang diduga tewas saat atap-atap rumah beterbangan dan pepohonan
tercerabut dari akarnya.
Diberitakan Reuters, saksi
mata melaporkan bahwa topan kategori 5 bernama Pam ini menciptakan gelombang
air laut hingga setinggi empat meter, menyebabkan banjir di ibukota Port Villa
pada Jumat malam kemarin.
Komunikasi sebagian besar
terputus saat angin kencang masih menghantam ibu kota pada Sabtu. Alice
Clements, juru bicara untuk lembaga bantuan anak PBB, UNICEF, mengatakan topan
itu seperti bom yang meledak di tengah kota.
"Dunia seperti mau
kiamat. Seperti bom yang meledak di tengah kota. Tidak ada listrik dan air,"
kata Clements pada Reuters.
"Kami mendengar
laporan bahwa banyak korban tewas dan terluka. Kami juga mendengar banyak warga
yang minta bantuan," ujar Clements.
Clements menceritakan,
atap-atap rumah beterbangan saat warga mencoba mencari perlindungan. Sebagian
terjebak di dalam rumah tanpa atap karena angin kencang masih mengamuk di luar.
Dikhawatirkan ada ribuan
anak yang terjebak dalam situasi tersebut, mengingat sekitar 260 ribu warga di
Vanuatu tinggal di bangunan yang tidak layak.
Badan Manajemen Bencana
Vanuatu telah mengeluarkan peringatan "merah" untuk beberapa tempat
di berbagai provinsi. Tim SAR dan pemulihan dari PBB akan segera menuju lokasi
pada Minggu besok, namun diduga upaya ini akan terhambat dengan masih
ditutupnya bandara akibat badai.
Korban tewas
Korban tewas
Badan kemanusiaan PBB,
UNOCHA, mengatakan bahwa muncul laporan yang belum dikonfirmasi soal tewasnya
44 orang dalam insiden tersebut. Jumlah korban resmi dari pemerintah belum
keluar dan pekerja bantuan kesulitan berkomunikasi karena jaringan putus.
Negara tetangga Vanuatu
juga terdampak badai, termasuk Papua Nugini, Selandia Baru dan Kepulauan
Solomon. Diperkirakan sedikitnya satu orang tewas di Papua Nugini, dan akses di
berbagai tempat juga terputus.
PBB memperingatkan korban
tewas akan lebih banyak lagi. "Kami takut yang terburuk terjadi. Vanuatu
adalah tempat yang rentan karena terletak di tengah samudera," kata Sune
Gudnitz, kepala regional UNOCHA.
Topan PAM adalah yang
paling parah mendera di tengah Pasifik itu sejak tahun 1987. Beberapa lembaga
bantuan bahkan menyandingkannya dengan kekuatan Topan Haiyan yang menghantam
Filipina tahun 2013 dan menewaskan lebih dari 6.000 orang.
Laporan Badan Meteorologi
Fiji menyebutkan topan itu bergerak perlahan ke arah selatan.(den)
Sumber: Topan 250 Km/jam MeluluhLantakkan Vanuatu, Puluhan Tewas
Sumber: Topan 250 Km/jam MeluluhLantakkan Vanuatu, Puluhan Tewas
0 komentar:
Posting Komentar