Yaved Adii, Korban pembacokan di Yogyakarta yang sedang dirawat di rumah sakit. Foto: Aris |
Yogyakarta,
MAJALAH SELANGKAH -- Setelah sebelumnya pembacokan terhadap mahasiswa
Papua terjadi di Manado tahun lalu, kali ini aksi pembacokan kembali terjadi di
Yogyakarta dalam wilayah hukum Polres Sleman pada Senin (16/03/2015) sore. Satu
orang dilarikan ke rumah sakit dan tiga lainnya mengalami luka memar di bagian
kepala.
Peristiwa
pembacokan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa asal Key, Maluku itu
terjadi di perempatan jalan Selokan Mataram, Depok, Sleman. Dalam peristiwa
tersebut Yaved Adii salah satu mahasiswa Papua dirawat di rumah sakit akibat
benda yang diduga parang mengenai dahi korban. Sementara, korban lain, Yesaya
Goo, Decky Adii dan Ismail Douw mendapat luka ringan.
Menurut
keterangan yang didapat majalahselangkah.com, peristiwa bermula ketika
mahasiswa asal Key mengatur arus lalu lintas yang sedang macet di tempat
kejadian peristiwa (TKP). Korban pertama, Decky Adii mendapat pukulan di bagian
depan kepala tanpa alasan yang jelas, ia kemudian memarkirkan kendaraannya tak
jauh dari TKP lalu dibantu tiga rekan lainnya yang menyaksikan pemukulan itu
mendatangi pelaku dengan tujuan menanyakan secara baik-baik alasan pemukulan
terhadap korban pertama. Saat itulah rekan lain asal Key yang berada tak
jauh langsung menyerang keempat korban dengan sejumlah alat tajam.
Yaved
Adii yang saat itu berada bagian depan langsung disambar dengan parang mengenai
dahi. Tak terima, ketiga rekan lainnya melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Tak lama waktu berselang polisi dari kepolisian Depok Barat mendatangi lokasi
untuk melerai, namun aparat kepolisian pun diserang pelaku.
Atas
peristiwa tersebut, presiden mahasiswa Papua di Yogyakarta, Aris Yeimo
mengatakan untuk menjaga terjadinya konflik meluas, klarifikasi masalah
tersebut mesti difasilitasi pihak kepolisian, namun soal proses penyelesaian
harus mengikuti perkembangan korban di rumah sakit.
"Kita
jaga supaya masalah ini tidak meluas, jadi sementara kita minta kepolisian
untuk fasilitasi dalam penyelesaian masalah ini. Tapi, untuk sementara pelaku
ditahan dulu sambil mengikuti perkembangan korban yang sedang dirawat di rumah
sakit," ungkapnya kepada majalahselangkaha.com, Senin (16/03/2015)
malam di asrama Papua, Kamasan I.
Lebih
lanjut kata Yeimo, "Soal penyelesaian diselesaikan melalui hukum atau
secara kekeluargaan tergantung perkembangan korban," tambahnya.
Wakil Ikatan Pattimura Muda, Alex didampingi Tommy, sekretaris serta salah satu
senioritas mendatangi mahasiswa Papua untuk melakukan negosiasi penyelesaian
mengaku akan berusaha mencari tahu pelaku pembacokan untuk menyelesaikan
paristiwa ini secepatnya.
"Kita hanya sebagai jembatan jadi kami akan berusaha untuk hadirkan pelaku supaya masalah ini cepat selesai karena kita sama-sama dari timur merantau di Jogja untuk kuliah," jelas Alex.
"Kita hanya sebagai jembatan jadi kami akan berusaha untuk hadirkan pelaku supaya masalah ini cepat selesai karena kita sama-sama dari timur merantau di Jogja untuk kuliah," jelas Alex.
Diketahui
hari ini Selasa (17/03/2015) akan melakukan pembicaraan dengan menghadirkan
korban serta pelaku yang difasilitasi oleh pihak kepolisian.(MC2/029/MS)
0 komentar:
Posting Komentar