Logo KNPB (Dok Jubi) |
Jayapura, Jubi – Komite Nasional
Papua Barat (KNPB) Pusat melaporkan lagi bahwa pada tanggal 21 Maret 2015
sekitar pukul 23.06 waktu Papua, aparat gabungan dari kepolisian dari Polres
Yahukimo dan Brimob yang dikirim dari Jayapura telah menangkap lagi empat
warga. Keempat warga itu adalah Yason Balingga (24), Yeniut Bahabol
(21), Nefen Balingga (25) dan satu orang lagi belum diketahui identitasnya.
Ones Suhuniap, sekretaris umum KNPB,
melalui surat elektronik yang dikirim kepada Jubi pada Minggu (22/3/2015) malam
mengatakan, pada Sabtu (21/3/2015) malam sekitar pukul 11.06 Brimob dan polisi
dari polres Yahukimo telah melakukan penangkapan terhadap empat warga.
“Aparat sudah melakukan penangkapan
terhadap empat warga sipil dan 14 rumah warga sipil orang asli papua dirusak
oleh Polisi. Tidak hanya itu, polisi juga melakukan perampasan harta benda yang
ada dalam 14 rumah tersebut,” ungkap Ones.
Barang benda yang kemudian
dirusakkan oleh aparat di 14 rumah warga tersebut banyak harta benda. Katanya,
dari laporan yang diterima KNPB Pusat, jumlah warga yang ditahan di Polres
sebanyak 16 0rang. Hingga Sabtu malam, para warga yang ditahan belum bebas.
Sementara itu, Serius Suhuniap,
ketua KNPB wilayah Yahukimo saat dihubungi lewat telepon genggamnya,
mengatakan, kondisi hari ini masyakat Asli Papua masih mengungsi ke hutan.
“Dalam kota masih kuasai aparat
kepolisian dan Brimob. Korban yang ditembak dan dinyatakan meninggal saat
mendapat perawatan di rumah sakit Yahukimo hingga saat ini belum dikebumikan.
Mereka yang ditembak saat ini masih dirawat di rumah sakit,” jelasnya kepada
Jubi dari Yahukimo.
Sementara itu, dari data yang
dihimpun Jubi, sebelumnya pada tanggal 19 Maret 2015, aparat menembak dua
warga, Isai Dapla (37) yang merupakan anggota KNPB Yahukimo kena tembakan di
dada, Salomon Pahabol, ((47) yang merupakan seorang guru SD kena ditembakan di
kaki kiri. dan satu anggota KNPB Yahukimo atas nama Elias Kabak (40)ditangkap.
Pada tanggal 22 Maret 2015 polisi
kembali menembak Titus Giban (39) merupakan kepala sekolah SD Suru-Suru, kena
tembak di rusuk dan tembus perut, Simson Giban (42) merupakan kepala kampung
Silikon distrik Silimo, kena tembak di tangan kiri tembus punggung belakang,
Inter Segenil, (16) anak SMU di Yahukimo.
Sedangkan Obang Sengenil (48) tahun
merupakan kepala kampung yang juga ditembak dan meninggal dunia saat mendapat
perawatan medis di rumah sakit Yahukimo.
Warga yang ditangkap dan saat ini
sedang di tahan di Polres Yahukimo adalah Elkius Kobak (23), Putih Bahabol
(28), Era Kobak (26) ditangkap di sekretariat KNPB Yahukimo sekitar pukul 17.00
waktu Papua, Jumat kemarin. Sekitar pukul 19.00 waktu Papua, Yulius Payage (32)
dan Pion Yelemaken (22) ditangkap. Saat ini lima orang ini sedang ditahan di
Polres Yahukimo.
Sebelumnya, seperti ditulis Jubi,
dari catatan kepolisian, korban penganiayaan yang di lakukan anggota KNPB itu
yakni Ani (35) mengalami luka sobek di bibir bawah serta luka lebam di muka,
Yohanes Palapesi mengalami luka di keempat jari tangan kanan dan Acep Syaiful
Hadi (28) yang merupakan karyawan perusahaan penerbangan Susi Air mengalami
luka lebam akibat sabetan parang di bagian belakang. Noi Efrat Surirat (26)
yang merupakan karyawan RSUD Dekai, diserang saat berjalan menuju mobil
ambulans.
Dan pada 21 Maret 2015 sekitar pukul
23.06 waktu Papua, aparat gabungan dari kepolisian dari Polres Yahukimo dan
Brimob yang dikirim dari Jayapura kembali menangkap lagi empat warga. Keempat
warga itu adalah Yason Balingga (24), Yeniut Bahabol (21), Nefen Balingga (25)
dan satu orang lagi belum diketahui identitasnya.
Seperti ditulis Jubi edisi 19 Maret
2015, polisi membubarkan aksi penggalangan dana untuk membantu diplomasi
The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) di Melanesia Spearhead
Group(MSG) yang dilakukan oleh KNPB Yahukimo. Pembubaran aksi ini berujung
konflik antara massa aksi dengan kepolisian. (Arnold Belau)
0 komentar:
Posting Komentar