Enden Wanimbo Bersama Pasukan-Nya |
Wamena,
Komnas-TPNPB.net — “Kami TPN-PB/OPM menilai Otonomi Khusus (Otsus) di Tanah
Papua selama ini sudah gagal karena tidak memberi manfaat bagi masyarakat Orang
Asli Papua (OAP), dan tuntutan merdeka harus terwujud.”
Hal
tersebut diungkapkan Okiman Puron Wenda ketika dikonfirmasi Komnas-TPNPB.net
melalui telepon seluler, Jumat (13/2/2015) siang.
“Otsus
maupun program apapun dari Indonesia itu tidak akan padamkan api perjuangan
Papua Merdeka. Ini sudah terbukti selama ini, pemerintah gagal bangun walaupun
banyak dananya, dan pada saat bersamaan selalu bunuh orang Papua,” tegas Wenda.
Penegasan
tersebut, menurut dia, berasal dari Komandan Pusat Pertahanan Papua Barat
TPN-OPM dari Sorong sampai Samarai, dan Komandan Pegunungan Tengah Papua, Enden
Wanimbo.
Ditegaskan,
Pimpinan TPN OPM minta Indonesia sadar diri atas kegagalan itu, sebab usaha
pemerintah selama ini dengan berbagai program dan anggaran sangat jelas tidak
berpihak pada masyarakat Papua.
“Presiden
Indonesia selalu berikan tawaran UP4B, Otonomi Khusus kepada Papua, tapi
kenyataannya sama sekali tidak berhasil, yang selama ini terjadi hanya untuk
kepentingan pejabat Papua, seperti Gubernur, Bupati, Ketua DPR Papua Barat dan
Papua. Jadi, semua rakyat itu tuntut Papua Merdeka,” ujarnya.
Wenda
menyatakan, dana besar yang selama ini dikucurkan Pemerintah Indonesia kepada
Papua sama sekali tidak menyentuh nurani orang Papua. Juga tak membawa dampak
positif bagi kesejahteraan rakyat Papua. Sebaliknya, dana tersebut digunakan
para pejabat atas di Papua.
Oleh
karena itu, Wenda minta pemerintah RI segera stopkan dana Otsus termasuk
kucuran dana lain.
“Dana-dana
itu stop saja. Presiden harus siapkan dana untuk dialog, nanti kita sudah
merdeka baru kita sendiri yang bangun kesejahteraan serta bangun rakyat Papua.
Karena dana-dana itu selama ini tidak pernah berhasil dan itu yang buat kita
selalu perang, karena ini TPN-PB/OPM masih bertahan dan lawan itu pembangunan
tidak akan jalan,” tutur Wenda.
Ia
sebelumnya mengaku bertanggungjawab terhadap pembakaran dua alat berat di
kampung Popoma, kabupaten Lanny Jaya. Tindakan itu dikecam Bupati dan DPRD
setempat.
Puron
juga minta kepada Pemerintah Pusat agar pelaksanaan dialog menuju Referendum
segera difasilitasi dan dipercepat. “Presiden yang sekarang agar waktu sekarang
jangan terlalu pusing dengan kucuran dana, pemekaran dan lain sebagainya,
tetapi lebih fokuskan urus dialog Papua menuju referendum,” tegas Wenda.
Bangun
daerah Papua dari Sorong sampai Samarai, menurutnya, itu urusan orang Papua.
“Indonesia jika mau bangun, bangun daerahnya sendiri. Dan saya mau bilang, kita
perhatikan rakyat kita masing-masing. Percuma Indonesia selalu kasih dana
melalui UP4B dan lainnya itu, karena itu sudah merugikan diri sendiri,”
tegasnya.
Hal lain
yang ditegaskan Wenda, “Pesan kami kepada seluruh masyarakat Papua, harus
waspada terhadap makanan dan minuman yang beredar di Papua, termasuk tempat
pelacuran, minuman keras, dan yang paling tidak boleh terjadi adalah kawin
silang.”
Ia juga
mendesak kepada negara-negara pendukung dan lima negara MSG, agar segera turun
untuk mengamankan dialog Papua. “Itu harus, supaya bisa amankan jalannya dialog
nanti,” ujar Wenda.
Sumber: Komnas TPNPB
0 komentar:
Posting Komentar