Pengurus KNPB Nabire saat jumpa pers (Foto: Stevanus Yogi/Suara Papua) |
NABIRE, SUARAPAPUA.com --- Pengurus Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
Wilayah Nabire, menyesalkan tindakan Kepala Kepolisian Resort (Polres) Nabire,
yang melakukan penangkapan secara brutal terhadap beberapa anggota KNPB yang
hendak ke Nabire, di Pelabuhan Samabusa, pada 15 Februari 2015 lalu.
Juru Bicara KNPB Wilayah Nabire, Deserius Goo, menanyakan alasannya yang
dipakai aparat kepolisian hingga menangkap sejumlah anggota KNPB Wilayah
Sorong.
“Kami bingung dan tidak mengerti, kenapa kawan-kawan KNPB bisa dicegat
dan ditangkap oleh Kapolres Nabire. Beliau harus memberitahu apa kesalahan
kami,” kata Goo, saat memberikan keterangan pers, di Warnet F-Tri, Selasa
(17/2/2015) siang.
Menurut Goo, sebagai penegak hukum, Kapolres Nabire harus bertindak
sesuai hukum yang berlaku. Tidak boleh seenaknya menangkap dan meneror setiap
anggota KNPB di seluruh tanah papua.
“Sebab KNPB adalah organ sipil yang siap mediasi rakyat Papua untuk
menuju pada referendum dengan mendepankan norma dan etika.” (Baca: Kapolda Papua Diminta Segera Bebaskan Aktivis KNPB yang Ditahan).
“Kalau jadi penegak hukum, pak Kapolres harus memberi contoh yang baik.
Jangan seenaknya secara brutal menangkap dan terus meneror kami dalam setiap
pergerakan.”
“KNPB ini bukan organ militer atau yang lainnya, KNPB ini organ sipil
yang siap mengantarkan rakyat Papua untuk menentukan nasibnya sendiri,” ujar
Goo.
Goo menambahkan, tujuan kedatangan kawan-kawan KNPB Wilayah Sorong dan
pengurus KNPB Pusat bukan untuk mengacaukan situasi di kota Nabire, melainkan
hanya mau menghadiri diskusi di Nabire.
“Kawan-kawan datang dengan tujuan yang jelas yaitu mau memberi materi
kepada anggota KNPB di Nabire, bukan datang untuk mengacaukan situasi di
Nabire. Kegiatan yang kami lakukan tidak mengganggu aktivitas umum, kenapa
kawan-kawan bisa ditangkap?” tanya Goo.
Sementara itu, Sadrak Kudiai, Ketua KNPB wilayah Nabire mengatakan,
tindakan Kapolres Nabire sangat tidak manusiawi, dan biadab.
“Saya lihat aparat bukan bertingkah seperti mau mengamankan, tapi
kayaknya mau menculik kawan-kawan KNPB. Kenapa? Karena mereka pakai baju
preman, kemudian mobil yang mereka gunakan juga bukan mobil dinas, melainkan
mobil Avanza warna putih.”
“Ini memang sebuah tindakan kurang ajar. Sebenarnya mereka tahu aturan
atau sengaja pura-pura bodoh?” beber Kudiai.
Ketika ditanya terkait kondisi terakhir kawan-kawannya yang
ditangkap, Sadrak katakan, kini sudah dipulangkan tapi barang sitaan masih di
kantor Polres Nabire.
“Kawan-kawan sudah dipulangkan semua, hanya barang sitaan saja yang
belum dikembalikan. Jadi, kami minta bapak Kapolres segera kembalikan
perlengkapan kami,” jelas Kudiai.
Editor: Oktovianus Pogau
STEVANUS YOGI
Sumber: Suara Papua
0 komentar:
Posting Komentar