KEKEJAMAN TNI/POLRI INDO MELAYU ANAK-ANAK SEKOLAH DI WEST PAPUA - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , » KEKEJAMAN TNI/POLRI INDO MELAYU ANAK-ANAK SEKOLAH DI WEST PAPUA

KEKEJAMAN TNI/POLRI INDO MELAYU ANAK-ANAK SEKOLAH DI WEST PAPUA

Written By Suara Wiyaimana Papua on Minggu, 14 Desember 2014 | Minggu, Desember 14, 2014

Korban Penembakan TNI/POLRI terhadap Rakyat Sipil di Paniai
KEKEJAMAN TNI/POLRI INDO MELAYU ANAK-ANAK SEKOLAH DI WEST PAPUA.
Kekerasan selalu terjadi di Papua sejak 1960-an hingga kini. Kali ini, Aparat Gabungan (TNI/Polri INDO MELAYU) kembali melakukan penembakan terhadap 5 Siswa SMU, 1 Mahasiswa; 2 Siswa SD, 2 Siswa SMP serta 13 masyarakat dan mahasiswa di Paniai, Papua, 8/12/2014.
Pada pukul 00.15WIT, Aparat INDO MELAYU (Timsus 753) sebelumnya menyiksa Yulianus sampai mati, dan membongkar pondok Natal dengan berkata unsur SARA “Di sini tidak ada TUHAN Yesus dan Bunda Maria, bongkar saja pondok Natal”. Keesokan harinya, masyarakat berbondong-bondong mendatangi Koramil TNI di Enaro untuk meminta pertanggungjawaban atas penyiksaan dan penganiayaan Yulianus serta meminta pertanggungjawaban atas dibongkarnya pondok natal dan dikeluarkannya bahasa tentang TUHAN yang disembah umat Kristiani.
Sayangnya, kedatangan masyarakat justru disambut dengan tembakan brutal oleh TNI dan Polri INDO MELAYU. Korban pun berjatuhan. Sementara, Wakil Presiden INDO MELAYU (Muhamad Yusuf Kalla), Kapolres Paniai, Humas Polda Papua, dan Kepala Pusat Penerangan TNI mengstigma kejahatan kemanusiaan dengan dugaan OPM dan Kriminal. Stigmanisasi ini sebagai kata kunci yang selalu dipakai oleh TNI dan Polri INDO MELAYU untuk membela diri dari membantaian dan pembunuhan yang mereka lakukan terhadap rakyat MELANESI di Papua Barat. 
Puluhan ribu rakyat dibunuh sejak 1960-an sampai hari ini oleh aparat INDO MELAYU, mengakibatkan jumlah orang melanesia di papua barat semakin berkurang dan sisa dari itu terpinggirkan oleh karena penguasaan masyarakat INDO MELAYU yang di back up oleh aparat TNI dan POLRI KEKEJAMAN TNI/POLRI INDO MELAYU ANAK-ANAK SEKOLAH DI WEST PAPUA.
Kekerasan selalu terjadi di Papua sejak 1960-an hingga kini. Kali ini, Aparat Gabungan (TNI/Polri INDO MELAYU) kembali melakukan penembakan terhadap 5 Siswa SMU, 1 Mahasiswa; 2 Siswa SD, 2 Siswa SMP serta 13 masyarakat dan mahasiswa di Paniai, Papua, 8/12/2014.
Pada pukul 00.15WIT, Aparat INDO MELAYU (Timsus 753) sebelumnya menyiksa Yulianus sampai mati, dan membongkar pondok Natal dengan berkata unsur SARA “Di sini tidak ada TUHAN Yesus dan Bunda Maria, bongkar saja pondok Natal”. Keesokan harinya, masyarakat berbondong-bondong mendatangi Koramil TNI di Enaro untuk meminta pertanggungjawaban atas penyiksaan dan penganiayaan Yulianus serta meminta pertanggungjawaban atas dibongkarnya pondok natal dan dikeluarkannya bahasa tentang TUHAN yang disembah umat Kristiani.
Sayangnya, kedatangan masyarakat justru disambut dengan tembakan brutal oleh TNI dan Polri INDO MELAYU. Korban pun berjatuhan. Sementara, Wakil Presiden INDO MELAYU (Muhamad Yusuf Kalla), Kapolres Paniai, Humas Polda Papua, dan Kepala Pusat Penerangan TNI mengstigma kejahatan kemanusiaan dengan dugaan OPM dan Kriminal. Stigmanisasi ini sebagai kata kunci yang selalu dipakai oleh TNI dan Polri INDO MELAYU untuk membela diri dari membantaian dan pembunuhan yang mereka lakukan terhadap rakyat MELANESI di Papua Barat. Puluhan ribu rakyat dibunuh sejak 1960-an sampai hari ini oleh aparat INDO MELAYU mengakibatkan jumlah orang melanesia di papua barat sangat berkurang dan terpinggirkan oleh karena penguasaan masyarakat INDO MELAYU yang di back up oleh aparat TNI dan POLRI MELAYU.
Orang MELANESIA di Papua Barat tidak ada lagi hak hidup di tanah mereka sendiri. Kehidupan orang Papua sangat terancam bila masih hidup dibawa koloni pemerintah INDO MELAYU. Karenanya, kami membutuhkan suara semua pemerhati kemanusiaan untuk memperjuangkan hak hidup orang Papua yang jumlah orang Papua tidak lebih dari 1 juta, yang kini diambang kepunahan karena kekerasan dan kejahatan kemanusiaan.
Kami juga mendesak kepada PBB agar PBB Segera melakukan Perlindungan atas upaya Pemusnaan terhadap Orang Asli Papua di Papua.
Orang Papua tidak ada lagi hak hidup di Indonesia. Kehidupan orang Papua sangat terancam di Indonesia. Karenanya, kami membutuhkan suara semua pemerhati kemanusiaan untuk memperjuangkan hak hidup orang Papua yang jumlah orang Papua tidak lebih dari 1 juta, yang kini diambang kepunahan karena kekerasan dan kejahatan kemanusiaan.
Kami juga mendesak kepada PBB agar PBB Segera melakukan Perlindungan atas upaya Pemusnaan terhadap Orang Asli Papua di Papua.


Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA