Di Jayapura, Anggota TNI Tikam Aktivis Komite Nasional Papua Barat - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » » Di Jayapura, Anggota TNI Tikam Aktivis Komite Nasional Papua Barat

Di Jayapura, Anggota TNI Tikam Aktivis Komite Nasional Papua Barat

Written By Suara Wiyaimana Papua on Rabu, 03 September 2014 | Rabu, September 03, 2014


OAPSNetwork — Rigo Wenda, Aktivis Papua dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB)ditikam oleh Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Perumnas III Waena, Kota Jayapura, Selasa (02/09) dinihari sekitar Pukul 04.25 WIT.

Aktivis yang juga Mahasiswa salah satu Fakultas di Universitas Cenderawasih Jayapura itu ditikam menggunakan sangkur. Adik kandung Rigo Wenda yang belum dikonfirmasi identitasnya juga ditikam oleh Anggota TNI.

Sekjen KNPB, Ones Suhuniap menjelaskan kronologis penikaman di akun Facebook-nya, bahwa Rigo Wenda dan adiknya yang tinggal di Asrama Uncen (Rusunawa) Perumnas III Waena sekitar Pukul 04.00 WIT menggunakan motor dan mencari rokok di beberapa Kios di sekitar Perumnas III. Karena semua Kios sudah tutup, keduanya kemudian mencari rokok ke Perumnas II Waena dan berhasil membeli sebungkus rokok Surya 16.

Ketika hendak kembali ke Asrama tempat tinggal keduanya, mereka dihadang dan dikeroyok oleh sekelompok Anggota TNI Non-Organik yang sedang bertugas di Pos Perumnas III Waena, tepatnya di salah satu Ruko yang dikontrak.

Rigo Wenda ditikam dengan sangkur di paha kanan, dibawah lutut kanan, di bagian perut yang menyebabkan isi perutnya keluar, dada bagian kiri dan telinga bagian kiri. Rigo juga dipukul di kepala bagian belakang menggunakan popor senapan serbu jenis SS1.

Saat berita ini ditulis, Rigo VWenda sedang dalam keadaan kritis dan dirawat di RS Dian Harapan Waena. Dia tidak bisa bernafas secara normal karena luka tikaman sangkur di bagian dada cukup dalam. Sementara kondisi adiknya yang ditikam di kaki belum berhasil dikonfirmasi media ini.

Akibat penikaman brutal itu, para Anggota KNPB dan teman-teman kedua korban di Asrama Uncen Perumnas III Waena memblokir Jalan Alternatif Waena-Entrop sejak Pukul 06.00 WIT. Mereka juga memalang Kampus Universitas Cenderawasih di Waena sehingga aktivitas perkuliahan hari ini tidak berjalan.

Warga sekitar Perumnas III Waena yang sudah muak dengan teror yang selalu dilakukan oleh TNI secara spontan bergabung bersama Mahasiswa dan Anggota KNPB dan melakukan aksi spontan di Gapura Uncen Waena. Mereka menuntut Pangdam XVII/Trikora hadir mempertanggungjawabkan kejahatan anak buahnya.

Untuk diketahui, KNPB adalah Media Perjuangan Rakyat Papua untuk memperjuangkan hak politik Bangsa Papua secara damai dan bermartabat.

Organisasi ini dibentuk di Jayapura pada tahun 2008 oleh beberapa Organisasi Gerakan seperti Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Gerakan Perjuangan Pembebasan Perempuan Papua Barat (GP3-PB), Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat (Front Pepera-PB) dan satu Organisasi Paguyuban yaitu Aliansi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Se-Indonesia (AMPTPI).

Organisasi ini berhasil mengembangkan sayapnya di hampir seluruh tanah Papua dan kemudian membentuk Parlemen Rakyat yang dikenal dengan Parlemen Nasional West Papua atau PNWP. Ketua PNWP saat ini dijabat oleh Buchtar Tabuni yang sedang berstatus DPO.

Aksi-aksi damai KNPB-PNWP, Propaganda Media, Boikot Pemilu  dan tuntutan Referendum sebagai solusi demokratis bagi persoalan Papua yang diusungnya banyak mendapat simpati Masyarakat Papua dan dukungan Internasional. Hal ini membuat pemerintah Indonesia mengambil  langkah yang tidak lazim bagi sebuah rezim di negara demokratis, yaitu mengkriminalisasi  gerakan damai tersebut dan membunuh banyak para pemimpinnya.

Mereka yang dibunuh diantaranya Mako Tabuni, Hubert Mabel dan  Viktor Kogoya. Mako Tabuni dan Hubert Mabel ditembak mati tanpa proses hukum sedangkan  Viktor Kogoya dibunuh dengan cara  diracuni menggunakan jasa dokter.

Beberapa pemimpin KNPB-PNWP seperti Buchtar Tabuni dan Victor Yeimo berulang kali ditangkap dan dijerat dengan pasar makar bernuansa rasis kemudian dijebloskan ke dalam penjara.

Buchtar Tabuni, Danny Wenda dan beberapa pentolan lainnya saat ini berstatus DPO versi Polda Papua dan berpotensi ditembak mati tanpa proses hukum.

Dari catatan media ini, pembunuhan terbaru yang dilakukan rezim SBY terhadap pemimpin KNPB adalah pembunuhan terhadap Ketua KNPB Sorong  Raya,  Martinus Yohame.

Yohame  dibunuh karena KNPB Sorong Raya berencana akan menggelar aksi demo menolak kedatangan Presiden SBY dalam rangka acara Pembukaan Sail Raja Ampat di Waisai tanggal 23 Agustus 2014.

Martinus Yohame, pria gimbal yang berani dan orator ulung itu diculik tanggal 20 Agustus 2014 lalu, kemudian dibunuh dan jenazahnya diisi dalam karung  goni  dan dibuang ke laut.

Jenazahnya baru ditemukan tanggal 26 Agustus 2014 dengan kondisi yang mengenaskan dan sulit dikenali  oleh Anggota KNPB Sorong Raya  dan kerabatnya.

Penelusuran berbagai pihak dan kronologis kematian Martinus Yohame yang dirilis berbagai media menunjukan keterlibatan TNI dan Polri dalam penculikan dan pembunuhan  Martinus Yohame secara keji sebagai bagian dari pengkondisian  wilayah dalam rangka mengamankan dan menyambut kedatangan Presiden SBY di acara Pembukaan Sail Raja Ampat  2014 di  Waisai.***

Sumber: http://oapsnetwork.wordpress.com
Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA