Mayat Wakari Enembe (30th) |
Puncak Jaya, KNPBnews – Tepat tanggal 9 April
2014, Pemilu Indonesia, terjadi penembakan terhadap rakyat sipil yang tidak
tahu apa-apa oleh militer Indonesia yaag saat itu melakukan pengamanan terhadap
Pemilu di Mulia, Puncak Jaya. Situasi Puncak Jaya sangat mencekam. Rakyat
membutuhkan perlindungan Internasional.
Kronologis kejadiannya berawal ketika rakyat sipil sedang
menyeberangi dari kampung ke kampung, namun militer Indonesia menganggap mereka
anggota TPN-OPM dan akhirnya seorang pemuda bernama Wakari Enembe (30th )
telah ditembak mati TNI. Setelah ditembak oleh militer Indonesia, korban
dibawah lari ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia, lalu mayat
dibawah pulang oleh keluarga korban ke kampung Pilia untuk dikebumikan.
Dalam perjalanan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia,
menuju ke kampung Pilia, keluarga korban membawah mayatnya sambil menangis
karena merasa kehilangan. Mayatnya telah di bakar Pukul 5:00 P.M. Saat ini
keluarga sedang berduka di kampung halamannya.
Menurut Pantauan KNPBnews, situasi Puncak Jaya dalam darurat
militer, hampir setiap hari terjadi penembakan, semua rakyat Puncak Jaya tidak
bebas berkebun, berburu, dan mencari kayu bakar, karena semua mata jalan, yang
kecil maupun besar dijaga ketat oleh TNI/POLRI,. Bahkan ibu-ibu mau ke kebun
harus 3 sampe 5 orang, mereka harus lapor di Pos TNI, berapa jam
akan berada di kebun, semua di cacat di buku piket TNI baru masuk kebun,
ibu-ibu tidak boleh lama-lama di kebun, kalau lama akan dihukum, atau dihina
dengan kata-kata merendakan martabat manusia Papua.
“Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Yamo menghimbau
kepada semua pihak yang peduli kemanusiaan, pekerja HAM, dan masyarakat
komunitas Internasional segera menekan kepada pemerintah Indonesia agar segera
menghentikan tindakan militer Indonesia berlebihan terhadap warga sipil di
Puncak Jaya Papua Barat dan meminta Jurnalis asing ke wilayah West Papua, dan
lebih khusus ke Puncak Jaya, West Papua’, tegas salah satu penguruh KNPB Yamo.
Sumber: knpbnews.com
0 komentar:
Posting Komentar