Gubernur Papua, Lukas Enembe ketika menyaksikan penandatanganan kesepakatan komitmen berantas korupsi oleh para Bupati se-Papua, di Hotel Aston, Selasa (15/4 ) foto: Albert/Jubi |
Jayapura,
15/4 ( Jubi ) – Pemekaran, kata Gubernur Papua, bukan solusi
untuk menjawab persoalan dasar di Papua, justru sebaliknya akan membawa dampak
yang buruk bagi rakyat asli Papua.
Gubernur
Provinsi Papua, Lukas Enembe menyatakan keinginannya untuk menjadi warga negara
Australia, jika Pemerintah Pusat meloloskan permohonan pemekaran sejumlah
daerah otonom baru ( DOB ) di Provinsi Papua. Hal itu diungkapkan Gubernur
Papua, ketika melakukan pertemuan terbatas dengan para Bupati/Walikota se-
Papua, yang berlangsung di Hotel Aston, tadi malam.
“Kalau
sampai terjadi banyak pemekaran di Provinsi Papua, maka saya memutuskan lebih
baik menjadi warga negara Australia, karena saya tidak ingin melihat persoalan
dan dampak yang terjadi dari pemekaran itu. Saya tidak mau dengar dan ikuti
perkembangan Papua nanti. Lebih baik saya tidak tahu,” ungkap Gubernur Papua.
Gubernur
Papua terlihat cukup prihatin dengan banyaknya usulan pemekaran Daerah Otonom
Baru yang diperjuangkan oleh orang-orang Papua dari sejumlah daerah di Papua,
bahkan dirinya tidak habis pikir, sampai daerah yang sudah tidak layak
dimekarkan, masih saja diperjuangkan oleh warga di daerah tersebut untuk tetap
dimekarkan.
Karena
menurut Gubernur Papua, pemekaran bukan solusi untuk menjawab persoalan dasar
di Papua, justru sebaliknya akan membawa dampak yang buruk bagi rakyat asli
Papua.
“Orang
Papua hanya sedikit orang, jadi kalau kalian mekarkan Kabupaten, itu sama saja
membuka ruang bagi orang dari luar untuk datang ke Papua dan menguasai Papua,”
tandas Gubernur.
Menurut
Gubernur, jika melihat kondisi rakyat Papua saat ini, usulan pemekaran daerah
otonom baru di Papua akan mengancam eksistensi orang asli papua di atas
tanahnya sendiri.
“Menurut saya pemekaran itu sama
dengan kematian. Bapak-Bapak Bupati bisa terjemahkan sendiri bahasa saya ini,”
ungkap Gubernur Papua, Lukas Enembe. (Albert/Jubi )
Sumber : www.tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar