Lambang Negara West Ppaua |
Sambil menyatakan bertanggungjawab atas peristiwa
penembakan agen NKRI di wilayah perbatasanWEST PAPUA -
PNG, Gen. TRWP MATHIAS WENDA menyatakan "Saya bertanggungjawab
atas kegiatan gerilya di wilayah dan tanah air saya, pulau New Guinea."
Menanggapi kekaburan informasi dan kesimpang-siuran
berita yang disiarkan media kolonial NKRI dan berbagai tafsiran keliru atau
spekulasi yang tidak sehat dari masyarakat PAPUA di bagian Timur ataupun Barat pulau
New Guinea, maka dengan ini PMNEWS memberanikan diri mewawancarai Gen.TRWP MATHIAS WENDA.
Mengingat wawancara sebelumnya sangat singkat, maka
kami berharap kali ini sang General punya agak banyak waktu untuk meluruskan
berbagai isu dan spekulasi yang berkembang. Berikut petikan tanya-jawab:
Papua Merdeka News (PMNEWS): Selamat sore Tuan Jenderal. Kami permisi mau
tanya sedikit, terutama tentang berita-berita yang tersebar di tanah air yang
simpang-siur. Ada yang bilang kejadian di perbatasan ialah permainan NKRI
sebagai lanjutan dari permainan NKRI selama ini di Pegunungan Tengah PAPUA. Ada
juga yang bilang ini permainan NKRI untuk menarik simpati dunia menyudutkanOPM dan perjuangan PAPUA Merdeka. Ada lagi yang bilang ini
permainan NKRI untuk membuat orang PNG membenci orang PAPUA.
Sementara kleim Bapak atas kegiatan yang lau sama sekali ditolak oleh rakyat PAPUA sendiri. Apa yang harus kami
sampaikan?
Tentara Revolusi WEST PAPUA (TRWP): Yang
terpenting ialah tujuan kegiatan gerilya sudah tercapai. Apapun yang diartikan
oleh penjajah ataupun rakyat PAPUA itu urusan belakangan. Intinya semua
orang PAPUA mau merdeka, dan kami mengemban amanat
penderitaan rakyat yang mencita-citakan kemerdekaan WEST PAPUA.
Tidak usah terlalu pusing dengan spekulasi dan skenario yang dibuat. Orang
kurang pekerjaan selalu saja menciptakan pekerjaan bagi otaknya untuk
berspekulasi dan berskenario. Kami tidak ada di sini untuk meluruskan pikiran
atau membenarkan interpretasi atau semacam itu. Kami punya tugas hanya satu:
menentang penjajah dan mengusir penjajah keluar dari Tanah PAPUA, dari
pulau New Guinea ini.
PMNews: Polda PAPUA juga mengkleim telah menembak dengan
sniper mereka tiga orang anggotaTRWP, dan selanjutnya barusan mereka bilang salah
satunya sudah mati. Apa tanggapannya?
TRWP: Kalau yang mereka
tembak mati itu orang PAPUA, pasti
salah satu dari kalian semua sudah dengar berita duka, dan pasti ada acara duka
di kampung kalian. Jadi, kebenaran berita itu silahkan cek saja di kampung
kalian dari Sorong sampai Samarai. Kematian orang PAPUA di waktu dulu boleh banyak tidak
ketahuan. Hari ini bunyi kecilpun, kematian tikuspun bisa diketahui. Jadi, NKRI
juga harus jelas bicara kepada rakyat Indonesia. Orang jenderal TNI atau POLRI
kalau bicara tidak bisa mengada-ada seperti itu. Kita bukan cerita mimpi atau
harapan di sini, tetapi tentang fakta.
PMNews: Orang PAPUA juga minta Bapak keluarkan Surat
Pernyataan Resmi untuk membuktikan bahwa ini benar-benar kegiatan gerilya dari
Tentara Revolusi WEST PAPUA.
TRWP: Minta maaf, itu yang belum kami lakukan. Anak
buah saya sebagian besar sudah turun lapangan jadi tidak sempat lakukan itu.
Tetapi kalian dari PMNEWS ini kan bisa kasih tahu. Ini kan kami
punya media resmi, kenapa media resmi ini ada orang PAPUA yang masih curiga? Itu orang PAPUAtidak
tahu diri, tidak tahu medianya sendiri. Kecuali kalau pernyataan itu keluar di
Kompas.com atau lain-lain baru bisa keluar tanggapan begitu. Saya kira begitu
tentang itu.
PMNews: Pemilu NKRI untuk memilih wakil rakyat di
parlemen NKRI sudah berakhir. Kini Indonesia menunggu Pemilu untuk Presiden RI.
Apa yang direncanakan TRWP?
TRWP: TRWP tidak punya rencana khusus. Kami ikuti
perintah dari Diplomat Tunggal PAPUA Merdeka di London, Inggris bahwa siapa
saja, kalau Anda merasa diri orang PAPUA, dan
kalau Anda bukan orang Indonesia, Anda tidak usah ikut Pemilu. Itu bukan
melanggar Undang-Undang Kolonial tetapi itu sesuai dengan UU Indonesia juga. UU
Indonesia tidak memaksa Anda ikut Pemilu, jadi himbauan BENNY WENDA sangat sederhana, "Tidak usah
ikut Pemilu 2014". Itu sudah jelas! Atau ada yang tidak paham bahasa itu
ka?
PMNews: Semua paham, tetapi kelihatannya tidak ada orang PAPUA yang dengar itu.
TRWP: Sudah saatnya kami orang PAPUA saling dengar-dengaran. Matikan
ego-ego yang merugikan diri dan bangsa sendiri. Waktu untuk kita bergerak,
bukan menutup pintu hati dan buat diri seperti tidak dengar apa-apa.
PMNews: Banyak orang PAPUA sudah terbius oleh uang Otsus, jadi
sulit kita ketahui maunya orangPAPUA hari ini sebenarnya apa?
TRWP: Bukan orang PAPUA terbius. Orang PAPUA sedang membius NKRI sampai NKRI dia
pikir orang PAPUA semua Ikut Republik Indonesia Anti
Nederland (IRIAN). Jadi, orang PAPUA sibuk membius, makanya kami
peringatkan mungkin kegiatan membius NKRI itu tidak usah terlalu lama.
Soalnya apa tahu? Dari Otsus
1960-an sampai 1980-an sudah gagal. Sekarang dari 2001 sampai 2010 sudah gagal.
Kemudian dari 2011 sampai 2015 ini juga akan gagal. Lihat saja dari Otda,
Pembangunan 25 Tahun, Otsus, UP4B, Otsus Plus. Terakhir 12 pas-nya di mana:
Pasti Referendum. Apakah dunia percaya NKRi sanggup selesaikan masalah PAPUA? Sama
sekali tidak. Kalau tidak, perlu ada orang ketiga menjadi wasit untuk
selesaikan masalah ini.
PMNews: Terimakasih. Apa tujuan dari kegiatan gerilya
yang sekarang ini dilakukan di wilayah perbatasan WEST PAPUA - PAPUA New Guinea?
TRWP: Tujuannya sudah tercapai, tadi sudah jelas to?
Apa yang kurang jelas?
PMNews: Berapa lama kegiatan gerilya di perbatasan ini
akan berlangsung?
TRWP: Pertanyaan ini seperti kami baru mulai kegiatan
kemarin, jadi kamu tanya kapan selesai? Itu pikiran salah! Perjuangan ini
Mandatjan bersaudara, Awom, Roemkorem-Prai, Prawar, Ap, Bomay, Tabuni, Logo,
Yikwa, Eluay, Zonggonau, Runawery dan semua pahlawan bangsa PAPUA sudah mulai, dan perjuangan ini tidak
akan berhenti sampai PAPUA Merdeka. Perintah Operasi (PO) yang
pernah saya keluarkan untuk seluruh Panglima Komando Revolusi belum saya cabut.
Saya akan cabut setelahPAPUA Merdeka. Itu komando revolusi, selama
revolusi berlangsung, tidak ada yang bilang berhenti hari apa begitu.
PMNews: Kami tanya begitu karena selama beberapa tahun
ini Jenderal dianggap sepi dari kegiatan tetapi baru buat kegiatan gerilya di
tahun Pemilu 2014 ini.
TRWP:Itu saya sudah bilang tadi. Kami tidak main
sendiri. Semua orang PAPUA sekarang dengarkan arahan dari
diplomat. Mari belajar saling dengar kalau itu tujuannya untuk kepentingan
umum, bukan untuk menonjolkan diri atau untuk kepentingan perut. Kelihatan
rakyat PAPUA di dalam negeri tidak memperdulikan,
maka kami buat kegiatan begitu untuk mengingatkan.
PMNews: Rakyat PAPUA di dalam negeri..... (Tanpa selamat
telepon tiba-tiba terputus) - bersambung—Catatan:Sebenarnya kami mau tanyakan tanggapan sang
Jenderal terhadap sikap tidak aktiv dari rakyat PAPUA untuk mendukung PAPUA Merdeka tetapi telepon terputus)
Sumber: papuapost.com
0 komentar:
Posting Komentar