Kepunahan Ethis |
SUARA WIYAIMANA: di Bumi Cendrawasih-Papua. Hari Senin, Tgl (09/12/2013) kepada,
Suarawiyaimana.blogspot.com.Penulis mengatakan bahwa, saya merasa simpati terhadap
rakyat yang sedang mengalami penderitaan
saat ini, sehingga perlunya dunia harus buka mata, ujarnya.
Dia mengatakan “ Dunia sudah keadaan darurat,” dimana-nama
terus-menerus berduka atas kematian yang berdampak pada suatu etnis. Kemudian kematian
atau pemusnahan etnis juga terjadi karena keegogisan dari penguasa dunia.
Bahkan pula, diapun merasa kekhawatirannya; atas kematian umat Tuhan tanpa
berdosa ini. Menurutnya, setiap saat umat Tuhan yang berada di Negeri ini, sudah menuju pada kepunahan etnis, jelasnya’. Oleh
karenanya, belahan dunia perlu melihat dan intervensi atas ketidakadilan
yang terjadi di Negeri ini sebagai
mediator.
Dia kembali menegaskan bahwa, konflik yang terjadi di Negeri ini,
tidak sama dengan konflik yang terjadi di negeri – negara lain. Karena
menurutnya, konflik di Tanah air adalah masalah rekayasa politik . Dan
orang-orang yang dianggap penghuni atau pribumi
juga selalu dipandang primitif. Kekayaan Alam “Natural resources” mereka dieksploitasi oleh United State and Indonesia Government. Kalau kita sebagai manusia yang
mulia terhadap sesama ada perasaan atas perampasan dan pengambilan hak milik orang lain secara ilegal
itu.
“Dia menyikapai permasalahan situasi seperti saat ini, sangat
sulit menemukan akar Persoalannya sehingga dikatakan persoalan itu, sebagai momentum bagi masyarakat yang hendak memisahkan
diri dari kolonialisme. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah, Siapakah yang
akan menyikapi dan bertanggung jawab atas semua koflik ini?. Apakah pemimpin
agama yang bisa memberikan suatu pencerahan disertai dengan kebenaran. Agar
konflik itu, dapat diselesaikan secara radikal tanpa mengabaikan pelanggaran
Hak asasi manusia (HAM).
Penulis hanya menyarankan sebagai seruan perasaan bahwa, pihak
yang menindas juga tidak selamanya, diperlakukan diskriminasi, dan pembantian
terhadap komunitas yang dianggap pribumi itu. Sebab merekapun hidup dalam sona
yang damai dan umat yang diciptakan oleh
Tuhan senantiasa diperdamaikan oleh kekuatan pencipta atas
segala kejahatan itu. Apakah peristiwa atau kejadian yang terjadi ini, bersifat
sesaat atau kah memang terbudaya pada etnis itu sendiri? . Dunia seharusnya,
perlu merekonsiliasi atas ketidakadilan ini, sehingga terciptanya kedamaian dan
ketenteraman menantikan kedatangan penentuan nasib sendiri, jelasnya;
Untuk itu, mereka yang selalu menegakkan keadilan demi kemanusiaan
tentu akan melakukan perlawanan hingga terciptanya " Kebebasan" para
etnis itu sendiri sampai penentuan nasib sendiri. Setiap manusia harus bebas untuk selama-lamaya
“Merdeka”.
Oleh : Awimee G (MS)
Demi Kemanusia
dan Ketentraman di Bumi Cendrawasih
Sumber: FB/ AG
0 komentar:
Posting Komentar