Markas Pusat Komnas TPNPB Umumkan Duka Nasional Atas Gugurnya Tiga Prajurit TPNPB Di Intan Jaya Dan Dua Belas Warga Sipil Di Kampung Soanggama
Siaran Pers Ke IV Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Minggu, 19 Oktober 2025
Silahkan ikuti laporan dibawa ini.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dari Markasnya di Intan Jaya pada hari Minggu, 19 Oktober 2025 bahwa operasi tempur yang dilakukan oleh aparat militer indonesia di Kampung Soanggama, Distrik Hitadipa, Intan Jaya pada 15 Oktober 2025 mengakibatkan tiga prajurit TPNPB gugur setelah ditangkap, disiksa lalu ditembak mati tanpa adanya perlawanan dan kontak senjata bahkan alat bukti berupa senjata pun tidak ada. Ketiga anggota TPNPB telah di konfirmasi yang diantaranya; (1) Kapten Ipe Kogoya, wakil staff bidang logistic,
(2) Poli Kogoya, pasukan aktif, (3) Januari Murib, pasukan aktif TPNPB Kodap XVIII Ilaga.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga turut berduka cita atas tewasnya 12 warga sipil yang ditembak mati oleh aparat militer indonesia dihari yang sama di Kampung Soanggama, yang dalam aksi tersebut telah menewaskan seorang warga sipil dalam gangguan kejiwaan dan seorang ibu rumah tangga. Kami juga menyampaikan turut berduka kepada atas meninggalnya Jenderal Jeck Melyan Kemong pada 18, Oktober 2025 kemarin karena faktor usia. serta turut berduka cita atas gugurnya Brigjend Lamek Alipky Taplo dan 3 anggota TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel setelah terkena ledakan bom yang dijatuhkan oleh aparat militer indonesia melalui drone di Kiwirok pada hari Minggu, 19 Oktober 2025.
Atas gugurnya seluruh pasukan TPNPB dan tewasnya dua belas warga sipil yang dibantai oleh aparat militer indonesia di Intan Jaya, kami pun turut berduka cita, kiranya Tuhan sang maha kuasa mengampuni dosa anda dan menerima anda di sisi kanannya.
Dalam hal ini juga Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menegaskan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa aksi pembantaian 12 warga sipil di Kampung Soanggama pada 15 Oktober 2025, lalu Panglima TNI Agus Subianto bersama Menteri Pertahanan Syafrie Sjamsoeddin dan jajarannya menaikkan pangkat 52 aparat militer indonesia setelah melakukan tugas operasi tempur yang menewaskan 12 warga sipil di Intan Jaya adalah keliru, karena negara indonesia masih saja melindungi pelaku kejahatan kemanusiaan di Papua yang telah menewaskan 12 warga sipil dan menaikkan pangkat para pelaku kejahatan kemanusiaan di Tanah Papua.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga menyampaikan kepada semua pihak bahwa aksi penembakan, pembunuhan dan pembataian orang Papua yang dilakukan oleh aparat militer indonesia saat melakukan operasi militer, negara indonesia serta Panglima TNI dan Menteri pertahanan RI tidak pernah mengakui perbuatan mereka dan hal ini membuktikan bahwa negara indonesia tidak membutuhkan manusia Papua karena orang Papua tidak berharga dimata Jakarta. Kecuali sumber daya alam Papua.
Demikian Siaran Pers Ke IV Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Minggu, 19 Oktober 2025, forward oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.
Penanggung Jawab Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM
Jenderal Goliat Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM
Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM
Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM
Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM


0 komentar:
Posting Komentar