Masa Aksi KNPB Numbay |
Aksi berlangsung berlangsung sekitar pukul 12:30–15:21 Waktu Papua, dan dibawah kendali Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Personel Polres Jayapura Kota dan Brimob Polda Papua membubarkan aksi tersebut sebelum perwakilan massa membacakan pernyatan sikap mereka.
Ketua 1 KNPB Warpo Sampari Wetipo mengatakan unjuk rasa mereka merupakan aksi damai dan terbuka. Karena itu, menurutnya, pembubaran aksi tersebut merupakan salah satu praktik kolonialisme di Tanah Papua.
“Kolonial tidak akan pernah memberi ruang [kebebasan] sedikit pun kepada bangsa yang dijajahnya. Mereka merasa superior sehingga berbuat sewenang-wenang kepada Bangsa Papua,” kata Wetipo.
Namun, dia tetap menyerukan seluruh Rakyat Papua jangan lemah, apalagi mundur dari barisan perlawanan terhadap penindasan tersebut. Mereka harus terus menggalang kekuatan dan menjadi semangat baru bagi perjuangan Bangsa Papua.
“Rakyat Papua tidak boleh lemah, apalagi mundur. [Pembubaran] itu [justru] memberi kekuatan serta semangat baru sehingga [perjuangan Rakyat Papua akan] menjadi lebih maju dan radikal,” kata Wetipo.
Wakil Kepala Polres Jayapura Kota Ajun Komisaris Besar Deni Herdiana mengatakan mereka membubarkan aksi tersebut karena menilai koordinatornya tidak mampu mengendalikan situasi. Menurutnya, ada indikasi massa hendak melakukan vandalisme, seperti membakar ban bekas di jalan sehingga dapat mengganggu keamanan, dan ketertiban umum di Kota Jayapura.
“Kami sudah koordinasi [bersepakat] dengan korlap [koordinator lapangan], yakni memberi waktu 1–2 jam [bagi massa untuk berorasi]. Namun, korlapnya tidak komitmen sehingga kami lakukan upaya penegakkan hukum terukur,” kata Deni.
Perjanjian New York merupakan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda mengenai pengalihan kekuasaan di Tanah Papua. Perjanjian yang ditandatangani pada 15 Agustus 1962 tersebut tanpa melibatkan Orang Asli Papua.
ada sekitar 700 personel keamanan dikerahkan untuk mengamankan aksi Peringatan Perjanjian New York 1962. Mereka terdiri atas personel Polri dan TNI.
“Polri dan TNI menjaga [mengamankan aksi] itu karena menjelang 17 Agustus [Peringatan Kemerdekaan Indonesia]. Saat ini, belum ada massa aksi kami amankan [tangkap],” ujar Deni. (*)
Photo Aksi KNPB
Sumber :Jubi.co.id
0 komentar:
Posting Komentar