GEREJA DAN PEMERINTAH INDONESIA
MESIN PENGHANCUR BUDAYA & PERADABAN BANGSA WEST PAPUA
Oleh Dr. Socratez S.Yoman
1. Pendahuluan
Para pembaca artikel ini tentu saja tidak setuju dan terkejut dengan judul artikel ini. Karena tulisan ini ditulis oleh salah satu pemimpin gereja yang seharusnya menegakkan wibawa dan otoritas gereja. Saya sadar, bahwa setuju atau tidak setuju dengan artikel ini bagian dari dinamika hidup manusia. Saya respek semua pendapat dan perbedaannya.
Mengapa penulis memilih judul artikel Gereja dan Pemerintah Indonesia Mesin Penghancur Nilai Budaya dan Keyakinan Bangsa West Papua?
Penulis berusaha untuk membangun kesadaran (consciousness/awareness) kepada rakyat dan bangsa West Papua. Karena, gereja dan pemerintah membuat bangsa West Papua seperti manusia-manusia yang tidak punya nilai budaya, keyakinan, sejarah, bahasa dan kehidupan. Gereja dan pemerintah Indonesia tampil sebagai pahlawan pembawa peradaban bagi bangsa West Papua yang menurut dimata mereka bangsa yang tidak punya peradaban.
2. Mitos di mata Gereja
Mitos yang dibangun Gereja ialah bangsa West Papua orang-orang kafir. Bangsa penyembah berhala, orang-orang yang tidak pernah hidup damai, orang yang tidak kenal kasih. Orang-orang yang suka berperang. Orang-orang yang kejam. Bangsa yang tidak punya Allah. Bangsa nomaden/hidup berpindah-pindah. Bangsa kanibal/pemakan daging manusia. Orang-orang primitif dan orang-orang hidup zaman batu.
2.1. Gereja abaikan nilai peradaban bangsa West Papua
Harus diakui jujur bahwa para missionaris asing adalah para pahlawan iman dan bapak-bapak rohani bangsa West Papua. Tetapi, mereka mengabaikan nilai-nilai peradaban bangsa West Papua.
Sebelum gereja hadir di West Papua, bangsa ini mempunyai nilai kasih, damai, keadilan, kejujuran, persahabatan, keyakinan, hidup tertib, ada sejarah, ada sistem pendidikan & ada pemimpin, ada pemerintahan. Artinya, semua yang ada dalam Alkitab itu ada sebelum gereja hadir di West Papua.
Disposkan: Suara Wiyaimana Papua (SWP)
0 komentar:
Posting Komentar