Satukan Barisan dan L A W A N
Suara Wiyaiman Papua, Kita semua sudah mengenal tentang kata L A W A N dalam kehidupan sehari-hari. Kata lawan atau tentang dapat dipahami dan merenungkan bersama bagi setiap anak bangsa yang masih hidup dibawa rintian dan ratapan. Sebab hidup manusia terus diintimidasi dan dibunuh oleh penguasa kolonial terhadap pemilik negerinya. Jika kita terus melakukan perlawanan terhadap penguasa kolial dan kapitalis, tentunya mereka akan merasakan kepanikan dengan perlawan kita dalam sipil kota. Penguasa negara akan merasa takluk pada perlawanan kita dalam medan perjuangan untuk mengakhiri proses penjajahan dan kapitalisasi.
Jangan pernah kita bermimpi kemerdekaan akan tercapai tanpa "Ora Et labora" bagi setiap suku dan bangsa yang membentuk sebuah negara yang mandiri. Kita selalu berdoa dan berpuasa terus siang dan malam untuk mewujudkan perjuangan luhur dalam dunia nyata. Untuk mewujudkan kemerdekaan tentunya dibutuhkan “Ora Et Labora” tanpa menunggu kemerdekaan datang dari langin. Kemerdekaan dapat tercapai, jika kita bedoa dan bekerja keras dilapangan tanpa mengenal rasa bosan dan lelah demi menggapai impian kita.
Kemerdekaan membutuhkan konsolidasi massa, tenaga dan waktupun dikorbankan, bila rakyat pribumi bersedia memadati jumlah kuantitasnya lebih dari apa yang diharapkan oleh pemimpin kita dalam perjuangan menuju kemerdekaannya. Perjuangan bangsa bukanlah kepentingan sebagian orang, sekompok LSM, atau sekelompok faksi melainkan, kekuatan kemerdekaan ada ditangan seluruh akar umput bangsa yang mewujudkan impian kemerdekaan.
Satukan barisan dan terus melakukan perlawanan merupakan suatu kegiatan yang dinamis, guna mengakhiri proses penjajahan dan kapitalisme global yang dialami oleh bangsa yang terjajah dan termarginal. Hanya dengan kekuatan L A W A N, masyarakat pribumi dapat hidup dari atas negerinya sendiri. Pembunuh datang untuk membunuh, dan perampok datang untuk merampok kekayaan alam milik masyarakat pribumi di Tanah papua. Dengan semangat pemberontakan akan membuat suatu perubahan hidup bagi bangsa yang merindukan kebebasan.
Kemerdekaan ada ditangan rakyat tanpa berharap kepada pemimpin-pemimpin kita. Mereka sudah hidup dibawa sistem kepemimpinan kolonial, baik yang pemimpinnya Birokrasi, Legislatif, Yudikatif dan pemimpin lainnya yang diatas bumi ini. Pemimpin kemerdekaan sejati kita adalah aktivis pro merdeka yang selalu disebut "Buru Kasar" yang sudah lama berhadapan dengan TNI-POLRI di Lapangan. Mereka yang sering disebut "Buru Kasar" yang akan menyelamatkan bangsa papua yang merindukan kemerdekaannya. Ikutilah arahan dan motivasi dari aktivis pro merdeka yang memberikan pandangan tentang keselamatan bangsa diatas negerinya sendiri.
Hari ini seluruh rakyat bangsa papua mempersiapkan diri dengan senjata L A W A N secara beretika, bermoral dan berdemokratis untuk menunjukan terhadap bangsa kapitalis, imperealis dan kolonialsmenya diatas negeri ini. Janganlah beri kesempatan kepada penguasa dunia (penjajah Indonesia) lebih berdominasi dan berkuasa dari pemilik negerinya. Bumi dan tanah ini milik penguni atau pribumi sesuai dengan penempatan dari Allah Moyang Bangsa Papua.
Masyarakat pribumi yang menentukan nasibnya sendiri, bukan dari para elit politik yang mementikan kepentingan individualnya. Jangan pernah berharap kepada pemimpin yang sudah termotivasi pada sistem kerja kolonial, sebab isu perjuangan kemerdekaan sangat mudah diperjual-belikan sesama ini. Hanyalah aktivis kemerdekaan yang disebut "Buru Kasar" akan menantang bangsa penjajah dan kapitalis (asing) diatas negeri ini.
By: Tamogei Gobai (Pecinta Alam Papua )
Jangan pernah kita bermimpi kemerdekaan akan tercapai tanpa "Ora Et labora" bagi setiap suku dan bangsa yang membentuk sebuah negara yang mandiri. Kita selalu berdoa dan berpuasa terus siang dan malam untuk mewujudkan perjuangan luhur dalam dunia nyata. Untuk mewujudkan kemerdekaan tentunya dibutuhkan “Ora Et Labora” tanpa menunggu kemerdekaan datang dari langin. Kemerdekaan dapat tercapai, jika kita bedoa dan bekerja keras dilapangan tanpa mengenal rasa bosan dan lelah demi menggapai impian kita.
Kemerdekaan membutuhkan konsolidasi massa, tenaga dan waktupun dikorbankan, bila rakyat pribumi bersedia memadati jumlah kuantitasnya lebih dari apa yang diharapkan oleh pemimpin kita dalam perjuangan menuju kemerdekaannya. Perjuangan bangsa bukanlah kepentingan sebagian orang, sekompok LSM, atau sekelompok faksi melainkan, kekuatan kemerdekaan ada ditangan seluruh akar umput bangsa yang mewujudkan impian kemerdekaan.
Satukan barisan dan terus melakukan perlawanan merupakan suatu kegiatan yang dinamis, guna mengakhiri proses penjajahan dan kapitalisme global yang dialami oleh bangsa yang terjajah dan termarginal. Hanya dengan kekuatan L A W A N, masyarakat pribumi dapat hidup dari atas negerinya sendiri. Pembunuh datang untuk membunuh, dan perampok datang untuk merampok kekayaan alam milik masyarakat pribumi di Tanah papua. Dengan semangat pemberontakan akan membuat suatu perubahan hidup bagi bangsa yang merindukan kebebasan.
Kemerdekaan ada ditangan rakyat tanpa berharap kepada pemimpin-pemimpin kita. Mereka sudah hidup dibawa sistem kepemimpinan kolonial, baik yang pemimpinnya Birokrasi, Legislatif, Yudikatif dan pemimpin lainnya yang diatas bumi ini. Pemimpin kemerdekaan sejati kita adalah aktivis pro merdeka yang selalu disebut "Buru Kasar" yang sudah lama berhadapan dengan TNI-POLRI di Lapangan. Mereka yang sering disebut "Buru Kasar" yang akan menyelamatkan bangsa papua yang merindukan kemerdekaannya. Ikutilah arahan dan motivasi dari aktivis pro merdeka yang memberikan pandangan tentang keselamatan bangsa diatas negerinya sendiri.
Hari ini seluruh rakyat bangsa papua mempersiapkan diri dengan senjata L A W A N secara beretika, bermoral dan berdemokratis untuk menunjukan terhadap bangsa kapitalis, imperealis dan kolonialsmenya diatas negeri ini. Janganlah beri kesempatan kepada penguasa dunia (penjajah Indonesia) lebih berdominasi dan berkuasa dari pemilik negerinya. Bumi dan tanah ini milik penguni atau pribumi sesuai dengan penempatan dari Allah Moyang Bangsa Papua.
Masyarakat pribumi yang menentukan nasibnya sendiri, bukan dari para elit politik yang mementikan kepentingan individualnya. Jangan pernah berharap kepada pemimpin yang sudah termotivasi pada sistem kerja kolonial, sebab isu perjuangan kemerdekaan sangat mudah diperjual-belikan sesama ini. Hanyalah aktivis kemerdekaan yang disebut "Buru Kasar" akan menantang bangsa penjajah dan kapitalis (asing) diatas negeri ini.
By: Tamogei Gobai (Pecinta Alam Papua )
0 komentar:
Posting Komentar