Nomor : 01/GRLP/IX/2015
Lampiran : -
Perihal : SURAT PERMOHONAN MAAF
=================================================
Kepada
Yth : Bapak Presiden Republik Indonesia
(Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
Di-
Jakarta
Lampiran : -
Perihal : SURAT PERMOHONAN MAAF
=================================================
Kepada
Yth : Bapak Presiden Republik Indonesia
(Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
Di-
Jakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bahwa ini:
Nama lengkap : Pdt. Deserius Adii, S.Th.
Umur : 29 Tahun
Pekerjaan : Pendeta
Alamat : Timika-Timika
Nama lengkap : Pdt. Deserius Adii, S.Th.
Umur : 29 Tahun
Pekerjaan : Pendeta
Alamat : Timika-Timika
Berdasarkan dalam Kitab Suci, Isah Almasih berkata “Tetapi kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” Lukas, 6:27. Dan “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.” Roma, 12:17.
Maka melalui Surat ini kami datang kehadapan bapak Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) untuk MEMOHON MAAF ATAS KETIDAKSENANGAN HATI KAMI SELAMA INI ATAS KEBIJAKAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG DIAMBIL OLEH EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF DAN EDUKATIF DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONSEIA.
Ketidaksenangan kami secara terbuka kami sampaikan dalam rangka memohon maaf serta Rekonsiliasi Pribadi kami terhadap pihak Pemerintah Indonesia, baik dari Pemerinta Pusat, Pemerinta Propinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Distrik dan Pemerintah Kampung sampai ke Pemerintah terkecil RT/RW yaitu sebagai berikut:
Maka melalui Surat ini kami datang kehadapan bapak Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) untuk MEMOHON MAAF ATAS KETIDAKSENANGAN HATI KAMI SELAMA INI ATAS KEBIJAKAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG DIAMBIL OLEH EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF DAN EDUKATIF DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONSEIA.
Ketidaksenangan kami secara terbuka kami sampaikan dalam rangka memohon maaf serta Rekonsiliasi Pribadi kami terhadap pihak Pemerintah Indonesia, baik dari Pemerinta Pusat, Pemerinta Propinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Distrik dan Pemerintah Kampung sampai ke Pemerintah terkecil RT/RW yaitu sebagai berikut:
1. DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Bidang pendidikan merupakan sarana pengembangan sumberdaya manusia. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia bahkan tidak bisa dipisahkan sebab tanpa pendidikan manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Pendidikan sangat penting olehnya itu harus ditingkatkan baik pendidikan formal maupun non formal disegala segi kehidupan manusia agar dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar sehingga hakikatnya manusia memanusiakan baik dalam kualitas maupun kuantitas.
Jikalau kita melihat era globalisasi ini terjadi suatu persaingan yang sangat tinggi sehingga untuk bersaing disegala bidang harus dengan orang yang sudah berpendidikan.
Kondisi riil yang sedang terjadi di mana-mana adalah bahwa kerusakan moral sangat tinggi karena pengaruh-pengaruh yang negativ dari luar maupun dari dalam dan permasalahan ini terjadi karena kurangnya pendidikan.
Pemerintah juga tidak biasa menyiapkan sarana dan prasana seperti beberapa di kampung di Papua termasuk di Timika yang adalah pusat kota Emas yang digarung oleh penggarung-penggarung dari dalam Negeri Indonesia maupun di Luar Negeri sampai ke ujung bumi. Seperti yang dialami oleh salah satu SD Negeri XI Irigasi-Timika, Papua Barat.
Kondisi pendidikan yang tidak serius diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia dari Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kota dan sampai ke kampung-kampung. Dalam hal ini kami minta maaf atas ketidak senangan kami selama ini dalam hal pendidikan ini.
Jikalau kita melihat era globalisasi ini terjadi suatu persaingan yang sangat tinggi sehingga untuk bersaing disegala bidang harus dengan orang yang sudah berpendidikan.
Kondisi riil yang sedang terjadi di mana-mana adalah bahwa kerusakan moral sangat tinggi karena pengaruh-pengaruh yang negativ dari luar maupun dari dalam dan permasalahan ini terjadi karena kurangnya pendidikan.
Pemerintah juga tidak biasa menyiapkan sarana dan prasana seperti beberapa di kampung di Papua termasuk di Timika yang adalah pusat kota Emas yang digarung oleh penggarung-penggarung dari dalam Negeri Indonesia maupun di Luar Negeri sampai ke ujung bumi. Seperti yang dialami oleh salah satu SD Negeri XI Irigasi-Timika, Papua Barat.
Kondisi pendidikan yang tidak serius diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia dari Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kota dan sampai ke kampung-kampung. Dalam hal ini kami minta maaf atas ketidak senangan kami selama ini dalam hal pendidikan ini.
2. DALAM BIDANG KESEHATAN
Kesehatan adalah salah satu Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan.
Terutama kami kami kadang marah karena Pemerintah Indonesia juga membuka dan menginjinkan untuk membuka tempat-tempat hiburan dosa , seperti tempat WTS, tempat PSK, tempat BAR, BIR dan tempat-tempat lain untuk melaksankan hubungan seks bebas karena penyakit HIV AIDS. Penyakit HIV dengan kepanjangan adalah Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
Beberapa cara penularan virus HIV/AIDS adalah sebagai berikut:
• Hubungan seks bebas ditempat WTS, PSK, BAR, BIR dan tempat-tempat tertutup maupun terbuka.
• Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, terutama di kalangan pengguna narkotika suntik
• Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan/atau waktu menyusui
• Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV
Terutama kami kami kadang marah karena Pemerintah Indonesia juga membuka dan menginjinkan untuk membuka tempat-tempat hiburan dosa , seperti tempat WTS, tempat PSK, tempat BAR, BIR dan tempat-tempat lain untuk melaksankan hubungan seks bebas karena penyakit HIV AIDS. Penyakit HIV dengan kepanjangan adalah Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
Beberapa cara penularan virus HIV/AIDS adalah sebagai berikut:
• Hubungan seks bebas ditempat WTS, PSK, BAR, BIR dan tempat-tempat tertutup maupun terbuka.
• Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, terutama di kalangan pengguna narkotika suntik
• Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan/atau waktu menyusui
• Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV
Dalam hal ketidaksenangan kami terhadap Pemerintah Indonesia baik itu pusat, propinsi dan kabupaten, yang biasa mengijinkan membuka temapt-tempat menular penyakit HIV AIDS di tempat BAR, BIR, Restoran, Hotel dan tempat-tempat lain yang biasa pemerintah ijinkan. Dalam hal ini kami juga minta maaf atas ketidaksenangan kami terhadap Pemerintah.
3. DALAM BIDANG EKONOMI
Ekonomi adalah bagaimana manusia mencukupi kebutuhan hidupnya. Ini didasarkan dari asal kata ekonomi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos dan nomos. Oikos adalah rumah tangga dan nomos berarti ilmu. Dari gabungan kata tersebut, terbentuklah pengertian ekonomi. Dimana dalam pengertian tersebut, menunjukkan sebuah kondisi yang merujuk pada pengertian tentang aktivitas manusia. Khususnya pada usaha untuk bisa mengolah sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnya, sebagai alat pemenuh kebutuhan hidup.
Ekonomi adalah perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Ekonomi dalam kelangsungan hidup manusia. Ekonomi dalam rumah tangga membuat keluarga menjadi kacau, kadang bapak jalan sendiri, istri jalan sendiri, anak jalan sendiri.
Ekonomi Indonesia tidak mensejahterahkan kehidupan bermasyarakat Indonesia, kadang kami melihat dan menonton di media elektronik maupun media cetak bahwa kehancuran rumah tangga dimana-mana terjadi, masyarakat Indonesia banyak yang hidup di bawa jembatan, karena tidak mampu menghidupi keluarga kadang anak dibunuh oleh orangtua, dibuang dikali, danau atau laut.
Sementara pemerintah Indonesia yang duduk diatas kursi yang enak, tidak memperhatikan penderitaan rakyat Indonesia, Pejabat-pejabat Indonesia juga terjerus dalam aksi korupsi, mencuri dan memperkaya diri sendiri dan keluarga sementara keluarga lain hidup dibawa jembatan, hidup dalam garis kemiskinan, hidup tanpa berpendidikan karena biaya pendidikan juga tertinggi melihat fenomena ini kadang kami marah dan benci terhadap pemerintah Indonesia. Dalam hal ini juga kami minta maaf atas ketidaksenangan selama ini.
Ekonomi adalah perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Ekonomi dalam kelangsungan hidup manusia. Ekonomi dalam rumah tangga membuat keluarga menjadi kacau, kadang bapak jalan sendiri, istri jalan sendiri, anak jalan sendiri.
Ekonomi Indonesia tidak mensejahterahkan kehidupan bermasyarakat Indonesia, kadang kami melihat dan menonton di media elektronik maupun media cetak bahwa kehancuran rumah tangga dimana-mana terjadi, masyarakat Indonesia banyak yang hidup di bawa jembatan, karena tidak mampu menghidupi keluarga kadang anak dibunuh oleh orangtua, dibuang dikali, danau atau laut.
Sementara pemerintah Indonesia yang duduk diatas kursi yang enak, tidak memperhatikan penderitaan rakyat Indonesia, Pejabat-pejabat Indonesia juga terjerus dalam aksi korupsi, mencuri dan memperkaya diri sendiri dan keluarga sementara keluarga lain hidup dibawa jembatan, hidup dalam garis kemiskinan, hidup tanpa berpendidikan karena biaya pendidikan juga tertinggi melihat fenomena ini kadang kami marah dan benci terhadap pemerintah Indonesia. Dalam hal ini juga kami minta maaf atas ketidaksenangan selama ini.
4. BIDANG LINGKUGAN HIDUP
Masalah lingkungan hidup adalah masalah nasional dan bahkan masalah global yang pada hakikatnya menjadi tanggungjawab setiap warga masyarakat, Kenyataan dihampir semua wilayah menunjukan bahwa laju degradasi lingkungan hidup cenderung meningkat dari waktu ke waktu sebagai akibat dari eksploitasi sumberdaya alam yang tidak terkendali. Hal ini juga tidak terlepas dari terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dan memudarnya kearifan local, dan ditempat-tempat yang dihuni masyarakat.
Pergeseran nilai-nilai budaya dan memudarnya kearifan local yang dimaksud juga telah dan akan terus berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan yang lain, seperti ekonomi, social da politik.. Kerusakan lingkungan hidup dengan terjadi pergeseran nilai budaya dan pemudaran kearifan local potensi akan berdampak negative secara bermakna idustri pariwista di daerah ini.
Perusahaan illegal juga masuk di tempat-tempat orang lain, di tempat tanah adat, di tempat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Tanpa koordinasi langsung masuk ke hutan menebang kayu, mencuri emas, perak, tembaga, ikan, burung, udang, batu berharga, dibawa pulang demi kepentingan pengusaha dan penguasa Negara Indonesia, seperti di Tanah Papua dan luar Papua. Kalau masyarakat setempat minta ganti rugi malah penguasa yang punya usaha ini menembak mati orang adat ditempat seperti yang dialami di Kapiraya Distrik Mimika Barat Tengah Kabupaten Mimika dalam tahun 2001.
Ini fonomena dan rehalita yang di alami oleh masyarakat Indonesia di seluruh Indonesia termasuk di Tanah Papua, melihat itu kadang kami juga marah dan emosi terhadap Pemerintah Indonesia baik itu di pusat, propinsi maupun kabupatenatas tindakan dan pencurian yang dilakukan atas nama negara ini.
Kadang kami melihat rehalita ini dan kami kadang marah terhadap pemerintah Indonesia untuk itu kami mohon maaf.
Pergeseran nilai-nilai budaya dan memudarnya kearifan local yang dimaksud juga telah dan akan terus berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan yang lain, seperti ekonomi, social da politik.. Kerusakan lingkungan hidup dengan terjadi pergeseran nilai budaya dan pemudaran kearifan local potensi akan berdampak negative secara bermakna idustri pariwista di daerah ini.
Perusahaan illegal juga masuk di tempat-tempat orang lain, di tempat tanah adat, di tempat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Tanpa koordinasi langsung masuk ke hutan menebang kayu, mencuri emas, perak, tembaga, ikan, burung, udang, batu berharga, dibawa pulang demi kepentingan pengusaha dan penguasa Negara Indonesia, seperti di Tanah Papua dan luar Papua. Kalau masyarakat setempat minta ganti rugi malah penguasa yang punya usaha ini menembak mati orang adat ditempat seperti yang dialami di Kapiraya Distrik Mimika Barat Tengah Kabupaten Mimika dalam tahun 2001.
Ini fonomena dan rehalita yang di alami oleh masyarakat Indonesia di seluruh Indonesia termasuk di Tanah Papua, melihat itu kadang kami juga marah dan emosi terhadap Pemerintah Indonesia baik itu di pusat, propinsi maupun kabupatenatas tindakan dan pencurian yang dilakukan atas nama negara ini.
Kadang kami melihat rehalita ini dan kami kadang marah terhadap pemerintah Indonesia untuk itu kami mohon maaf.
5. BIDANG POLITIK
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain: politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama dan Politik juga adalah bagaimana salah satu bangsa ingin mau Merdeka secara Negara berdaulat, berangkat dari itu kami juga kadang Marah dan Emosi dengan beberapa Negara seperti:
a. Bangsa Indonesia dengan Masalah Papua
Kami juga kadang marah kepada Pemerintah Indonesia karena pada waktu Soekarno mendeklarasikan 17 Agustus 1945 adalah dari sampai Ambona (Ambon) dan Presiden Indonesia Soekarno melaksankan TRIKORA dan TRIKORA Tiga Komando Rakyat (TRIKORA), merupakan sebuah komando yang dikumandangkan oleh Ir. Soekarno (Presiden Pertama RI), pada tanggal 19 Desember 1961, di Alun-Alun Utara kota Yogyakarta, dengan tujuan untuk melakukan mobilisasi massa militer dan rakyat Indonesia, guna merebut secara paksa wilayah West Papua untuk bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia, padahal saat itu, West Papua baru saja mendeklarasikan Kemerdekaan pada tanggal 1 Desember 1961 (18 hari sebelum dikumandangkannya TRIKORA). Tiga Komando Rakyat (TRIKORA), pada tanggal 19 Desember 1961, bertempat di Alun-Alun utara kota Yogyakarta, dimana TRIKORA ini sendiri terdiri dari :
Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda colonial
Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa
Dalam hal kami melihat dan mempelajari sejarah ini kami juga sebagai manusia, kami emosi dan marah dalam hal ini kami juga minta maaf.
Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda colonial
Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa
Dalam hal kami melihat dan mempelajari sejarah ini kami juga sebagai manusia, kami emosi dan marah dalam hal ini kami juga minta maaf.
b. Bangsa Belanda dengan Masalah Papua
Kami juga kadang marah dan emosi dengan Pemerintah Belanda, karena Papua adalah jajahan belanda dan 1 Desember 1961 di kasih kemerdekaan bagi Bnagsa Papua dan belanda tidak urus baik dan Indonesia datang menguasai di territorial Papua Barat sehingga sejarah mencacat bahwa banyak orang yang korban di Tanah Papua Barat saat Indonesia datang menguasai di Tanah Papua.
c. Bangsa Amerika Serikat dengan Masalah Papua
Kami juga marah dan Emosi dengan Bangsa Amerka Serikat karena kepentingan Ekonomi PT. Freeport di Timika ini, Amerika melakukan penanda tanganan kontrak kerja dengan Indonesia sebelum melakukan PEPERA 1969 dan sebelum Indonesia menguasai di Papua pada tahun 1967.
d. PBB dengan Masalah Papua
Kami juga kadang marah terhadap PBB karena Sejak 1 Mei 1963, bertepatan dengan Unites Nations Temporrary Executive Administratins (UNTEA) atau Pemerintahan Sementara PBB di Papua Barat menyerakan kekuasaanya kepada Indonesia, selanjutnya pemerintah Indonesia mulai menempatkan pasukan militernya dalam jumlah besar di seluruh tanah Papua, akibatnya hak-hak politik dan hak asasi manusia dilanggar secara brutal di luar batas-batas kemanusiaan. Dalam hal ini juga kami sampaikan permohonan maaf kepada PBB karena kami kadang mencuri haknya Tuhan yaitu Pembebalasan adalah haknya Tuhan seperti dalam Kitab Suci.
6. BIDANG KEAMANAN
Keamanan tidak biasa di jamin oleh militer Republik Indonesia setiap hari ada kekerasan Negara terhadap masyarakatnya istilah “Pagar Makan Tamanam,” seperti yang dialami oleh Bangsa Papua Barat dari sejak Indonesia masuk di Tanah Papua Barat seperti Operasi Banten Kedaton, Operasi Garuda, Operasi Serigala, Operasi Kancil, Operasi Naga, Operasi Rajawali, Operasi Lumbung, Operasi Jatayu. Operasi lewat laut adalah Operasi Show of Rorce, Operasi Cakra, dan Operasi Lumba-lumba. Sedangkan pada fase eksploitasi dilakukan Operasi Jayawijaya dan Operasi Khusus (Opsus). Melalui operasi ini wilayah Papua Barat diduduki, dan dicurigai banyak orang Papua yang telah dibantai pada waktu itu. Situs kekerasan ini sampai hari ini tidak membendung, melihat itu kami juga kadang mencuri haknya Tuhan yaitu memarahi Pemerintah Indonesia dan dalam hal ini kami mohon maaf. Kami minta maaf kepada TNI/POLRI dan Pemerintah Indonesia karena kami selama ini juga marah dan tidak senang dengan cara mencabut nyawa orang dengan cara paksa, cara menculik, cara menembak, cara membunuh, cara mencabut nyawa orang tanpa di kasih rekomendasi oleh Tuhan kepada seluruh Bangsa Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.
Demikianlah Surat permohonan maaf kami dan atas perhatian dan kerja sama yang baik kami mengucapkan terima kasih.Tuhan Memberkati.Amin.
Demikianlah Surat permohonan maaf kami dan atas perhatian dan kerja sama yang baik kami mengucapkan terima kasih.Tuhan Memberkati.Amin.
Timika, 21 September 2015
TTD
PDT. DESERIUS ADII, S.TH.
TTD
PDT. DESERIUS ADII, S.TH.
Permohonan maaf serta doa pengampunan dan pemberkatan dilepaskan dan disampaikan kepada Yth:
-------------------------------------------------------------------------------------
1. Presiden Republik Indonesia di Jakarta
2. Wakil Presiden Republik Indonesia di Jakarta
3. Para Menteri Republik Indonesia di Jakarta
4. Para Kepala Kantor se-Tingkat Menteri di Jakarta
5. Pimpinan KAPOLRI, KAPOLDA, KAPOLRES di Tempat
6. Pimpinan TNI, PANGDAN, DANDIM di Tempat
7. Para Gubernur di seluruh Indonesia di Tempat
8. Para Bupati di seluruh Indonesia di Tempat
9. Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda
10. Arsip
-------------------------------------------------------------------------------------
1. Presiden Republik Indonesia di Jakarta
2. Wakil Presiden Republik Indonesia di Jakarta
3. Para Menteri Republik Indonesia di Jakarta
4. Para Kepala Kantor se-Tingkat Menteri di Jakarta
5. Pimpinan KAPOLRI, KAPOLDA, KAPOLRES di Tempat
6. Pimpinan TNI, PANGDAN, DANDIM di Tempat
7. Para Gubernur di seluruh Indonesia di Tempat
8. Para Bupati di seluruh Indonesia di Tempat
9. Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda
10. Arsip
0 komentar:
Posting Komentar