Foto : Beny Wenda di Jelang Deklarasi Saralana Vanuatu |
Jakarta (KM) --Beny Wenda, juru bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) kembali menolak aplikasi visa untuk memasuki negara Papua Nugini (PNG) yang kedua kalinya.
Dalam pernyaataan sikap Tuan Beny menulis saya kecewa bahwa PNG sebagai negara demokrasi yang menghargai demokrasi, kebebasan dan keadilan telah mengambil keputusan ini "tulisnya Jumat, (4 September 2015) di website resminya.
Beny sampaikan pesan bahwa, Pertama, saya diberitahu bahwa masalah ini adalah masalah administrasi dan alasan yang diberikan adalah bahwa saya tidak melengkapi dokumen keimigrasian yang diperlukan PNG dan prosedurnya.
Saya di undang dari bapak Gubernur Distrik Ibu Kota Nasional (NCD), Hon. Powes Parkop untuk menghadiri konferensi pengungsi hak asasi manusia (HAM), dan juga mengambil bagian dalam acara lainnya termasuk perayaan kemerdekaan 40 tahun negara PNG, dan Forum Kepulauan Pasifik dalam kepergian saya sebagai juru bicara Gerakan Perjuangan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP);
Sebelum berangkat ke PNG surat visa saya dicek oleh pengacara saya. Beberapa jam sebelum saya naik ke pesawat dari London Heathrow ke Port Moresby minggu ini, imigrasi PNG menolak permohonan visa saya, dan akhirnya, saya telah membatalkan perjalanan ke PNG. Tidak ada pernyataan atau penjelasan resmi dari Komisi Tinggi PNG di London mengapa aplikasi visa saya ditolak.
Saya menghormati keputusan oleh Pemerintah PNG dan departemen imigrasi, tetapi dengan ini saya mengajukan banding kepada pemerintah untuk tidak menghukum perjuangan rakyat Papua Barat. Saya sangat mendorong Perdana Menteri, Peter O'Neill dan semua pemimpin Pasifik untuk berdiri teguh sebagai pemimpin Pasifik dan mendukung isu Papua Barat di pertemuan FIP ke - 46 minggu depan di PNG.
Papua Barat adalah salah satu dari lima agenda yang akan prioritaskan pada pertemuan pemimpin Forum Kepulauan Pasifik, dan saya menghimbau kepada masyarakat PNG dan Pasifik untuk membutukan dukungan anda pada rekomendasi yang ditetapkan sebelum pertemuan ini.
ULMWP mendesak
Pertama para pemimpin Pasifik segera membentuk sebuah delegasi tingkat tinggi PIF untuk melakukan sebuah misi pencarian fakta untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat;
Kedua, Pemimpin PIF segera mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menunjuk seorang utusan khusus HAM untuk Papua Barat.
Ada dukungan yang berkembang di Pasifik, dan saya ingin berterima kasih secara pribadi saudara -saudara di Pasifik yang selalu mendukung perjalanan kebebasan kita. Silakan terus mendukung rakyat Papua Barat dalam perjuangan kami untuk kebebasan. Terima kasih juga untuk teman-teman di Australia, Selandia Baru, dan mereka secara global yang terus mendukung gerakan kebebasan Papua Barat.
Benny Wenda
Pemimpin Kemerdekaan Papua Barat
Juru Bicara United Liberation Movement for West Papua.
0 komentar:
Posting Komentar