GERAKAN DOA LINTAS BANGSA PAPUA
Thema: DIBALIK KEGAGALAN MERAIH BERKAT (Roma, 8:31)
============================================
Thema: DIBALIK KEGAGALAN MERAIH BERKAT (Roma, 8:31)
============================================
Tidak ada dari antara kita yang tidak pernah melakukan dan mengalami kegagalan. Memang
kegagalan itu pada saat kita mengalaminya sangat menyakitkan dan tidak
menyenangkan. Mengapa? Karena hal itu bukan saja datang dari dalam diri kita,
tetapi juga dari mata dan mulut orang lain kepada kita. Rasa percaya diri
menjadi rendah. Semangat hidup menurun. Harapan seakan pudar. Gairah hidup
menjadi hilang. Hidup penuh kegelapan dan tidak ada indah-indahnya lagi.
Tetapi
ingatlah bahwa tidak semua kegagalan itu negatif. Walaupun awalnya kita merasa
sangat menyakitkan. Tetapi hal tersebut hanya sementara saja. Setiap kegagalan
pasti ada akhirnya. Kegagalan itu tidak permanen. Ada proses belajar di
dalamnya. Ada pengalaman indah di dalam setiap kegagalan yang kita alami. Oleh
sebab itu ambillah hikmahnya. Jangan besarkan yang negatif dari kegagalan itu.
Kegagalan sebenarnya guru bagi kita. Kegagalan selalu positif bila kita
menyikapinya dengan benar. Ada beberapa berkat yang dapat kita peroleh dari
kegagalan, yaitu:
1. KITA SEMAKIN RENDAH HATI.
Ada kalanya kegagalan menjadi jalan bagi kita
untuk membunuh rasa sombong kita. Rasa egois kita. Rasa mengganggap kita bisa.
Jadi, pelajaran pertama dari kegagalan kita ialah supaya kita hidup dalam
kerendahan hati.
2. KITA SEMAKIN KUAT SECARA MENTAL.
Hidup ini penuh tantangan. Berpotensi untuk
menjatuhkan kita setiap saat. Untuk menghadapinya tentu bukan dengan mental
tempe. Untuk menghasilkan mental yang kuat, ada kalanya kita harus lalui jalan
kegagalan sebagai sebuah proses mematangkan mental kita. Jadi, pelajaran kedua
dari kegagalan ialah sebagai proses memperkuat mental kita.
3. KITA SEMAKIN TAHU KELEMAHAN DIRI.
Ego kita selalu membawa kita untuk berkata
bahwa kita kuat, kita mampu, kita bisa, kita dapat melakukan apa saja dengan
kemampuan sendiri. Pada hal secara natur, kita adalah manusia yang lemah,
terbatas dan tidak mampu. Itu sebabnya kegagalan hadir untuk menyadarkan kita
kembali tentang siapa kita sebenarnya. Jadi, pelajaran ketiga dari kegagalan
ialah menyadarkan kita bahwa kita ini adalah insan yang rapuh. Manusia biasa,
manusia yang hina dan dina.
4. KITA SEMAKIN MENSYUKURI DAN BERGANTUNG
KEPADA TUHAN.
Secara natural, kita cenderung mengikuti
keinginan kita sendiri. Kita berjalan seturut kemauan kita sendiri. Kita selalu
mengabaikan Tuhan dalam hidup ini. Kita selalu menjauhkan diri dari ibadah
kepada Tuhan. Kita lupa untuk bersyukur kepada Tuhan atas rahmat dan kasih
serta anugerah-Nya bagi kita. Pada hal Tuhan sudah katakan bahwa kalau kita
terlepas dari Dia, maka sebenarnya kita tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena
itu kegagalan diijinkan oleh Tuhan kita alami untuk mengembalikan kita kepada
Tuhan sebagi Pencipta dan Pemelihara hidup kita. Jadi, pelajaran keempat dari
kegagalan ialah menginsafkan kita bahwa dalam hidup ini kita membutuhkan Tuhan.
Kegagalan adalah cara Tuhan untuk memulihkan relasi kita dengan Dia.
Mengucap syukur adalah ciri hidup kita yang
sudah ada di dalam Kristus. Totalitas hidup kita dengan segala kompleksitas
masalah hidup yang dialami dan dihadapi, ucapan syukur selalu mengalir dari
kehidupan kita. Rasul Paulus terkait dengan ucapan syukur menulis dalam
suratnya kepada jemaat di Kota Tesalonika demikian: “Mengucap syukurlah dalam
segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu” – 1 Tesalonika 5:18. Jadi, kehidupan yang selalu mengucap syukur adalah
kehidupan yang direstui oleh Tuhan dan itulah yang menjadi kehendak-Nya bagi
kita.
Fasilitator:
GERAKAN
DOA LINTAS BANGSA PAPUA
PDT. DESERIUS
ADII, S.TH.
Disposkan: Suara Wiyaimana Papua
0 komentar:
Posting Komentar