Tarian Etnis Ngalum dalam mengantar persembahan pada Perayaan Misa Paskah Nuansa Papua di Lapangan Zakeus, Abepura, Jayapura, Papua, Senin (06/04/15). Foto: IT/BEKO. |
Jayapura,
MAJALAH BLACK KOTEKA - - Ribuan umat asli Papua merayaan Misa Paskah Nuansa
Papua yang dipimpin oleh Pastor Andreas Krismadi Projo di Lapangan
Zakeus, Padang Bulan, Abepura, Jayapura, Papua,
Senin (06/04/15).
“Puncak iman
mempercayaan kita di peristiwa Paskah akan menyelamatkan kita dari belenggu
dosa. Pengalaman yang sangat berarti, Paskah Nuansa Papua hari ini yang ke
empat kalinya saya bersama ribuan umat asli Papua,” kata Pastor Krismadi Projo
saat homili singkat.
Krismadi
mengatakan, kehadiran Tuhan yang hidup dalam diri pribadi kita membawa kita ke
jalan keselamatan dan saling mengenal sesama etnis. Oleh karenanya, kita semua
dituntut untuk saling mencinta, hidup dalam kebenaran, dan kesetiakawanan.
Melalui
kebangkitan ini, lanjut Krismadi, kita dituntut untuk berjalan dalam hal-hal
kebenaran. Apabila kita mewartakan suara kebenaran antar sesama, maka kita
diberkati.
Pungkas Krismadi,
“Marilah kita sadar akan Tuhan yang selalu hadir dalam hidup kita, sehingga
lewat kebangkitan ini kita dibebaskan dari belengu dosa, penindasan, tidak
saling percaya antar sesama kita umat manusia.”
Sementara itu,
dalam sambutannya, Ketua Panitia Perayaan Paskah Nuansa Papua ke-XI Ikatan
Cendekiawan Katolik Papua (ICAKAP), Thadius Walilo mengatakan, ICAKAP ada untuk
membenahi ketertinggalan atau minimnya SDM umat katolik di tanah Papua untuk
terlibat dalam menentukan segala kebijakan pembangunan bersama umat Allah dan
secarah khusus umat Katolik di tanah Papua.
“ICAKAP lahir
tidak hanya sebagai organisasi formal yang tidak memiliki konsep jangka
panjang, tetapi ICAKAP lahir sebagai organisasi pembaharuan,” kata Thadius.
“ICAKAP
mempunyai rencana-rencana jangka panjang untuk melakukan terobosan-terobosan
atau situasi kehidupan umat katolik di Papua, secara khusus orang asli Papua
sebagai perwujudan dari orientasi itu,” tambah Thadius.
Lanjut
Thadius, ICAKAP bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal budaya
asli Papua melalui iman Gereja Katolik.
Selain itu,
Thadius mengatakan, perayaan Paskah Nuansa Papua merupakan salah satu langkah
yang tepat guna mengangkat iman katolik melalui nilai-nilai kearifan budaya
lokal setempat. Dari berbagai etnis diseantero tanah Papua dengan memperingati
masa kematian dan kebangkitan Sang Juru Selamat, yaitu Yesus Kristus di masa
Paskah.
“Momen ini
menjadi tujuan membangun persekutuan umat dalam komunitas keluarga yang digali
dan diangkat berdasarkan bentuk penyembahan dan kemuliaan Sang Pencipta sesuai
kepercayaan setiap etnis masing-masing di tanah Papua,” pungkas Thadius. (Isodorus Tebai/BEKO)
Sumber:majalah-blackkoteka.blogspot.com/2015/04/ribuan-umat-asli-papua-rayakan-paskah.html
0 komentar:
Posting Komentar