Para Aktivis GempaR saat Jumpa pers dengan wartawan di Abepura, 22/4/2015. Jubi/Arnold Belau |
Jayapura,
Jubi – Untuk menyikapi kevakuman dan pembungkaman ruang demokrasi di Tanah
Papua yang dilakukan oleh negara melalui aparatur negaranya maka Gerakan
Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (GempaR) Papua akan menggelar aksi demo damai ke
DPR Papua untuk mendesak pemerintah Indonesia agar segera membuka ruang
demokrasi di tanah papua.
Sekjen Gempar, Samuel Womsiwor
mengatakan, Gempar akan melakukan demo damai dengan sasaran aksi ke kantor
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua agar pemerintah membuka ruang demokrasi dan
membuka akses jurnalis asing untuk bebas meliput di Papua.
“Aksi damai yang kami maksudkan itu
dengan tujuan untuk menuntut pemerintah Indonesia untuk membuka ruang demokrasi
di Papua. Selain itu membuka jalur untuk wartawan asing melakukan liputan ke
Papua dengan bebas tanpa intervensi dari pihak apa pun,” katanya.
Kata
dia, Jokowi harus menepati janjinya untuk membuka akses bagi jurnalis asing dan
juga membuka ruang demokrasi di tanah Papua.
Sementara itu, Benny Hisage,
koordinator aksi yang akan mengkoordinir aksi Gempar menambahkan, dirinya siap
untuk melakukan aksi ke DPR Papua pada tanggal 29 Arpil mendatang.
“Kami siap untuk mendesak pemerintah
agar buka ruang demokrasi dan membuka akses bagi jurnalis asing ke Papua. Kami
minta supaya Indonesia jangan tutup ruang demokrasi di tanah Papua,” katanya.
Selain itu, Philipus Robaha yang
juga aktivis GempaR yang mewakili kaum pemuda mengatakan, beberapa tahun
terakhir ini ruang demokrasi diperkosa oleh negara melalui aparat, TNI maupun
Polri yang ditugaskan di Papua.
“Kami minta aparat untuk agar jangan
sampai berjuang pada membina demokrasi yang baik di Papua,” katanya. (Arnold
Belau)
0 komentar:
Posting Komentar