Pendeta Benny Giay, ketua GKIP. Foto: Dok. MS |
Jayapura-MAJALAH
SELANGKAH -- Ketua Sinode Gereja-gereja Kemah Injil (Kingmi) Papua (GKIP),
Pendeta Benny Giay meminta pihak-pihak tertentu menghentikan upaya-upaya busuk
yang sedang dilakukan pihak tertentu untuk menghentikan perjuangan GKIP atas
nama umatnya.
Hal itu dikatakan Benny Giay menyusul adanya pemasangan dua buah spanduk berukuran 3x4 yang dipasang di dua lokasi yang berbeda. Satu spanduk dipasang di depan gapura kampus Uncen, sementara satu lagi terpasang di taman Mesran, Jayapura kota.
Hal itu dikatakan Benny Giay menyusul adanya pemasangan dua buah spanduk berukuran 3x4 yang dipasang di dua lokasi yang berbeda. Satu spanduk dipasang di depan gapura kampus Uncen, sementara satu lagi terpasang di taman Mesran, Jayapura kota.
Spanduk tersebut
bertulisan "Sinode Kingmi Papua mendukung kedatangan presiden Joko Widodo
pada Natal Nasional di tanah Papua dengan suka cita dan mendukung Gubernur
Papua, Lukas Enembe membangun Papua melalui Otonomi Khusus untuk kesejahteraan
bagi orang Papua" yang dinilainya terbentang sejak Selasa (16/12/2014)
lalu.
"Kedua
spanduk ini dibuat oleh pihak yang memaksakan Natal Nasional bersama Presiden
Jokowi di tanah Papua," kata Pdt. Benny Giay dalam akun facebook
pribadinya.
Benny menilai
upaya tersebut dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dengan mengatasnamakan ketua
Sinode Kingmi serta pengurusnya agar umat Tuhan di tanah Papua ikut menyambut
Presiden Jokowi menggelar Natal Nasinal di Jayapura tanggal 27 Desmber 2014
mendatang.
Giay menekankan
sikap pihaknya sudah jelas di mana pada Forum Oikumenis Gereja-Gereja Papua
mengeluarkan seruan moralnya melalui jumpa pers beberapa waktu lalu.
"Dengan tegas menolak rencana kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menghadiri perayaan Natal di Papua". (Baca: Pimpinan
Gereja Tolak Jokowi Natalan di Papua, Ini Alasannya)
Menurutnya, kedatangan Jokowi untuk merayakan Natal di tengah duka dan penderitaan rakyat Papua, secara khusus warga Paniai. "Rakyat Papua sedang berduka karena pembantaian di Paniai, sedangkan Jokowi ingin merayakan Natal di Jayapura dengan habiskan dana puluhan miliar, damai apa yang Jokowi mau bawa? Kami dengan tegas menolak kedatangan Jokowi di Papua," Lanjut Giay.
Menurutnya, kedatangan Jokowi untuk merayakan Natal di tengah duka dan penderitaan rakyat Papua, secara khusus warga Paniai. "Rakyat Papua sedang berduka karena pembantaian di Paniai, sedangkan Jokowi ingin merayakan Natal di Jayapura dengan habiskan dana puluhan miliar, damai apa yang Jokowi mau bawa? Kami dengan tegas menolak kedatangan Jokowi di Papua," Lanjut Giay.
Jadi, tulis Giyai,
"hentikan segala cara yang dibuat oleh pihak-pihak yang memaksakan Natal
bersama nasional di Papua dengan segala macam cara berupa spanduk yang
bertuliskan Sinode Kingmi mendukung "Gubernur Papua, Lukas Enembe
membangun Papua melalui otsus lahDukung Kedatangan Jokowi jokowi ikut natal
nasional lah.ini upaya-upaya busuk yang dibuat oleh pihak tertentu," Tulis
pendeta Benny Giay. (Mateus Badii/MS)
Sumber: Majalah Selangkah
0 komentar:
Posting Komentar