Ilustrasi Mahasiswa Papua - Kota Study Manado Pulang Ke Tanah Air West Papua |
Papua Online_Mahasiswa
Papua dari Sorong sampai Merauke pulang Papua akibat adanya tekanan dari
masyarakat tataaran Kabupaten Minahasa Selatan,dari sejumlah - + (1000) Jiwa
orang papua yang ada di Sulawesi Utara semakin kurang hingga tersisa _+ (200)
an yang masih bertahan di Manado Sulawesi Utara.
Pasca Bentrokan yang terjadi 19/10-2014
dini hari yang terjadi; Terkait kasus pembunuhan seorang
Mahasiswa Papua di Tataran Tondano,pada minggu lalu, maka Gubernur Papua pun
akan hadir pada hari ini tanggal 22 Oktober 2014.Menurut Telponya pada kemarin
hari saat dihubungkan lansun Dengan pihak Pemprovb Papua. Adapun pesan yang disampaikan
oleh Gubernur papua:
1. Tugas Mahasiswa Papua pun adalah belajar,
belajar dan belajar untuk membangun Tanah Papua, jangan menjadi Mahasiswa/i
abadi
2.
Saudara–saudara yang kerja di
pemerintah daerah adalah itu untuk menjawab keluan –keluan kita bagi masyarakat
Papua agar membangun SDM di tanah papua baik melalui dana – dana pendidikan
yang ada.
3. Bagi masyarakat papua di Sulawesi Utara
, kami Provinsi Papua mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya aset
Papua dan juga kami mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga yang
berdukacita.
4.
Harapan saya adalah jikalau benar-benar
kondisi keamanan bagi Mahasiswa/i Papua di SulawesiUtara tidak aman terus
menerus berarti kami akan memindahkan mahasiswa/i Papuake Universitas –
Universitas yang ada di Tanah Papua. Ujar Gubernur Papua. Itu yang saya bisa
sampaikan dan yang penting kalian Mahasiswa/I tidak boleh terpancing emosi
terhadap Masyarakat Minahasa Selatan. Ujar ketua IMIPA, trimakasih dan benar
kata yang di sampaikan oleh bapak gubernur papua itu kami lakukan dengan cara
yang bermartabak.
Situasi keadaan di Tondano yang masih
belum aman: Sikap kami terhadap Masyarakat Minahasa Utara kami telah lakukan
dengan baik atas penahanan Mahasiswa/I kami yang berjumlah 447 orang
mahasiswa/i di Tondano, yang menjadi emosi adalah Mahasiswa Papua terhadap
Kapolda Sulut bukan dengan cara yang baik atas penahanan 447 orang Mahasiswa
Papua di Tondano yang pertama, kami suda lobi tetapi pihak Polda menyatakan
kami tidak akan kasih keluar kemudian yang ke dua,kami suda pergi dengan hal
yang sama kemudian sikap terakhir yang kami sampaikan adalah.
Kami memutuskan untuk pergi ke kantor
gubernur Sulawesi Utara, Gubernur menerima kami dan pernyataan yang paling
penting yaitu kehadiran teman - teman di tempat kejadian (Tondano) akan saya
jamin dan yang kedua, beliau menyatakan bahwa saya akan menghadirkan semua
pihak baik pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat, tokoh Agama, dewan
Provinsi untuk kita bicara bersama namun pada kenyataanya besok ketua Ikatan
MahasiswaIndonesia Papua (IMIPA) di Tondano di telpon bahwa besok akan
mengadakan penanda tanganan surat Rekonsiliasi, sementara yang kami harapkan
apa yang telah diharapkan Gubernur Sulawesi Utara adalah untuk memfasilitasi
kami, tetapi pada kenyataanya kenapa Polres Minahasa Utara mengeluarkan surat
Rekonsiliasi,sebab kami melihat pada tahun 2002 pernah kami melakuka surat
Rekonsiliasi namun hal yang sama yang kami membutuhkan hari ini adalah semua
pihak tokoh Agama, Pemerinta di Sulawesi Utara, pemerintah Papua dan Papua
Barat untuk bisa duduk bersama.
oleh sebab itu sekali lagi kondisi kami
sangat krisis dan darurat bagi saudara/I kami yang berada di Tondano terus
memberitahukan kami bahwa yang lain sementara sakit, yang lain sementara lapar
dan jika hal ini terus di biarkan maka kondisi kami akan semakin parah oleh
sebabitu kami bermohon Bapak-bapak yang kami hormati bisa lansun turung di
lapangan kejadian, dan kami Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) di Manado
tidak percaya Polda Sulawesi Utara kami tidak percaya Polres Minahasa kami suda
melakukan lobi namun sikap dan cara yang mereka buat seakan – akan kami adalah
pelaku sementara kami ini korban mengapa kami di tahan , terima kasih kakak itu
adalah harapan kami dan Bapa bisa segera datang, ujar gubernur oke nanti kakak
akan segera datang.
sampai pada saat ini senin 03/11/2014
Gubernur Papua dan Papua Barat serta tokoh Agama Pihak-pihak yang Kami inginkan
belum datang menyelesaikan ,masalah pembunuhan sehingga Ketua IMIPA Pusat (Yemto
Tabo) dan Sekretarisnya berakngat ke Papua untuk mendesak Gubernur Papua dan
Papua Barat untuk segera melihat kondisi Mahasiswa Papua yang ada di Manado
Sulawesi Utara dan segera menyelesaikan masalah yang terjadi di Minahasa
Selatan Tondano.
Banyak Mahasiswa dari Sorong-Merauke
yang berstudi di Kota Manado Sulawesi Utara pulang Papua Naik Kapal KM.Lambelu
dengan tujuan Ternate-Sorong-Manokwari-Nabire-Biak dan Jayapura ,karena mera
belum aman kondisi Mahasiswa yang ada di Manado Sulawesi Utara.Sedik mahasiswa
yang masih menunggu Gubernur Papua dan Papua Barat untuk segera menyelesaikan
masalah Pembunuhan di Minahasa kel tataaran Tondano yang terjadi 19/10,dini
hari.
Mahasiswa yang masih menunggu
kedatangan Gubernur Papua dan Papua Barat pun masih belum bisa melakukan
aktivitas terutama Perkuliahaan di beberapa Universitas yang ada di Manado
Sulawesi Utara,karena masih kekawatiran dari pihak yang tidak bertanggung jawab
yang mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh Mahasiswa Papua yang ada
di Manado Sulawesi Utara.[Papua-Online[Yt]
0 komentar:
Posting Komentar