MANADO—Mahasiswa dan mahasiswi
Papua yang berada kota MENADO, yang berstudy merantau di Tanah Sulawesi Utara,
berada dalam keadaan yang tidak aman takut dan mengalami trauna karena atas
kejadian yang menimpa mahasiswa Papua dua orang meninggal dan empat orang luka
berat dan beberapa lainnya luka ringan. Informasi ini di kabarkan memalui dunia
maya ke madia online ini. Pada malam ini situasi di Menado dalam keadaan
darurat.
Saat ini kota study menado
dalam keadaan darurat akibat terjadi suatu pertikaian antara mahasiswa Papua
dengan orang asli menado (tondano) yang kejadiannya terjadi tadi malam di
tondano yang menewaskan Dua orang mahasiswa Papua asal wamena sehingga saat ini
seluruh mahasiswa Papua dengan Tni-Polri sedang bahas masalah tersebut.
Namun isu yang sudah beredar di
kalangan mahasiswa bawah seluruh mahasiswa Papua yang ada di kota study Menado
rencananya akan di pulangkan ke Papua apakah hal tersebut benar akan terjadi
tunggu info selanjutnya.
Kemudian media online
majalahselangkah.com, bahwa Petius meninggal di tempat dengan luka di sekujur
tubuh. Diketahui, ia kuliah di Politeknik Negeri Manado.Sementara itu ada 5
orang Papua lainnya luka-luka dan dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Saat ini, keadaan kami di Manado tidak aman sekali. Kami bahkan takut
keluar dari asrama," jelas seorang mahasiswa dari Manado kepada
majalahselangkah.com siang ini.
Kejadian bermula ketika
mahasiswa Unima asal Papua Sabtu malam (18/10/2014) menggelar acara pesta
syukuran wisuda di Asrama Mahasiswa di Kelurahan Tataaran Patar Minahasa.
Korban dikabarkan dalam kondisi
mabuk, ke luar. Kira-kira pukul 03.00 subuh, ia menelpon kakak dan
teman-temannya bahwa ia diserang. Ketika sekitar 5 orang temannya datang ke
tempat kejadian, korban sudah terlentang tak bernyawa.
Belum sempat mereka memarkir
motor, mereka diserang orang-orang yang telah diaga di sekitar. Kelima orang
itu yang mengalami luka-luka.
Seorang dari lima orang itu,
yang telah menyelesaikan S2 dikabarkan meninggal dari rumah sakit.Dikabarkan,
puluhan mahasiswa Papua di Tondano sedang terjebak di kos dan di tempat tinggal
mereka. Mereka tak berani ke luar, bahkan dengan mobil sewaan. Karena di sana,
ada informasi beredar, para pelaku masih siaga mencari orang Papua untuk
dibunuh juga.
Menurut Tribun Menado, bahwa
Kejadian bentrokan di Tataaran Minahasa ini bermula ketika mahasiswa Unima asal
Papua Sabtu malam (18/10/2014) menggelar acara pesta syukuran wisuda di Asrama
Mahasiswa di Kelurahan Tataaran Patar Minahasa. Mahasiswa yang menghadiri syukuran
bukan hanya mahasiswa Unima asal Papua tapi juga ada teman-teman mereka yang
lain termasuk mahasiswa dari Politeknik Manado.
Usai syukuran, sekitar pukul 3
pagi, Minggu (19/10/2014), sejumlah mahasiswa yang sudah dipengaruhi minuman
keras saat melintas di kawasan pertokoan Tataaran kemudian mengacau dan
melempari kios-kios yang ada dengan batu, mengakibatkan kaca pecah berserakan.
Tak terima dengan perlakuan
mahasiwa ini, warga kemudian keluar rumah dan melakukan perlawanan. Bentrokan
pun tak bisa dihindari.
Informasi sementara yang
dihimpun dari Wartawan Tribun Manado di lokasi kejadian, akibat bentrokan ini
satu mahasiwa asal Politeknik Negeri Manado meregang nyawa, dan sejumlah
mahasiwa dan warga luka-luka (UN/Online)
Foto Korban-Mahasiswa Papua di Tondano-Sulut
0 komentar:
Posting Komentar