Foto: Sonny Dogopia, Aktivis Penentuan Nasib Sendiri Bagi Asli Orang Papua di Tanah Papua sebagai Solusi Demokrasi / Doc. B-TPB |
".................."
Liku hidup kami
lalui, sahabat sejati ukir jalan.
Mengejar
kebahagiaan bersama.
Resiko kami hadapi,
dihadang,
pemukulan, darah, penangkapan,
penembakan, penculikan,
difitnah, diadu-dombakan,
disingkirkan,
disudutkan, DPO,
apalah menurut
kesenangan para Lusiver.
Memahami kehadiran
mereka,
saya gandeng kawan
bersatu, ku bertanya kawan,
kapan lepas bebas.
Jawab diri sendiri,
kata kawan ku, Karena
"ku masih menahan
mereka."
saya masih aktif di
"produk" mereka,
saya masih memilih
mereka di 09 juli 2014.
Saya korbankan
"Papua,"
saya adalah yudas,
saya adalah simon petrus
saya menjual tanah
Papua,
saya menyangkal
kawan-kawan sejati di jalan,
saya membunuh orang
tua saya di hutan.
Apakah saya Papua,
Apakah saya adalah saya,
sejenak saya
renung,
sejenak saya
berdiam dan tinggallah suara bisikan lusiver.
Cobloslah...,
Terimalah tawaran kami..., Kayalah dirimu...,
haii manusia
genggamanku,
setelah kau ikuti
aku, aku akan mudah mengarahkan mu.
hahahaaaaaa.....
Sesaat setelah
bisikan lusiver,
saya tersambar
petir dari alam Papua,
hidupku tidak ada
artinya, keturunan ku jadi terkutuk di Asal ku...
Lusiver tak ku
temui diaa..., jiwa busuknya, masih berkoar-koar.
Ohhhh.... ternyata
mimpi.
Kini ku pahami,
arti dari bersatu,
pertanyaan ku,
waktu itu... "Kapan lepas bebas,"
Jawabannya adalah, ketika
ku memahami diri ku,
hidup kekal agar
kebahagiaan abadi tercapai,
dan ku
memutuskan untuk TIDAK pada lusiver,
Ku memutuskan,
TIDAK COBLOS, TIDAK
JUAL PAPUA,
TIDAK MENYANGKAL: Akar rumput, tulang-belulang, arwah pejuang papua, Alam Papua,
Tuhan Papua, sahabat sejati papua di jalan, orang tua di hutan, dan hiduplah
Generasi ku.
Bangkitlah Papua
ku,
LAWAN, LAWAN,
LAWAN, LAWAN, LAWAN,
Rebutlah penentuan
nasib sendiri bagi kami asli Papua di Tanah Papua,
kejarlah kawan,
kejarlah sahabat Papua,
Seberkas cahaya
menanti di Gerbang kebahagiaan abadi.
#_Kota Kolonial, Yogyakarta, Jumat
(12/06/2014).
Karya Sonny Dogopia, Sahabat
Jalanan *)
#Didedikasikan buat Orang Asli
Papua dimana saja berada. Dan umum yang memunyai jiwa kemanusiaan.
Sumber: www.taringpapuanews.com
0 komentar:
Posting Komentar